Kini, Benny berada di taman rumah sakit itu. Ada satu orang lagi yang Catty tugaskan untuk menyamar dan menyusup rumah sakit itu, sedangkan Benny hanya memantau keadaan sekitar. Memastikan keadaan aman.
Sebenernya Benny enggan untuk menerima misi ini, tapi dia berubah pikiran saat sebuah ide luar biasa bercokol di kepalanya. Semua ini dia lakukan supaya bisa bertemu dengan Alya.
Tiba-tiba, dia dikejutkan dengan seseorang yang memeluknya dari belakang.
Di sisi lain
Alya yang memang pada dasarnya keras kepala langsung menyusul Andrew. Ketukan langkah kakinya terdengar memecah kesunyian lorong itu sembari pandangan yang menyebar ke sekitar.
“Andrew kemana sih?” gumam Alya. Namun wanita itu tidak menyerah. Dia terus berjalan mengelilingi rumah sakit itu untuk mencari keberadaan Andrew.
Sampailah dia di sebuah taman, terlihat sosok tegap mirip Andrew yang sedang membelakanginya. Alya yang excited langsung memeluknya dari belakan
Setelah menemani Ann sampai tertidur, Alya berjalan menuju kamar sebelah dengan menggunakan pintu penghubung. Andrew sengaja memesan connecting room tersebut supaya tetap bisa dekat dengan Ann.Alya mengedarkan pandangan sampai terlihat punggung lebar di balkon. Alya menggigit bibir melihat tampilan seksi Andrew yang terlihat cueknya memamerkan badan. Tanpa menyadari kalau ada wanita yang melihatnya dengan penuh hasrat.Langkah jenjang wanita itu berjalan mendekati Andrew, kemudian menyergapnya dari belakang. Membiarka bulatan indahnya beradu dengan punggung kekar yang tercetak keras itu.“Mama sudah tidur?” tanya suara bass itu. Alya meresponnya dengan gumaman pelan dan anggukan manja. Bagaimana wanita itu lebih berkonsentrasi dengan punggung pria itu yang sangat nyaman untuk bersandar.“Kamu tidur di ranjang gih, biar aku tidur di sofa.”“Jangan!” sahut Alya. Cepat menimpali.Andrew tersenyum,&rdqu
“Bodoh kamu! Bagaimana bisa sampai ketahuan?” Catty menuding ke Benny, karena melakukan hal yang ceroboh.“Kalau begini. Sulit bagi kita untuk mencelakai Manto. Andrew pasti akan melakukan penjagaan yang ketat! Arggghhh!!” Catty meremas rambutnya sendiri. Hal ini didukung dari keterangan penyusup yang datang bersama dengan Benny. Menuturkan bahwa Andrew memberikan penjagaan atas Manto sampai lima bodyguard yang disebar ke beberapa titik untuk memantau pergerakan penyusup. Andrew punya alasan kuat kenapa melakukan ini. Mungkin dengan siumannya Manto nanti akan digunakan sebagai alat untuk membongkar semua kejahatannya. Maka detik itu juga kejayaannya akan sirna seketika.“Keluar kamu! Dasar tidak berguna!” gertak Catty yang membuat Benny memicingkan mata. Ingin rasanya dia menampar wajah wanita ular itu yang telah merendahkannya, padahal Benny berjasa besar dalam penggelolaan perusahaan. Kalau saja tidak dalam markas mafia itu.
“Pagi ini baunya harum sekali.”Kegelian Alya rasakan saat Andrew terlihat berjibaku di bawah sana. Bagaimana lidahnya begitu lihai bermain sampai menimbulkan sesuatu menjadi basah. Terlebih beberapa kali, Andrew mendecak kagum akan harumnya kewanitaan yang jelas membuat Alya bangga.Alya kembali tersentak saat tubuhnya dibalik oleh Andrew, sehingga terpampang bukit tembem yang merekah itu. Alya juga bisa melihat wajah Andrew yang begitu kelaparan dan langsung melahap miliknya membuat Alya menggelinjang sampai basah tidak karuan.“Basah sekali Sayang, aku minum ya?” tanyanya sebelum dengan rakusnya menegak air klimaks Alya. Bagaimana Alya sampai mencengkeram rambut panjang Andrew saking nikmatnya. Saking dibuatnya melayang.“Sudah bersih.” Begitu katanya sambil melepas mulutnya yang belepotan. Alya yang melihatnya gemas ingin menautkan bibir dengan Andrew, tapi dia tahu kalau ini saat yang belum tepat.“Aku
