Share

bab 6. Berusaha Ikhlas

"Apakah bapak sakit?" Pertanyaan Benji menyentak lamunannya.

Langit menoleh dan menatap Benji yang sudah berdiri di sampingnya. Ia membenarkan duduknya seraya menggeleng kepalanya.

"Tidak. Aku tidak apa-apa."

"Saya lihat, sejak tadi bapak diam saja. Apakah ada yang bapak pikirkan." Benji, asisten pribadi merangkap sepupu Langit yang sudah bekerja padanya sepuluh tahun terakhir, tentu pria itu tau jika bosnya sedang galau.

Langit mengusap wajahnya kasar. "Entah kenapa aku masih kepikiran wanita tadi," jawabnya tidak bisa berbohong.

"Wanita di hotel tadi siang?"

Langit mengangguk.

Benji diam sejenak. "Kata security, mereka sempat membuat keributan dan mengganggu pengunjung lainnya."

Langit menatap Benji penasaran. "Lalu bagaimana dengan wanita tadi? Apakah ia baik-baik saja?"

Benji tersenyum tipis melihat raut kekhawatiran yang tergambar jelas di wajah Langit. "Wanita itu pergi dengan saudara laki-lakinya, meninggalkan suaminya bersama selingkuhannya."

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status