Share

Takdir Baru

last update Last Updated: 2023-05-09 11:12:58

"Hahahha, memakan mu?" kata naga bermata merah pada Lin Jiang.

"Iya, dari tatapan matamu aku bisa lihat kalau kau sangat inginkan tubuhku!" jawab Lin Jiang.

"Dasar bodoh, aku yang bangunkan aku. Jika kau tidak datang kemari, aku pasti masih tidur!"

"Membangunkan dirimu, apa yang aku lakukan hingga kau bangun?"

"Darahmu, darahmu telah mengotori tanah ini, dan itulah yang membuat aku bangun dari tidurku!" kata naga bermata merah itu.

Lin Jiang segera ingat kalau sebelumya dia sudah terluka sangat parah karena lukanya yang belum sembuh kembali terbuka karena dihajar oleh kakaknya dan rekan-rekannya.

Tapi, Lin Jiang tidak menemukan lagi luka itu, dan malah ia merasakan kalau bukan hanya luka luar saja yang sembuh, namun luka dalam karena ledakan di dalam tubuhnya juga sudah tak ada lagi.

"Apa yang terjadi padaku?" tanya Lin Jiang.

"Aku yang menyembuhkan luka dalam dirimu!"

"Benarkah itu?"

"Iya, aku adalah roh naga spritual!"

"Tidak mungkin! Ini sungguh diluar dugaan!" kata Lin Jiang.

Lin Jiang tahu, di dunia persilatan, ada banyak roh hewan spiritual. Dan yang paling tinggi yaitu, naga, rajawali, dan harimau.

Dan kini, satu roh hewan spiritual ada di hadapannya, dan itu adalah roh hewan spiritual terkuat, yaitu roh naga spritual.

"Apa benar kau bangun karena darahku?" tanya Lin Jiang.

"Iya, jika bukan karena darahmu, aku masih tidur dengan nyaman!" kata roh naga spritual.

"Bukankah itu artinya kau dan aku ditakdirkan untuk bersatu?"

"Hahaha, kau tahu banyak bocah. Namun tak semudah itu aku menerima dirimu!"

"Apa yang harus aku lakukan agar kau menerima diriku?" tanya Lin Jiang.

"Kau cukup dewasa, baik akan aku katakan!"

Lin Jiang menunggu permintaan roh naga spritual itu dengan wajah yang tegang.

"Yang pertama, kau harus menerima takdir sebagai penerus pedang penguasa kegelapan!"

"Pedang penguasa kegelapan, pedang apa itu?" tanya Panji.

"Itu sebuah pedang yang kuat, namun dipenuhi aura kegelapan!"

"Dimana pedang itu? Aku ingin mencoba melihat kegelapan pada pedang itu!'

"Untuk saat ini, pedang penguasa kegelapan telah dipecah jadi tiga bagian, yaitu pedang setan, golok setan, dan Toya setan!" kata roh naga spritual itu.

"Eh kenapa dipisah?" tanya Lin Jiang.

"Sudah aku katakan, pedang itu dipenuhi dengan kegelapan, jika tak dipisah maka pedang itu akan jadi malapetaka jika jatuh ke tangan yang salah!" kata roh naga spritual.

"Baik, katakan apa yang harus aku lakukan?" tanya Lin Jiang.

"Sudah aku katakan tadi, yang pertama adalah kau harus menerima takdir sebagai pewaris dari pedang penguasa kegelapan!"

"Baik, aku terima!" kata Panji.

"Sebagai tanda bukti kau terima, basahi toya yang ada di dekatmu dengan darahmu!" kata roh naga spritual.

Lin Jiang menoleh, dan baru sadar kalau di sampingnya ada toya perak yang berdiri tanpa oleng sedikitpun.

Tanpa ada keraguan sedikitpun, Lin Jiang gigit jemarinya, dan teteskan darah ke ujung Toya yang ada di sampingnya.

Hanya satu tetes darah saja, namun Lin Jiang melihat ada lautan kegelapan di depan matanya, dan itu memberikan rasa takut di mata Lin Jiang.

