“Kamu kenapa menangis Mawar?”
Andrew keheranan saat Mawar yang datang-datang langsung menangis. Tidak seperti biasanya di mana jalang bayaran itu selalu tersenyum karena memang itulah tugasnya untuk menghibur Andrew.
Sedangkan Mawar tidak sanggup untuk berkata. Dadanya terlalu sesak melihat pria dambaannya bergandengan dengan Alya yang sudah dia anggap sebagai saudara sendiri. Dia seperti tertampar oleh kenyataan pahit bahwa Benny tidak akan mungkin mau menerima wanita kotor seperti dirinya.
Awal pertemuan mereka di dunia malam, cukup berkesan bagi Mawar karena pria itu tampak kalem dan karismatik, meski kalau sudah kenal sangat supel dan tengil. Sorot matanya yang teduh membuat hati Mawar bergetar sampai dia mencari tahu detail latar belakang pria itu yang ternyata adalah seorang arsitek. Semakin membuat Mawar terkagum, selain perfect secara fisik, finansial juga memadai. Wanita mana yang tidak meleleh coba.
Demi bisa mendekati Benny, Mawar m
“Maaf, tadi aku hanya bertanya sama Tuan Andrew, tapi Tuan Andrew salah faham dan menganggap aku menangis gara-gara kamu. Padahal tidak. anyway, kalian pasangan yang cocok selamat ya?” sahut Mawar sambil pura-pura tersenyum, meski air matanya berderai begitu deras.“Mawar! Kamu gimana sih! Jangan bikin saya malu!” Andrew berbisik sambil melotot. Padahal ini momen yang tepat baginya untu mencerca Benny, tetapi Mawar seolah membelot dengan lebih menahan perasaannya sendiri.Benny hanya tersenyum remeh,”Apa lagi ini Tuan? Kenapa Tuan tidak berhenti mengusik saya dan Alya?”Andrew merah padam. Sial! Lagi-lagi dia dibuat malu karena tingkahnya yang konyol. Sekilas dia melihat ke arah Alya yang berbalut selimut. Betapa kecemburuan yang telah menggiringnya melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan seorang Schimmer.“Saya permisi dulu,” ucap Mawar sambil berlalu. Andrew menatap kedua sejoli itu sejenak, baru kem
Keesokan harinya, semua orang merasakan ada yang berbeda dengan diri Andrew!Pria itu terlihat segar dengan balutan pakaian formal yang dikenakannya. Tapi, tidak ada yang tahu kalau semalaman dia tidak bisa tertidur karena menangis. Matanya pandanya yang sembab tidak bisa berbohong, terlebih gelagat Andrew yang biasanya ekspresif sekarang terlihat murung.Baik Benny dan Alya menyadari hal itu. Namun, mereka tidak berkomentar dan hanya menikmati sarapan yang sudah disajikan.Alya tidak bisa menyembunyikan rasa ibanya terhadap Andrew. Dia tidak tahu pasti apa yang menyebabkan sang monster itu berubah muram. Bahkan menurut Alya, lebih baik melihat Andrew yang marah daripada melihatnya terpuruk seperti ini.“Habiskan makanannya Sayang, jangan melamun saja,” tegur Benny sambil menyikut pelan lengan Alya. Alya tersadar dari perhatiannya kepada Andrew dan segera menyelesaikan makannya.“Tuan, sebelum ke proyek, saya mau mengantarkan Alya
“Bagaimana kondisi Tuan? Apakah sudah membaik,”Bernando kembali masuk ke ruangan Andrew, tidak berapa lama setelah Benny keluar dari sana dengan senyum yang misterius. Bernando mencurigai ada sesuatu yang tidak beres dengan gelagat Benny.“Sudah, Bernando. Obat yang kamu kasih tadi sudah merasuk di tubuh saya. makasih ya?” sahut Andrew yang menerbitkan senyum di pipi Benny, jarang sekali majikannya ini mengucapkan terima kasih.“Kalau saya boleh saran, sebaiknya Tuan istirahat saja di Mansion. Pulihkan kondisi Tuan terlebih dahulu supaya besok bisa bugar kembali.” Bernando memberi saran.Andrew tidak segera menyahut. Berdiam diri di Mansion justru membuat pikirannya kacau balau, di mana dia akan terbayang-bayang kesalahan masa lalu yang menghantuinya sekarang. Terlebih perkataan Mawar yang membuatnya serasa di tampar setiap kali mengingatnya.“Tidak, Bernando. Saya masih kuat bekerja sampai sore hari.&rdqu
