Share

Takdir Baru

"Hahahha, memakan mu?" kata naga bermata merah pada Lin Jiang.

"Iya, dari tatapan matamu aku bisa lihat kalau kau sangat inginkan tubuhku!" jawab Lin Jiang.

"Dasar bodoh, aku yang bangunkan aku. Jika kau tidak datang kemari, aku pasti masih tidur!"

"Membangunkan dirimu, apa yang aku lakukan hingga kau bangun?"

"Darahmu, darahmu telah mengotori tanah ini, dan itulah yang membuat aku bangun dari tidurku!" kata naga bermata merah itu.

Lin Jiang segera ingat kalau sebelumya dia sudah terluka sangat parah karena lukanya yang belum sembuh kembali terbuka karena dihajar oleh kakaknya dan rekan-rekannya.

Tapi, Lin Jiang tidak menemukan lagi luka itu, dan malah ia merasakan kalau bukan hanya luka luar saja yang sembuh, namun luka dalam karena ledakan di dalam tubuhnya juga sudah tak ada lagi.

"Apa yang terjadi padaku?" tanya Lin Jiang.

"Aku yang menyembuhkan luka dalam dirimu!"

"Benarkah itu?"

"Iya, aku adalah roh naga spritual!"

"Tidak mungkin! Ini sungguh diluar dugaan!" kata Lin Jiang.

Lin Jiang tahu, di dunia persilatan, ada banyak roh hewan spiritual. Dan yang paling tinggi yaitu, naga, rajawali, dan harimau.

Dan kini, satu roh hewan spiritual ada di hadapannya, dan itu adalah roh hewan spiritual terkuat, yaitu roh naga spritual.

"Apa benar kau bangun karena darahku?" tanya Lin Jiang.

"Iya, jika bukan karena darahmu, aku masih tidur dengan nyaman!" kata roh naga spritual.

"Bukankah itu artinya kau dan aku ditakdirkan untuk bersatu?"

"Hahaha, kau tahu banyak bocah. Namun tak semudah itu aku menerima dirimu!"

"Apa yang harus aku lakukan agar kau menerima diriku?" tanya Lin Jiang.

"Kau cukup dewasa, baik akan aku katakan!"

Lin Jiang menunggu permintaan roh naga spritual itu dengan wajah yang tegang.

"Yang pertama, kau harus menerima takdir sebagai penerus pedang penguasa kegelapan!"

"Pedang penguasa kegelapan, pedang apa itu?" tanya Panji.

"Itu sebuah pedang yang kuat, namun dipenuhi aura kegelapan!"

"Dimana pedang itu? Aku ingin mencoba melihat kegelapan pada pedang itu!'

"Untuk saat ini, pedang penguasa kegelapan telah dipecah jadi tiga bagian, yaitu pedang setan, golok setan, dan Toya setan!" kata roh naga spritual itu.

"Eh kenapa dipisah?" tanya Lin Jiang.

"Sudah aku katakan, pedang itu dipenuhi dengan kegelapan, jika tak dipisah maka pedang itu akan jadi malapetaka jika jatuh ke tangan yang salah!" kata roh naga spritual.

"Baik, katakan apa yang harus aku lakukan?" tanya Lin Jiang.

"Sudah aku katakan tadi, yang pertama adalah kau harus menerima takdir sebagai pewaris dari pedang penguasa kegelapan!"

"Baik, aku terima!" kata Panji.

"Sebagai tanda bukti kau terima, basahi toya yang ada di dekatmu dengan darahmu!" kata roh naga spritual.

Lin Jiang menoleh, dan baru sadar kalau di sampingnya ada toya perak yang berdiri tanpa oleng sedikitpun.

Tanpa ada keraguan sedikitpun, Lin Jiang gigit jemarinya, dan teteskan darah ke ujung Toya yang ada di sampingnya.

Hanya satu tetes darah saja, namun Lin Jiang melihat ada lautan kegelapan di depan matanya, dan itu memberikan rasa takut di mata Lin Jiang.

"Itu adalah kegelapan yang akan kau hadapi jika kau salah gunakan pedang penguasa kegelapan nantinya!" kata roh naga spritual.

"Aku akan melawan itu, jadi sekarang apa yang akan aku lakukan selanjutnya?"

