Share

Bab 25

Pelakor Itu Tanteku

Pagi ini tidak seperti kemarin, di mana kumpul bersama orang tua sangat mendamaikan jiwa. Semua berubah setelah kejadian tadi malam.

Ibu yang biasa kulihat dengan senyum ramahnya, kini hanya diam. Bahkan bicara sepatah katapun tidak.

Raut wajah yang menyimpan kepedihan dan rasa kecewa terlihat begitu jelas.

Mungkin semua ini memang berat untuk Ibu, sama seperti yang kurasakan saat mengetahui perbuatan Mas Pram dan Tante Lili di belakangku.

Aku juga merasa sedih, marah, dan kecewa. Bahkan untuk bertahan dengan keadaan seperti ini tidaklah mudah.

Aku bergegas masuk ke kamar dan mengemasi semua barang-barang. Sebenarnya aku masih ingin di sini, tapi aku tidak sanggup melihat kesedihan Ibu. Aku tidak bisa. Mungkin dengan kami pulang, hati Ibu akan lebih tenang.

"Sayang, kenapa mengemasi barang-barang? Kamu ingin pulang sekarang?"

"Iya, Mas. Aku tidak bisa melihat Ibu sedih seperti itu. Mungkin Ibu akan lebih tenang kalau kita pulang. Karena beliau pasti butuh ketenang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status