"Itu adalah kegelapan yang akan kau hadapi jika kau salah gunakan pedang penguasa kegelapan nantinya!" kata roh naga spritual.

"Aku akan melawan itu, jadi sekarang apa yang akan aku lakukan selanjutnya?"

"Dasar bodoh, kau terlalu bersemangat bocah. Sudah jelas kau harus tingkatkan kemampuan yang kau miliki. Saat ini kau masih ada di tahap alam roh tingkat lima!"

"Aku tahu, dan aku tak butuh waktu lama, aku pasti akan menerobos ke tingkat yang lebih tinggi!" kata Lin Jiang.

"Asal kau tahu, masih jauh tingkatan yang harus kau capai! Menuju tingkat kaisar dewa, itu hal yang sangat lama!"

"Aku tahu, aku sangat tahu akan hal itu!"

"Jadi apa kau siap menerima takdirmu?"

"Iya, aku siap!"

"Baik, temukan dua pecahan dari pedang penguasa kegelapan, yaitu pedang setan dan golok setan!"

"Dimana itu berada?" tanya Lin Jiang.

"Golok setan, ada di dunia kau berasal, mungkin sudah lama terbenam atau tidur, namun dengan adanya toya setan, kau pasti akan temukan golok setan!"

"Dari dunia aku berasal, memangnya saatnya aku ada dimana?" tanya Lin Jiang.

"Hahaha, kau berada di dunia bawah!"

"Dunia bawah?"

"Iya, dunia bawah, dunia yang sering disebut dunia roh!" kata roh naga spritual.

"Tidak mungkin!" ucap Lin Jiang.

"Kenapa tidak mungkin?"

"Bukankah itu sama saja dengan aku sudah mati!"

"Untuk saat ini iya, tubuhmu berada di duniamu, namun roh mu ada di dunia roh!"

"Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi?"

"Itu karena kau ditarik oleh ruang dimensi, dan semua itu adalah jalan takdir yang akan kau jalani!"

"Kalau begitu, kembalikan aku ke tubuhku!" kata Lin Jiang.

"Apa kau yakin?"

"Kenapa tidak?" kata Lin Jiang.

"Jika aku jadi dirimu, aku akan berlatih lebih keras di dunia ini, dan kembali setelah yakin mampu menjaga diri!" kata Roh naga spritual.

Lin Jiang terdiam, apa yang dikatakan oleh roh naga spritual itu sangat benar. Kembali pun untuk saat ini hanya akan percuma saja.

"Tapi bagaimana dengan tubuhku? Apa tidak akan membusuk, atau dimakan hewan buas?" tanya Lin Jiang.

Dia tahu, tubuhnya saat ini pasti berada di jurang kematian, yang mana di jurang itu dipenuhi dengan hewan buas dan hewan berbisa.

"Saat kau mengikat janji dengan toya setan, otomatis tubuhmu sudah dijaga. Tubuhmu akan berkembang, seperti mana kau berkembang di dunia bawah ini!" kata roh naga spritual.

"Benarkah itu?"

"Iya, untuk apa aku berdusta!" kata roh naga spritual.

"Baik, aku bersedia berlatih di dunia bawah ini!"

"Bagus, yang pertama harus kau lakukan adalah, cabut toya setan itu!" kata roh naga spritual.

"Baik, akan aku lakukan!"

Tangan Lin Jiang memegang ujung toya setan, dan menariknya dari tanah. Namun toya itu sangat kuat dan melawan untuk digunakan oleh Lin Jiang.

"Sangat kuat!" kata Lin Jiang.

"Hahahah, bocah, toya setan itu hanya bisa kau cabut jika kau sudah mencapai tingkat alam langit!" kata roh naga spritual.

"Jadi aku harus mencapai tingkatan itu baru bisa mencabut toya setan ini?"

"Iya, namun karena kau sudah menjadi bagian dari diriku, maka kau akan menerima kekuatan dariku!"

"Kekuatan darimu?" kata Lin Jiang tak percaya.

"Iya," kata roh naga spritual.

Roh naga itu mendekat ke arah Lin Jiang dan kuku tajam naga itu menggores dada Lin Jiang, hingga darah mengucur dari luka di dadanya.

