Share

S2. Siswanto : Layani Aku Sebelum Pergi Ke Kota

“Sudah berapa kali kamu melakukannya dengan Siswanto?” cecar Dewi sambil menahan sesak di dada.

“Hanya sekali, Bu.”

“Bohong! Jawab yang jujur!” pekik Dewi histeris. Suara ibunya cukup melengking. Akan sangat berbahaya kalau sampai didengar oleh tetangga. Fatimah tidak punya pilihan lain selain mengatakannya sejujurnya.

“Hampir setiap pagi, Bu, kalau rumah sepi.”

Dewi menggeleng tidak percaya. Iblis apa yang merasuki anaknya sampai berani melakukan percintaan terlarang seperti itu.

“Maafkan aku, Bu. Aku khilaf,” elak Fatimah. Bagaimana bisa dikatakan khilaf kalau dia sendiri menikmati setiap kedatangan Siswanto di rumahnya. Meski ada sesal, namun libido lebih mendominasi.

“Saya bingung mau bicara apa, Fatimah. Yang jelas ibu sangat kecewa denganmu. Terlebih jika suaminya tahu…” kata-kata Dewi terjeda saat tubuhnya dihantam pelukan. 

“Fatimah mohon

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status