Share

22, Suntuk

SEPERTINYA sudah sangat lama Nayara meninggalkan dunia gemerlapnya. Dia tidak mau lagi mengeluarkan uangnya untuk dunia itu. Tapi jika ada temannya yang mentraktir, sesekali dia masih mau pergi. Jika ada ajakan dan ada waktu luang, dia tidak mau membuang kesempatan menghibur diri.

Seperti malam ini. Saat dia sedang suntuk dengan semua tugas kantor dan kampus, pesan masuk di grup Whatsapp-nya mengajak dia bergabung di dunia gemerlap. Kali ini, walaupun harus membayar sendiri, dia akan pergi. Kepalanya sudah penuh, tubuhnya penat. Dia benar-benar butuh hiburan.

***

Lagi-lagi dia disambut dengan kehangatan ala dunia malam. Pelukan rindu dan sebuah bibir gelas berisi minuman beralkohol langsung ada di depan bibirnya. Dia terkekeh mengetahui isi gelas itu. Dia mengambil dari tangan temannya lalu mereka bersulang. Isi gelas mulai berpindah ke lambungnya.

“Gitu dong. Tau selera teman.”

Kali ini beberapa teman lelaki

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status