Saat goresan di dadanya mengeluarkan darah, Lin Jiang merasakan akan adanya hawa panas yang mengalir dari jemari roh naga spritual itu.

"Arggggg! Ini sangat panas!" teriak Lin Jiang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Silalahi Sabam
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Waktu Yang Tepat Untuk Istirahat

    Kedua Patriak yang melihat kuda Lin Jiang, memilih untuk mendekati ruangan terbuka dimana anak muda itu berada. "Lin Jiang!" kata Patriak Suhei tak percaya kalau yang berada di dalam ruangan terbuka itu memang adalah Lin Jiang."Patriak!" kata Lin Jiang dan tunjukkan rasa hormatnya pada lelaki itu. "Kenapa kau di sini?" "Aku sedang menunggu kedatanganmu, Patriak!""Kenapa kau tidak langsung masuk ke dalam Sekte?""Hahahaha! Aku bukan orang penting, jadi aku tidak bisa masuk!" jawab Lin Jiang.Wajah Patriak Suhei merah karena kata-kata Lin Jiang, dan itu jelas kata-kata yang cukup menyindir bagi ketua besar Sekte Matahari Emas itu. "Apakah mereka yang melarangmu untuk masuk, Lin Jiang?" tanya Patriak Suhei sambil menunjuk ke arah murid sekte yang berjaga di gerbang masuk. "Mereka hanya melakukan tugasnya, dan bukankah memang seperti itu cara kerja dunia persilatan?" kata Lin Jiang.Patriak Suhei hanya bisa menghal napas, dan pada akhirnya mengajak Lin Jiang untuk masuk ke dalam Se

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Rasa Bersalah Patriak Suhei

    Patriak Suhei hanya bisa menghela napas yang panjang saat Patriak Wang katakan tujuan dan juga sampaikan alasan dia ke Sekte Matahari Emas itu. "Bagaimana Patriak Suhei? Apakah kau bersedia membantu Sekte Pedang Tunggal?" tanya Patriak Wang."Bagaimana bisa aku menolak keinginan dan permintaanmu itu, Patriak Wang? Yang terjadi di Sekte Pedang Tunggal juga karena diriku! Jika aku tidak egois, mungkin Sekte Pedang Tunggal tidak akan sehancur seperti ini!" kata Patriak Suhei."Jika Patriak Suhei sungguh bersedia membantu, maka aku sungguh sangat berterima kasih!" kata Patriak Wang."Tunggulah beberapa hari di sini! Aku akan memutuskan hal ini, aku akan adakan rapat dengan semua petinggi Sekte ini, dan memastikan kalau akan ada yang akan ke Sekte Pedang Tunggal, termasuk diriku!" kata Patriak Suhei."Baik, aku akan tunggu sampai ada keputusan dari kalian!" kata Patriak Wang."Kalau begitu, ikuti aku! Akan bawa kau menuju kamarmu, dan selama kau berada di sini, murid sekte ini akan melaya

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Keputusan Patriak Wang

    Tiga hari dalam perjalanan, Qiau Yun dan Wan Suhei pun tiba di Sekte Matahari Emas, dan Patriak Wang langsung sambut kepulangan cucunya itu. "Lin Jiang sungguh penuhi janji yang dia katakan padaku!" kata Patriak Suhei."Tidak hanya itu kakek, Lin Jiang juga mengalahkan Ketua Bar Ha!" kata Wan Suhei."Benarkah itu? Sungguh pemuda yang luar biasa!" kata Patriak Suhei."Hhmmm! Seharusnya kita menjalin hubungan yang baik dengan dia, bukannya membuat masalah dengan dia!" kata Tetua Li."Masih ada waktu untuk memperbaiki semua ini, Tetua Li! Aku yakin, kita masih akan bertemu dengan pemuda itu!" kata Patriak Suhei.Saat mereka bicara, salah satu murid datang, dan melaporkan kedatangan seseorang ke Sekte itu, seseorang yang membuat wajah Patriak Suhei tak percaya. "Dia sungguh datang kemari?" kata Patriak Suhei."Iya, Patriak! Dan saat ini dia sudah menunggu di ruangan tunggu!""Aku akan segera temui dia!" kata Patriak Suhei.Patriak dari Sekte Matahari Emas itu buru-buru berjalan, untuk s

