Share

BAB 108

BAB 108

__

Lia membersihkan nanah yang ada pada lukanya, sesekali ia meringis menahan pedih yang mendera. Pikirannya dipenuhi dengan kekalutan, tentu saja ia tahu jika hal seperti ini bisa jadi gejala penyakit sex menular.

"Aku sudah berhubungan dengan aman, bagaimana bisa aku tertular penyakit menjijikan!" gumamnya.

Setelah membersihkan diri, Lia menatap layar ponselnya. Ia ragu ingin kembali menghubungi Hanif, tapi perutnya pasti akan membesar. Ia tak mungkin terus sendirian tanpa pendamping suami, meskipun anak dalam kandungannya bukan anak suaminya.

"Bagaimana caranya aku kembali dengan Mas Hanif?" gumamnya.

Lia kembali menggaruk selangkangannya, bahkan rasa gatal itu berubah menjadi panas. Ia beranjak dari duduknya, lalu mengambil air hangat dan mengompres selangkangannya.

"Bangsat, kenapa hidupku jadi begini!" rutuknya.

Wanita paruh baya itu denial dan tak mau memeriksakan diri, ia merasa selama ini sudah 'bersih' dalam menjaga kewanitaannya. Setiap pria yang menggaulinya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status