Zeva, seorang mantan narapidana yang baru saja bebas beberapa hari lalu. Citra yang buruk, membuat kehidupan tak lagi berpihak padanya. Dia sulit menemukan pekerjaan maupun wanita. Karena dia merasa tidak ada wanita baik-baik yang mau menjalin cinta dengan mantan napi, akhirnya dia mencari wanita malam untuk berkencan. Wanita malam itu bernama Vianca, dia sudah mau taubat namun Zeva menyuruh Vianca jangan dulu taubat karena Zeva suka dengan wajah Vianca.Mereka akhirnya bertemu dengan membawa masa lalu yang sama-sama kelam. Vianca sama sekali tidak menyangka, dirinya yang begitu takut karena Zeva adalah mantan napi akhirnya jatuh cinta juga.Sementara itu Zeva, menganggap Vianca adalah wanita paling indah, tapi layak dilupakan. Dia malas berhubungan serius dengan bekas wanita malam.
Lihat lebih banyakZeva meraup udara di sekitar. Dia mengedarkan pandangan, merasa mimpi dirinya bisa terbebas dari jeruji besi yang mengekang hidupnya selama ini. Hal pertama yang dia ingin lakukan selepas dari tahanan adalah, memeluk seorang wanita. Lima tahun dipenjara membuat dia kehilangan kesempatan itu.
Namun, wanita mana yang bisa dia peluk? Statusnya sebagai mantan napi membuat dia ragu untuk menjalin hubungan serius. Prasangka buruk itu semakin menjadi saat dia mencoba menghubungi mantan kekasihnya Savana, tapi Savana menolak walau hanya sekadar bertemu.
Zeva memasukan kembali ponsel yang sempat dia buka barusan. Nomer Savana masih yang lama, masih bisa dihubungi. Namun wanita itu sudah berubah sejak Zeva ditangkap oleh polisi. Bagi Zeva, prilakuan Savana masuk akal karena wanita mana yang mau menjadi kekasih seorang pria yang sudah menghabiskan masa mudanya di tahanan. Kecuali, wanita tersebut sama brengseknya dengan dirinya.
Zeva tidak pulang ke rumah. Meskipun sudah bebas tapi rumah seperti di neraka, ketika dia mengingat dua saudara kandungnya sudah berhasil membuat orang tua bangga dengan gelar dan pekerjaan yang baik. Dia hanya akan jadi sampah di antara dua berlian yang bersinar.
Bermodal tidak tahu diri dan tak tahu malu, Zeva dengan lancang menumpang di rumah Leon yang ukurannya kecil jika dibanding dengan rumah ayahnya. Namun, karena dia sudah terbiasa di hidup di penjara, tidak menjadi masalah walau tinggal di kontrakan yang sempit. Toh, hanya sementara, sebelum dirinya dapat tempat tinggal sendiri.
"Lagi ngapain Bang Zev? Serius amat!" tanya Leon sambil diam-diam mengamati mantan bos besarnya dulu mengutak-atik ponsel.
"Lagi cari yang open BO!"
Leon mendengus. "Bapak kasih uang bukannya buat cari kerja 'kan? Bukan nyari PSK!"
Zeva tidak menjawab. Dia berjanji akan pulang ke rumah jika sudah bekerja. Entahlah, dia sendiri bingung cari kerja ke mana gara-gara sempat menjadi napi. Dia malas menulis lamaran karena merasa akan sia-sia juga. Sementara, dirinya pun tidak diijinkan masuk ke perusahaan ayahnya dengan alasan sering membuat ulah dan masalah.
"Susah juga ya, cari wanita malam," celetuk Zeva.
"Susah apanya? Di ibukota banyak banget PSK."
"Susah, karena rata-rata mukanya gak sesuai dengan imajinasi gua."
Leon memberanikan diri mengintip ponsel Zeva, hanya untuk melihat wanita yang menawarkan diri via medsos di aplikasi kencan. "Cantik-cantik, kok."