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Kemunduran Sekte Pedang Tunggal

    Satu hari berlalu, sejak penyerang Mata Iblis ke Sekte Pedang Tunggal, dan itu memang membuat Sekte itu kehilangan banyak anggotanya. Hal itu pastinya juga memberi pengaruh pada Sekte Pedang Tunggal, dan kedudukan mereka di dunia persilatan, pastinya akan jatuh. Mereka yang memiliki posisi tertinggi, dipastikan akan jatuh dan tak lagi memegang posisi di wilayah selatan kekaisaran Tang itu.Hal itu disadari dengan jelas oleh Patriak Wang, namun semuanya telah terjadi, dan dia tak bisa berbuat apa-apa lagi. "Mungkin satu-satunya cara agar Sekte ini bisa tetap bertahan hanya dengan menjalin hubungan baik dengan Sekte Matahari Emas, hanya itu satu-satunya cara!" kata Patriak Wang.Meskipun Patriak Wang sangat marah pada Patriak Suhei, namun ia tak memiliki cara lain, karena jika dia masih tetap bersikap seperti ini, maka Sekte yang dia pimpin itu akan berada di ambang kehancuran."Tidak ada cara lain!" ucap Patriak Wang dengan nada suara yang pelan. ***Sementara itu, Patriak Suhei ya

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Mengusir Secara Halus

    Pada akhirnya, pertarungan di Sekte Pedang Tunggal benar-benar berakhir, yang mana lebih dari tiga ratus anggota Mata Iblis itu tewas.Tidak hanya anggota mereka, namun ada beberapa Tetua Mata Iblis yang tewas, dan juga ketua dari Mata Iblis cabang selatan itu juga tewas karena dibunuh Lin Jiang.Namun, bukan berarti tidak ada korban dari pihak Sekte Pedang Tunggal, bahkan jumlah korban yang paling banyak berasal dari sekte itu. Hal itu karena, keterlambatan Lin Jiang datang, dan juga karena anggota mata iblis tidak memilih lawan untuk dibunuh. Hampir tiga perempat murid dan anggota Sekte Pedang Tunggal yang tewas, dan yang tersisa dari sekte itu tak kurang dari seratusan murid saja. Kedatangan Qiau Yun dan Wan Suhei tidak banyak membantu, karena memang kemampuan keduanya tidak terlalu kuat, meskipun demikian, kehadiran keduanya bersama Lin Jiang, itu membuat Patriak Wang hargai mereka. "Kalian berasal dari Sekte Matahari Emas, bukan?" kata Patriak Wang."Iya, kami memang berasal

  • Pedang Penguasa Kegelapan    Kematian Ketua Bar Ha

    "Harimau Emas!" teriak Lin Jiang.Whusssssssss!!Cahaya kuning emas keluar dari cincin ruang di tangan Lin Jiang, dan cahaya itu merupakan cahaya yang berasal dari pedah harimau emas. Hiatttttt!!Dengan satu ayunan yang cepat, Lin Jiang menebas pedang itu, dan satu serangan balik itu membunuh lima tetua Mata Iblis cabang selatan, dan tewas dengan tubuh yang terpotong jadi dua. Huppppp!!Dan setelah itu, Lin Jiang melompat, dan melesat memburu Ketua Bar Ha yang sudah meninggalkan Sekte Pedang Tunggal, untuk kabur karena sadar akan kemampuan Lin Jiang."Kau tidak akan bisa kemana-mana, ketua Bar Ha!" kata Lin Jiang setelah Lin Jiang memotong jalan Ketua Bar Ha."Tidak mungkin!" kata Ketua Bar Ha.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu sudah kerahkan ilmu meringankan tubuh terbaik yang ia miliki, hanya untuk kabur dari Sekte Pedang Tunggal, namun nyatanya Lin Jiang mampu mengejar dirinya. "Bukankah sudah aku katakan, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, maka kau akan mati!" kata

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status