Share

Bab 37

Pelakor Itu Tanteku

"Sudah pindah? Mak - maksud Bapak bagaimana, ya?" tanyaku pada seorang Bapak yang mengaku pemilik rumah yang di tempati pamannya Panji.

"Iya Mbak, mereka cuma nempatin rumah ini untuk satu bulan saja, tapi belum ada seminggu mereka sudah mengosongkan rumah ini. Kelihatannya mereka buru-buru."

Tubuhku rasanya begitu lemas. Entah apa maksud dengan semua ini. Aku takut. Benar-benar takut.

"Ba - Bapak tahu dengan Ustadz yang menempati rumah ini?"

"Ustadz, Mbak? Saya malah tidak tahu kalau ada Ustadz. Saya permisi dulu, Mbak."

Aku langsung berlari menuju mobil, di mana semua keluarga ada di dalam.

"Kenapa, Fa? Kenapa kamu terlihat bingung seperti itu?" tanya ayah dengan wajah penasaran.

"Sifa harus segera telepon Panji, Yah."

Dadaku terasa bergemuruh dengan begitu banyak pertanyaan yang bergelayut dalam pikiran.

Aku harus segera menelepon Panji. Apa maksud dari semua ini? Dengan cepat kutekan nama Panji dalam ponselku.

"Panji, kamu di mana sekarang?" tanyaku tanpa mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status