Share

Perang dalam kota

***

“Mereka sudah bersiap di tempat penculikan,” balas Nathan.

Kulihat pria itu terlihat tengah mengintip dari balik jendela kamar, kedua matanya memandang kerumunan orang di pasar rakyat yang sangat ingin bertemu dengan Presiden. Aku masih berdiri di dekat cermin besar yang menempel dengan lemari kayu, memeriksa apakah pakaianku sudah rapi atau belum.

“Orang-orang yang menyambut itu, mereka tidak tahu siapa sebenarnya pria yang mereka elu-elukan tersebut,” sambung Nathan, suaranya terdengar meninggi sembari sesekali mencengkeram tirai jendela tersebut dengan tangan kanannya.

“Jangan salahkan mereka, orang-orang itu tidak mengetahui kejadian yang terjadi selama ini. Mereka hanya tahu bekerja untuk mencari uang dan mengisi perut mereka dengan makanan sehari-hari,” jelasku.

Pria itu tiba-tiba membalikan tubuhnya dan memandangku, kulemparkan earphone wireless untuknya berkomunikasi. Ia menangkap benda itu dengan sig

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status