"Dasar bodoh, kau terlalu bersemangat bocah. Sudah jelas kau harus tingkatkan kemampuan yang kau miliki. Saat ini kau masih ada di tahap alam roh tingkat lima!"

"Aku tahu, dan aku tak butuh waktu lama, aku pasti akan menerobos ke tingkat yang lebih tinggi!" kata Lin Jiang.

"Asal kau tahu, masih jauh tingkatan yang harus kau capai! Menuju tingkat kaisar dewa, itu hal yang sangat lama!"

"Aku tahu, aku sangat tahu akan hal itu!"

"Jadi apa kau siap menerima takdirmu?"

"Iya, aku siap!"

"Baik, temukan dua pecahan dari pedang penguasa kegelapan, yaitu pedang setan dan golok setan!"

"Dimana itu berada?" tanya Lin Jiang.

"Golok setan, ada di dunia kau berasal, mungkin sudah lama terbenam atau tidur, namun dengan adanya toya setan, kau pasti akan temukan golok setan!"

"Dari dunia aku berasal, memangnya saatnya aku ada dimana?" tanya Lin Jiang.

"Hahaha, kau berada di dunia bawah!"

"Dunia bawah?"

"Iya, dunia bawah, dunia yang sering disebut dunia roh!" kata roh naga spritual.

"Tidak mungkin!" ucap Lin Jiang.

"Kenapa tidak mungkin?"

"Bukankah itu sama saja dengan aku sudah mati!"

"Untuk saat ini iya, tubuhmu berada di duniamu, namun roh mu ada di dunia roh!"

"Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi?"

"Itu karena kau ditarik oleh ruang dimensi, dan semua itu adalah jalan takdir yang akan kau jalani!"

"Kalau begitu, kembalikan aku ke tubuhku!" kata Lin Jiang.

"Apa kau yakin?"

"Kenapa tidak?" kata Lin Jiang.

"Jika aku jadi dirimu, aku akan berlatih lebih keras di dunia ini, dan kembali setelah yakin mampu menjaga diri!" kata Roh naga spritual.

Lin Jiang terdiam, apa yang dikatakan oleh roh naga spritual itu sangat benar. Kembali pun untuk saat ini hanya akan percuma saja.

"Tapi bagaimana dengan tubuhku? Apa tidak akan membusuk, atau dimakan hewan buas?" tanya Lin Jiang.

Dia tahu, tubuhnya saat ini pasti berada di jurang kematian, yang mana di jurang itu dipenuhi dengan hewan buas dan hewan berbisa.

"Saat kau mengikat janji dengan toya setan, otomatis tubuhmu sudah dijaga. Tubuhmu akan berkembang, seperti mana kau berkembang di dunia bawah ini!" kata roh naga spritual.

"Benarkah itu?"

"Iya, untuk apa aku berdusta!" kata roh naga spritual.

"Baik, aku bersedia berlatih di dunia bawah ini!"

"Bagus, yang pertama harus kau lakukan adalah, cabut toya setan itu!" kata roh naga spritual.

"Baik, akan aku lakukan!"

Tangan Lin Jiang memegang ujung toya setan, dan menariknya dari tanah. Namun toya itu sangat kuat dan melawan untuk digunakan oleh Lin Jiang.

"Sangat kuat!" kata Lin Jiang.

"Hahahah, bocah, toya setan itu hanya bisa kau cabut jika kau sudah mencapai tingkat alam langit!" kata roh naga spritual.

"Jadi aku harus mencapai tingkatan itu baru bisa mencabut toya setan ini?"

"Iya, namun karena kau sudah menjadi bagian dari diriku, maka kau akan menerima kekuatan dariku!"

"Kekuatan darimu?" kata Lin Jiang tak percaya.

"Iya," kata roh naga spritual.

Roh naga itu mendekat ke arah Lin Jiang dan kuku tajam naga itu menggores dada Lin Jiang, hingga darah mengucur dari luka di dadanya.

Saat goresan di dadanya mengeluarkan darah, Lin Jiang merasakan akan adanya hawa panas yang mengalir dari jemari roh naga spritual itu.

"Arggggg! Ini sangat panas!" teriak Lin Jiang.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Silalahi Sabam
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status