“Alya Sayang? Kamu di mana?”Alya yang sedang berkutat dengan bunga-bunga cantik di balkon apartemen langsung menoleh ke belakang saat namanya dipanggil. Benny sudah pulang? kok cepat sekali?“Ada apa, Ben?” tanya Alya ketika pria itu muncul di balkon dengan mimik muka kalang kabut.“Ayo kita pergi sekarang dari sini.”“Memangnya ada apa Ben? Kok mendadak sekali?” Alya kembali bertanya keheranan. Tingkah Benny sudah mirip seperti buronan.“Nanti aku jelaskan, yang penting kita pergi dari sini dulu.”Benny langsung menarik tangan Alya yang masih kebingungan dengan apa yang terjadi. Dengan tangan kosong tanpa membawa satupun barang yang tertinggal apartemen, mereka langsung pergi begitu saja. Alya seperti orang bodoh yang hanya menurut, tanpa tahu apa yang sebenernya terjadi.‘Sial! Jangan sampai si brengsek itu sadar dan langsung memburuku!’ gumam Benny yang
“Lokasi terakhir Benny di puncak Tuan, sepertinya dekat dengan Villa Tuan.”Andrew diam mendengarkan penuturan Bernando. Memang asisten pribadinya ini sangat jeli dalam hal melacak keberadaan orang. Benny sepertinya lupa untuk mematikan ponselnya, sehingga tanpa dia ketahui posisinya bisa diketahui dengan cepat.But Wait,Apa yang dilakukan Benny di sana? Tidak mungkin dia memilih puncak sebagai tempat persembunyiaannya, mengingat tempat itu sangat rawan dan strategis untuk dicari. Atau jangan-jangan dia akan bertemu dengan seseorang? Dan Alya, apakah Benny juga membawa serta wanita itu?Mata Andrew melebar. Sontak saja, pikirannya langsung mengaitkannya dengan Manto. Shit! Pasti Benny adalah mata-mata yang diutus Manto untuk menghancurkannya, dan semuanya terasa jelas sekarang.Dan Alya, mendadak rasa khawatir menyergap Andrew kalau sampai wanita itu kembali ke tangan Manto. Pasti wanita itu merasa sangat terkhianati oleh Benny. Astaga
“Akhirnya kita berjumpa lagi, musuh bebuyutan.”Andrew berdecih saat disapa seperti itu oleh Manto. Selama ini, dia sudah sangat berhati-hati untuk bisa menghindar dari permainan kotor Manto, tapi ternyata pria tua itu jauh lebih licik dari yang dia kira.“Maumu apa? Kenapa kamu terus mengusikku?” tutur Andrew dengan nada biasa, meski dalam hatinya sudah ingin menghajar pria itu.“Karena kamu yang mulai dulu Andrew, kamu baru anak kemaren sore tapi sudah berani menentangku dalam bisnis property. kamu ambil semua proyek potensial yang seharusnya dimenangkan oleh perusahaanku!”“Itu karena kamu tidak mau berinovasi kakek tua! Cara kerja perusahaanmu sudah sangat ketinggalan zaman, tidak sesuai denga pengerjaan modern masa kini! Seharusnya kamu memperbaiki apa yang salah dengan perusahanmu! Bukan dengan menyerang competitor dengan cara-cara yang kotor!”“Aku tidak peduli! Siapapun yang berani
“Permisi, Pak,” sapa Alya kepada pria berumur sekitar tujuh puluhan yang sedang menaruh pakan di dekat kandang kuda. Tempat yang paling terpencil di permukiman itu.Pria tua itu memandang lekat Alya dari atas sampai bawah,“Iya, Neng. Ada yang bisa dibantu?” jawabnya ramah.Belum sempat Alya menjawab, tiba-tiba mobil jeep Manto datang. Alya seketika langsung bersembunyi di belakang tumpukan pakan.“Permisi Pak, Apa bapak melihat wanita cantik, putih, tubuh ramping lewat sini?” itu pasti anak buah Manto yang diminta untuk turun dan menanyakan kepada bapak tua itu.Jantung Alya deg-degan, karena pak tua itu tidak kunjung menjawab. kalau sampai dia ketahuan di sini, tamat sudah riwayatnya.“Jawab Pak Tua! Kenapa diam saja! Pasti wanita itu lewat sini kan tadi?” paksa anak buah Manto dan seperti ada suara dicekik. Astaga, jangan-jangan dia mencekik pak tua itu.“Di mana let
“Tidak perlu. Ini semua salahku.”Semua orang terperangah, terutama Bernando yang terlihat mengangga. What! Orang seangkuh Andrew menyalahkan dirinya sendiri.“Kalau saja malam itu, aku tidak mencercanya habis-habisan, mungkin dia tidak akan berbuat senekad ini,” ujar Andrew dengan pandangan menerawang. Teringat jelas di benaknya waktu Fatimah dengan manjanya merayunya, tetapi Andrew malah mendorongnya kasar dan melemparkan umpatan-umpatan yang tidak mengenakkan hati.Tidak ada yang menanggapi, tapi batin mereka mengamini kalau sikap Andrew semakin ke sini semakin baik saja. Mulai dari berbicaranya dengan nada pelan, mau mengakui kesalahan dan sekarang, yang paling mengejutkan di antara itu semua adalah Andrew menangis.“Mama, maafkan aku Ma. Aku memang anak yang tidak berguna,” Andrew menghamburkan tangisnya di antara kedua telapak tangannya. Tanpa malu-malu, di tempat umum lagi. Bisa dipastikan gemuruh y