Home / Urban / Pelakor Untuk Balas Dendam / Jadilah Orang Yang Berkuasa

Share

Jadilah Orang Yang Berkuasa

Author: HalSya
last update Last Updated: 2022-07-07 19:16:37

"Kalimantan? Kamu yakin akan pergi sejauh itu?" Agam terpekik ketika mendengar pernyataan dari Rayu bahwa dia akan pergi ke Provinsi Kalimantan Timur. Pasalnya, Agam mendengar sendiri kemarin bahwa Rayu tidak memiliki siapa-siapa lagi selain Papa dan Mamanya.

Jadi, jika harus pergi melintas pulau lain, siapa yang akan dia temui? Dan bagaimana kehidupannya nanti?

"Iya benar, aku akan ke sana. Aku tidak mau berlama-lama lagi, jadi ku pikir aku lebih baik pergi besok hari," sahut Rayu. Tak perlu ia menjelaskan apa-apa lagi pada Agam. Dia tak bisa menceritakan siapa perempuan yang tadi malam datang padanya.

"Aku juga harus pergi sejauh mungkin agar Golden Ang tidak bisa melacakku. Kalau kenluar negeri, aku butuh paspor dan untuk membuat itu tidak bisa cepat. Jadi aku rasa ke Kalimantan dulu adalah pilihan yang tepat," sambung Rayu lagi.

"Sebentar! Tapi di sana kamu hidup sama siapa Mba? Ada tempat tujuan?" Agam masih penasaran.

Ketahuilah, Agam adalah satu-satunya laki-laki yang amat khawatir pada keadaan Rayu yang jelas seorang diri saat ini. "Tak bisa kah Mba tetap di Jakarta? Kita sama-sama menunjang kasus ini hingga pelaku-pelaku itu ditangkap! Saya akan bantu sebisa mungkin, saya akan melakukan apapun untuk memberikan keadilan bagi keluarga Mba. Tapi saya mohon...." 

"Dengan cara apa kakak mau bantu aku menuntaskan kasus ini? Apa kakak punya kekuatan atau kekuasaan lebih? Bahkan polisi nya sendiri yang menutupi kasus ini. Tidak ada yang peduli pada orang rendahan seperti kita. Kita perlu satu pegangan yang kuat kalau mau melawan manusia seperti mereka," sela Rayu memotong ucapan Agam.

Tak bisa dipungkiri bahwa apa yang diucapkan Rayu itu benar. Agam sudah berusaha melaporkan ini ke polisi terdekat, namun mereka tidak ada yang percaya dan mulutnya seperti sudah dibungkam oleh seseorang. Sejak kejadian itu, Agam tak hanya diam saja, dia sudah berusaha memperjuangkan kasus Rayu tapi tidak ada satupun lawyer yang menanggapinya. Memang benar, tidak semudah itu melawan petinggi negara.

"Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja. Aku akan bangkit lagi untuk membalas perbuatan mereka 100x lipat lebih menyedihkan dari ini. Aku akan membuat mereka memohon untuk dibunuh!" Tak tanggung, Rayu berapi-api sekali untuk membalas orang-orang yang telah merusak hidupnya.

"Di sana Mba akan tinggal bersama siapa?"

"Teman. Aku pernah punya kenalan dan saat ini orangnya ada di Kalimantan Timur," jawabnya terpaksa berbohong.

Pembicaraan mereka terpotong saat tiba-tiba Agam menerima panggilan telepon ke ponsel miliknya. "Sebentar ya!" 

Tanpa beranjak, Agam menerima panggilan telepon itu tepat di samping Serayu. 

"Halo? Dengan siapa ini?" tanya Agam setelah menekan tombol hijau.

"Kami dari Firma hukum Atmajaya, apa benar ini dengan saudara Agam Danuar?"

"Iya benar, dengan saya sendiri. Ada apa ya?"

"Begini Pak, firma hukum kami sedang mencari calon pengacara muda, dan kami mendapatkan rekomendasi atas nama anda. Bisa kah anda datang ke kantor kami untuk melakukan wawancara kerja?"

"Apa? Begitu ya? B-bisa. Saya akan datang setelah jam makan siang nanti. Terima kasih!" Lalu pihak penelepon itu mematikan sambungan teleponnya lagi.