“Ma, aku berangkat dulu ya.”Andrew baru saja datang ke restaurant bersama Alya untuk menemui ibunya, setelah itu berpamitan kerja. Ann tercenung melihatnya.“Enggak sarapan dulu?”Andrew sekilas melirik ke Alya sambil senyum sumringah,”Sudah tadi Ma, sudah kenyang makan menantu Mama tadi.”Wajah Alya memerah. Ann menggelengkan wajah pelan. Andrew terkekeh. Setelah, mencium kening Alya, dia pun berlalu dari restoran itu.“Maafkan Andrew ya, dia memang suka tengil,” ucap Ann kepada Alya yang mengambil posisi duduk di hadapannya.“Asal enggak sama sembarang wanita saja, Ma. Aku takutnya Andrew begitu sama semua wanita.”“Andrew bukan tipe lelaki seperti itu. Meskipun dia keliatannya saja tegas garang, tapi kalau sudah bertemu dengan wanita yang tepat, dia pasti akan keluar aslinya. Manja dan tengil.”“Emangnya sebelumnya pernah seperti itu Mommy? Sama s
*“Saya sudah menemukan keberadaan Ara, Bos.”Catty yang sedang melakukan perawatan mewah di ruang pribadinya tersenyum. Ruang pribadi yang dulu sering digunakan oleh Manto beralih menjadi miliknya. Pun juga mansion dan seluruh isinya.“Nice, saya suka dengan kinerja kalian. Katakan di mana dia sekarang.”“Di kota ini Bos, dia tinggal di kontrakan perkampungan kumuh.”“Wait! Perkampungan kumuh?” Catty mengernyit dahi. Sejauh yang dia tahu kalau Ara berasal dari keluarga terpandang di Manila, tapi bagaimana bisa sampai terlempar di perkampungan kumuh?“Iya, Bos. Menurut infomasi yang saya dapat kalau Ara kabur dari rumah suaminya. Ayah ibunya juga sudah meninggal.”“Wow! Great news!” Mata Catty berbinar. Sebuah ide brillian mencuat saja di benaknya. Rencana begitu besar yang akan dia tujukan kepada Andrew.“Ok, sekarang aku minta alam
“Temui aku di taman kota sekarang.”Andrew menuruti isi pesan itu dan bergerak menuju taman kota. Jantungnya berdegup dengan kencang. Detik-detik pertemuannya dengan wanita yang jelas-jelas dulu mencampakkannya, tapi entah kenapa Andrew menurut saja untuk bertemu, seakan masih ada di sana.Andrew menghentikan mobilnya. Dengan penampilan formalnya dia turun dari mobil. Berjalan menyusuri taman itu yang memang ramai pada sore hari. Tak pelak kedatangannya juga mengundang perhatian banyak orang, terutama ibu-ibu dan gadis-gadis.Sampailah dia berhenti di sebuah bangku di mana terdapat seorang wanita yang duduk di sana. Andrew terpaku untuk beberapa saat. Tidak ada yang berubah dari penampilan seorang putri yang dulu pernah singgah di hatinya, sekaligus meremukannya dalam waktu bersamaan. Wanita yang telah mengubah kehidupannya menjadi lebih baik. Sungguh! Sebenernya Andrew tidak mampu mengendalikan perasaannya sendiri. Ingin sekali dia berhamburan memel
“Tumben suami kamu belum pulang jam segini Alya?”“Sebentar lagi, pulang kok, Ma.”Makanan sudah tersaji di meja makan. Tinggal menunggu Andrew pulang. Sebenernya, Alya was-was, karena pesan yang dia kirim tidak di balas oleh Andrew. Biasanya pria itu dengan sigap membalas pesannya sesibuk apapun itu. Hanya saja dia harus positif thinking, dan memberi tahu Ann untuk tidak khawatir juga.Baru saja dibicarakan. Andrew datang. Namun, ada yang berbeda dari pria itu yang selalu terlihat ceria. Dia terlihat suntuk.“Andrew kemana saja kamu? Kenapa kamu tidak mengabari Alya kalau pulang terlambat?” cecar Ann saat Andrew mengamit tangannya. Baru setelah itu mencium kening Alya. Terasa hambar bisa Alya rasakan.“Sibuk dengan pekerjaan kantor, Ma. Maaf,” ujarnya singkat.Tanpa perlu bicara lagi, mereka memulai makan malam. Terlihat Andrew begitu cepat makannya, tanpa memulai perbincangan hangat. Mungkin
Rasa keingintahuan Andrew yang membuatnya gencar menghampiri rumah Ara. Dengan menyuruh orang untuk mengikuti jejaknya kemanapun dia pergi. Memastikan keamanannya. Entah kenapa kepedulian itu masih terasa tinggi sekalipun dia sudah dicampakkan. Apakah dia masih cinta?Namun, diusirnya perasaannya jauh-jauh. Beberapa hari lagi, adalah akad pernikahan dengan Alya. Kembalinya bersatu cinta sejati. Apa yang dilakukan Andrew kini semata-mata hanya ingin memastikan Ara baik-baik saja. Sebagai sesame manusia tidak lebih.Sore itu, Andrew datang ke gang menuju rumah Ara. Tepat saat dia melihat sosok itu yang berjalan memasuki gang dengan penampilan yang selalu tertutup. Kerudung dan masker. Seolah tidak ingin keberadaannya diketahui oleh orang.Andrew turun dari mobilnya cukup lama setelah Ara masuk gang tersebut. Andrew sudah mengira Ara sudah sampai rumahnya. Sengaja, supaya tidak terkesan mengikuti.Namun, dia menemukan pemandangan yang mengejutkan