"Iya, cantik. Tapi wajahnya ngeselin."
Leon berpikir keras, tapi tetap saja dia bingung wajah yang ngeselin itu seperti apa. "Ya sudah, Bang. Saat hubungan jangan lihat wajahnya aja. Yang penting badannya sexy 'kan?"
"Gak bisa, gua harus lihat wajahnya jelas."
Begadang sampai lewat tengah malam hanya untuk mencari wanita bayaran yang sesuai dengan imajinasinya. Akhirnya Zeva mendapatkan satu yang sesuai. Lalu akhirnya Zeva mulai mengirim WA karena tertera nomer WA langsung di situ.
"Open BO? Fix jadi besok malam."
"Maaf, saya sudah gak open BO. Maaf postingannya belum sempat dihapus."
"Besok malam, fix. Please."
Zeva mengumpat, mengabsen nama kebun binatang di tengah malam yang sunyi. Beberapa kali Leon terperanjat dari tidurnya karena mendengar suara Zeva yang gaduh. Untungnya, Leon berhasil tidur lagi.
Dia tidak menyerah, terus membujuk wanita degan nama akun Vianca. Tentu saja dengan taktik jitu buaya darat yang dia miliki, karena dia takut malah diblokir jika memperlihatkan sifat asli dirinya yang tempramen.
Zeva menulis pesan teks untuk kesekian kalinya. Hingga menawar tinggi. "Gua bisa bayar lo berkali lipat. Serius gua tertarik banget sama lo."
Wanita itu tidak membalas. Dan Zeva tidak suka penolakan wanita yang bernama Vianca itu. Baginya penolakan itu adalah penghinaan besar. Zeva lantas mengirim pesan kembali, untuk terakhir kali di malam ini.
"Vianca, save nomer gua! Siapa tahu lo butuh bantuan gua kapan-kapan."
Komunikasi mereka berakhir malam itu. Zeva pun tidak mencari wanita lain karena dia hanya ingin Vianca. Wanita yang masih kalah cantik dibanding dengan mantan Zeva. Vianca tidak secantik Savana, hanya saja wajahnya sesuai dengan imajinasi yang Zeva inginkan, menenangkan hati dengan senyuman yang tulus.
Tentu saja imajinasi seperti itu sangat sulit didapatkan Zeva, karena pada umumnya penampilan wanita malam itu glamor dan menantang.
***Zeva sudah mengantongi setiap medsos Vianca baik F*, IG, maupun Tiktok. Dia meminta bantuan Leon untuk mendapatkannya. Setiap hari dia melihat postingan Vianca, sambil berharap Vianca akan kena musibah dan memilih menjual diri kembali, tapi sudah satu bulan berlalu nampaknya Vianca hidup dengan biasa-biasa saja.
Hingga akhirnya, dia melihat status WA wanita incarannya itu memasang emoticon menangis. Zeva akhirnya memilih untuk mengirim pesan.
"Hallo Vianca! Kenapa statusnya sedih gitu?"
"Lagi ada masalah aja."
Zeva tersenyum, dia tidak berani bertanya blak-blakan untuk menghindari pemblokiran nomer. Hanya saja, dia sangat berharap bahwa Vianca mendapat kesulitan keuangan, dan tidak bisa mendapat jalan keluar selain menyerahkan diri pada dekapan Zeva.
Zeva mengirim pesan kembali."Sesuai janji gua sama lo, lo bisa minta bantuan sama gua dalam hal apa pun. Emang ada masalah apa? Cerita aja."
"Lagi pusing aja, belum dapat pekerjaan," balas Vianca.
"Sabar aja, nanti juga dapat. Jangan dulu putus asa."