"Siapa? Kenapa kakak seperti terbata-bata begitu ucapannya?" tanya Serayu penasaran.

"Engg iya, itu... Saya mendapatkan sebuah tawaran pekerjaan di firma hukum. Katanya melalui sebuah rekomendasi, tapi saya tidak tahu siapa yang merekomendasikannya. Aneh kan?"

Rayu manggut-manggut. "Dicoba aja, siapa tahu cocok. Firma Atmajaya itu bagus sih kataku."

"Mba tahu dari mana?"

"Uhm.." Rayu menggaruk kepalanya, "Papa! Papa yang pernah cerita tentang firma hukum itu, hehe!" jawabnya gugup. Seperti sedang menyimpan sebuah rahasia.

Tapi Agam tak ingin berpikiran macam-macam, ia menganggap tawaran ini adalah pengganti pekerjaan yang hampir diberikan oleh Pak Hendra beberapa hari yang lalu untuk dirinya.

"Kalau begitu saya pergi dulu ya, mungkin saya harus menyiapkan berkas. Besok saya akan antar ke bandara. Jangan menolak ya!"

Rayu tersenyum tipis, "iya iya! Besok pesawat ku berangkat pukul 10 pagi. Kita naik bis saja."

"Baik, sampai bertemu besok," jawab Agam terakhir kalinya sebelum benar-benar meninggalkan Rayu di rumah itu.

"Terima kasih Kak, maaf hanya itu yang bisa aku lakukan untuk menebus pertolongan kakak pada saya selama ini. Semoga kelak jadi seorang yang punya kuasa dan berada di samping orang-orang yang tidak bisa melawan hukum," cicitnya sambil memperhatikan Agam yang lama-kelamaan mulai menjauh dari pandangan mata.

**

Firma Hukum Atmajaya.

Segala masalahmu, adalah pekerjaan bagi kami. Mulailah mencari keadilan dari hal yang paling kecil. (Semboyan Atmajaya)

Dua orang telah keluar dari sebuah ruangan setelah selesai melakukan wawancara kerja.

"Terima kasih banyak telah merekrut saya, saya akan bekerja keras dengan baik di firma ini."

"Sama-sama ya Pak Agam, kami menatikan saat-saat kita bisa bekerja sama."

"Tapi sebentar Bu Ratna, boleh saya bertanya sesuatu?" 

"Boleh silakan saja Pak!" 

"Anda tahu kasus tentang perebutan kekuasaan dari Golden Ang dan Addara Group? Apakah saya bisa mengolah kasus itu di kantor ini Bu?" tanya Agam yang menaruh harapan besar pada firma hukum ini.

Wanita itu tidak langsung menjawab ucapan Agam, dia masih terdiam untuk beberapa saat.

"Bukannya tidak bisa Pak, tapi kami sedang hati-hati memilih kasus. Saran saya, jadilah seorang pengacara besar yang berpengaruh bagi kalangan atas. Ketika berada di situlah kasus ganjil itu bisa dikaji lagi."

Agam merenungkan kata-kata yang barusan dia dengar.

"Selamat bekerja ya Pak, untuk saat ini fokus saja mengembangkan diri menjadi lebih baik. Permisi!" Kemudian, wanita yang bernama Ratna itu pun pergi meninggalkan Agam yang masih berdiri di depan ruangan wawancara tersebut.

"Apakah pejabat-pejabat itu sangat kebal sekali terhadap hukum? Bagaimana cara menjatuhkan mereka? Agam bertanya serius di dalam hatinya.

**

"Hati-hati ya Mba, semoga selamat sampai tujuan. Dalam keadaan apapun dan kondisi apapun, Mba jangan sungkan untuk menghubungi saya. Saya akan siap terbang ke Kalimantan untuk menjemput Mba," ujar Agam. Kini mereka berdua tengan berada di bandara untuk mengantar kepergian Rayu.

"Berapa kali aku dengar ucapan itu? Sampai aku hafal sekali Baiklah, akan aku turuti. Tapi janji juga, jadilah pengacara yang hebat. Dampingi aku ketika nanti aku siap memperjuangkan kasus Papa."

