Share

31. Jangan Pergi

Begitu menginjakkan kaki di halaman rumah Jamal, aku tertegun. Tampak sosok Jamal yang berada di teras rumah. Di belakangnya ada Kamal dan sosok remaja lelaki yang begitu asing. Ketiganya kaget melihatku. Tapi aku justru senang. Itu artinya Jamal gak jadi pergi ke Mesir. Namun kesenanganku hilang saat melihat koper besar yang berada di tangan Jamal. Aku panik. Jangan-jangan Jamal beneran mau pergi ke Mesir.

"Jamal." Aku langsung menghampiri Jamal.

"Kamu mau ke Mesir?"

"Iya. Mau pindah ke sana, nyari cewek sana. Kan cantik-cantik." Suara Jamal terdengar ketus.

"Jamal. Aku minta maaf. Jangan pergi!"

"Buat apa di sini, cewek yang aku perjuangin gak mau nerima aku. Dia pasti malu. Aku kan gak tinggi-tinggi amat, kulitku eksotik, cuma penjual udang. Kalah sama cowok-cowok diluaran sana."

Jamal menarik kopernya, dia berjalan melewatiku. Tentu saja aku mengekori langkahnya.

"Mal." Aku menekan pintu bagasi yang baru saja dia buka. Mataku menatapnya sendu.

"Mal, jangan pergi."

"Minggir, Nad.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status