Share

22. Istri yang Terabaikan

Zeva mengakhiri panggilan telepon saat menyadari istrinya sedang mengintip dibalik pintu dengan wajah murung. Dia memasukan ponsel ke saku celana, kemudian menghampiri Vianca dan memberi wanita itu pelukan yang hangat.

Vianca berusaha menetralkan hati, dia tak ingin harapannya minum cokelat hangat berdua dengan suaminya menjadi gagal. Harapan sederhana, memang. Terlihat begitu kekanak-kanakan tapi Vianca sangat membutuhkan kebersamaan itu.

"Mana minuman cokelatku?" tanya Vianca, dia mendongak demi menatap mata Zeva, karena tinggi badan Zeva jauh darinya.

"Maaf, belum kubuat. Tadi aku langsung Nerima telepon. Ayo buat sekarang!" Zeva mendorong pelan punggung Vianca, mengikuti langkahnya. Mereka berjalan beriringan.

"Kamu duduk saja! Karena sesuai janjiku, aku akan buatkan cokelat untukmu, sekalian sambil nunggu pesanan makanan datang."

"Mas pesan apa memangnya tadi?"

"Sea food, aku juga pesen dessert box untukmu."

"Wah, yummy ...."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status