"Baik, saya akan jadi orang berkuasa. Maaf, sebetulnya saya belum tahu nama kamu Mba, boleh kita kenalan dulu? Walaupun sudah telat."

Rayu meraih tangan Agam, "Serayu. Ingat nama itu ya! Dan ingat bahwa Serayu akan datang dengan segala pembalasan dendamnya."

Agam mengangguk paham, "baiklah! Jaga diri dengan baik sampai hari itu tiba."

Mereka saling berpelukan untuk menjadi salam perpisahan yang terakhir.

Kemudian Rayu berjalan sambil menggeret kopernya dan menaiki eskalator untuk menunggu di ruang tunggu.

"Jakarta sedang bahagia. Selamat pada Golden Ang yang berhasil menajdi rekan Xy Group Italia." 

Benner ucapan selamat itu terpampang jelas di dinding Bandara sebagai ucapan selamat dari pihak angkasa pura itu. 

"Sialan! Nikmati kebahagiaan kalian sekarang, sebelum aku datang dan menghancurkan semuanya!" Serayu dalam mode on fire.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Pada Akhirnya Jalan Mereka Tetap Sama.

    Maureen sudah mengirimkan pesan singkat yang berisi lokasi di mana mereka berdua berada bukan tanpa rencana Darwin pun memikirkan baik dan buruknya dia harus seperti apa dia pun pergi ke lokasi itu sendirian. sesampainya di sebuah gudang kosong itu, Darwin melihat Serayu yang sedang duduk sendirian dan dipasang sebuah bom dalam bentuk rompi dan menangis ketakutan sendirian."Tenang Serayu, aku ada di sini kamu jangan khawatir aku akan melepaskan kamu!""Tidak lebih baik kamu pergi sekarang juga, bom ini akan meledak dalam hitungan beberapa detik, lebih baik aku saja yang mati aku tidak mau mengorbankan kamu yang tidak bersalah. Aku yang sudah memulai rencana balas dendam ini maka akulah yang harus mati."Di saat mereka berdua saling bernegosiasi untuk siapa yang harus pergi dan siapa yang bertahan, Maureen tiba-tiba muncul dan bertepuk tangan seperti terharu melihat aksi 2 orang yang saling berkorban itu."So sweet banget kalian. Aku tidak tahan melihatnya," ujar Maureen menyindir du

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Serayu Diculik

    Darwin segera keluar dari kamar hari Hartawan tanpa berpikir apa-apa lagi dia langsung menemui pengacaranya yang bernama Agam yang kali ini akan membantu Darwin menyelesaikan semuanya Darwin sudah memiliki dokumen itu apalagi yang dia perlukan dia tetap ada di pihak Serayu untuk membantunya."Ini aku berikan untukmu dokumen yang sangat mahal sekali aku perlu beberapa taktik untuk mengambilnya," ucap Darwin ketika mereka bertemu di sebuah bar malam lagi.Agam tidak menyangka bahwa Darwin benar-benar melakukan hal itu dia pikir Darwin hanya omong kosong saja tetapi kenyataannya dia sudah membawa dokumen yang sangat diperlukan untuk persidangan Ibu Laura."Ibu Laura adalah satu dari 13 orang keluarga yang bersedih kehilangan orang tercintanya dalam sekaligus tanpa adanya kompensasi apapun jadi aku bersama Serayu maju untuk mendapatkan keadilan itu makanya kita berdua membutuhkan kamu juga Maurin untuk bisa sampai di tempat Hary Hartawan.""Iya kau sudah menceritakannya kemarin aku sudah

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Dokumen Rahasia

    Maureen tiba-tiba saja mengumpulkan para karyawannya untuk berada dalam satu aula besar karena dia ada sebuah misi rahasia. Termasuk Vincent dan ayahnya juga.Pokoknya dia mau rumahnya kosong tanpa ada siapapun. Awalnya Hary Hartawan tidak mau meninggalkan rumahnya, tapi Vincent menyuruhnya untuk ikuti permintaan Maureen.Akhirnya Hary pergi ke aula itu dan berkumpul dengan semua karyawannya."Sudah cukup kamu membuat keributannya, ada apa ini?""Aku mau membuat pergerakan untuk menculik seorang wanita yang membuat aku kesal"Seorang wanita siapa itu?""Jalang yang aku kenal kemarin, siapa lagi kalau bukan Clara, ternyata dia wanita yang sangat busuk Dia diam-diam merayu Darwin dan membuat laki-laki itu menceraikan aku Aku tidak boleh tinggal diam," kecam Maureen di depan ayah dan juga para karyawannya itu.Hary juga tidak tahu bahwa ternyata tidak hanya Golden Ang lah yang dibuat kesal melainkan anaknya juga."Memang benar-benar ya laki-laki brengsek itu, bila perlu kita harus member

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Ke Tahap Selanjutnya

    "Mau pergi ke mana?" Serayu menghentikan langkah Agam saat dirinya tiba-tiba berdiri di belakang tubuh Agam, hingga laki-laki itu sedikit terhuyung ke belakang."Ada klien yang ingin bertemu denganku sekarang juga, tunggu di sini ya, atau kamu mau istirahat di apartemen aku?""Hmm gak usah, aku di sini saja. Aku juga mau memantau Maureen."Agam tahu kalau pertemuan dia dan Darwin bakal kena retas oleh Serayu, jadi sebelum mereka berdua bertemu, Agam memerintahkan Darwin agar jangan membawa ponselnya saat mereka bertemu. Awalnya Darwin menolak karena tak mengerti, tapi Agam berjanji akan menjelaskannya nanti, jadi tunggulah di tempat yang sudah dijanjikan.Sebelum pergi, Agam mencium bibir kekasihnya dulu dan mereka berdua berpisah di depan studio..Agam mengemudikan motor miliknya, karena mobil Serayu sudah hancur karena tabrakan tempo hari.**Sesampainya di sebuah bar, dia menempuh seorang laki-laki yang tengah bersedih sambil menikmati segelas wine yang dia tuangkan dari botol, hing

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Mengundurkan Diri

    Darwin tampak sangat besar mendengar pernyataan dari Serayu, dia pergi ke sebuah jembatan tinggi yang di bawahnya mengalir air yang sangat deras dia tidak tahu harus berpikir dan memberikan reaksi seperti apa.yang jelas hidupnya benar-benar kalut dan terombang-ambing bak kapal kecil di tengah ombak yang sangat besar mau mundur sudah terlalu jauh tapi mau melangkah dia terhalang oleh kenyataan besar yang sangat pahit itu.Mau tidak mau Serayu harus jujur pada Darwin bahwa dia adalah wanita yang sedang menjalankan misi balas dendam hal itu dilakukan Serayu sebagai penghormatan atas perasaan Darwin terhadap dirinya dia tidak bisa membalas perasaan pria itu dengan hal yang sama nah begitulah cara Serayu supaya tidak terlalu menyakiti perasaan laki-laki.Darwin tidak tahu harus berkata apa lagi dia hanya ingin waktu sendirian tetapi akhirnya dia mulai menemukan jalan keluar apakah aku harus membantu perempuan itu atau aku menyelamatkan Golden engDua hal itu yang saat ini menari-nari di d

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Serayu Mengungkap Jati Dirinya

    Setelah membuat heboh dunia maya dengan berita kegagalan investasi, Darwin justru menghilang tanpa kabar dan tidak ada yang bisa menyarinya.Para pegawai, sekretaris, pihak keamanan juga mencari keberadaan Darwin tapi tidak ada. yg menemukannya.Sampai suatu malam, saat orang lain terlelap justru ada seorang laki-laki yang memakai pakaian serba hitam, rupanya dia bersembunyi di tempat rahasianya. Tapi malam ini, laki-laki itu nekad pergi ke rumah sakit tempat wanita yang dia cintai dirawat.Ia membuka pintu kamar, lalu berjalan mendekati perempuan yang sedang tertidur lelap sendiri.Begitu Serayu membuka mata, ia terbelalak dan hampir saja berteriak karena terkejut, tapi Darwin buru-buru menutup mulut perempuan itu dan membuka masker yang dia kenakan."Sssttt, ini aku," kata Darwin menutup mulut Serayu agar tidak bersuara lagi."Astaga, aku pikir siapa! Kenapa berpakaian seperti maling?""Aku sedang bersembunyi.""Setelah membuat rusuh tentang kegagalan investasi itu?"Darwin tersenyu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status