Sebenarnya, Zeva juga pengangguran 'kan? Tapi melalui harta ayahnya Zeva tidak terlalu khawatir. Dia hanya tinggal bilang belum ada pekerjaan yang cocok, nanti akan dikirim uang oleh ayahnya. Lain halnya dengan Vianca yang tidak memiliki nasib sebagus Zeva. Walau sudah setengah mati kirim lamaran dan mengikuti berbagai tes. Tapi akhirnya gagal juga, kalah dengan orang yang bawa uang untuk menyogok pekerjaan.
Vianca selalu mendapat nilai tes yang sempurna. Baik tes tulisan maupun interview. Namun saat akan medical cek up biasanya tidak ada kejelasan. Dan tahu-tahu, orang yang sudah gagal interview sudah diterima di perusahaan tersebut. Vianca tahu, orang itu punya orang dalam sementara dirinya tidak. Dia sering melamun karena hal itu.
Vianca akhirnya mengeluarkan unek-unek pada pria yang baru saja dia kenal lewat chat. "Saya kesal, gara-gara gak ada uang sogokan jadi susah cari kerja."
"Lo bisa kerja kaya dulu lagi, Vi."
"Enggak, ah. Capek kaya gitu terus."
"Lo tenang aja! Gua akan lakuinnya pelan-pelan. Jadi nanti gak bakal cape."
"Astaga! Bukan itu maksudnya. Maksud saya, cape hidup gak berkah terus." Vianca membalas chat Zeva dengan menambahkan emoticon wajah datar yang banyak.
Zeva terkekeh atas balasan Vianca yang membuat layar ponselnya dipenuhi emoticon tersebut. "Sementara aja, Vi! Sambil cari pekerjaan, open BO lagi aja, nanti gampang bisa tutup lagi 'kan? Please, jangan dulu taubat!"
Zeva menatap layar ponsel, tidak ada balasan lagi dari Vianca. Untuk pertama kalinya Zeva merasa bodoh menunggu balasan sampai tidak bisa menjauhkan mata dari layar ponsel seperti ini. Dan ini sangat menyiksa batinnya. Dia hanya ingin bersenang-senang tapi kenapa harus seribet ini.
Mata Zeva membulat saat ada notifikasi masuk dari Vianca. Nyaris saja ponsel di tangannya dia lempar karena terlalu senang. Harapannya tidak musnah, karena Vianca setuju untuk diajak bertemu.
Zeva merasa puas dengan kebodohan Vianca. Dia membaca kembali pesan wanita itu.
"Saya bersedia bertemu, tapi mau dikasih bayaran 7 kali lipat. Maaf, soalnya nyogok kerja jaman sekarang gak ada yang murah, semuanya seakan mencekik leher. Boleh 7 kali lipat?"
"Fix! Tapi syarat dan ketentuan berlaku kalau mau 7 kali lipat. Jangan pernah mau lagi layani pria lagi selain gua."
Savana baru pulang dari luar negeri. Dia kembali ke rumah orang tuanya dengan hati bahagia. Bahagia saat melihat di internet orang-orang ramai-ramai menghujat Vianca. Pasti saat ini Vianca stres berat, suruh siapa merebut Zeva dari dirinya. Sungguh sangat beruntung, dia adalah seorang selebgram berwajah cantik yang disayangi para netizen. Selama penampilan good looking, jika berkeluh kesah di sosial media akan cepat mendapatkan simpati orang lain.High heels Savana berbunyi saat melangkahkan kaki menuju rumah. Dia saat ini menggunakan mini dress warna maroon sebagai lambang keberanian. Selain itu, kakinya sudah sembuh total membuat dia bebas bergerak. Mungkin, nanti malam dia harus mengadakan pesta, pesta atas penderitaan Vianca.Langkah Savana terhenti. Rupanya, di depan orang tuanya yang megah bernuansa art Deco itu ada seorang pria tinggi bertubuh atletis sedang berdiri menantinya.Mata tajam Zeva tersebut terus menatap ke arah wanita yang pernah singga
Sudah sekian lama Zeva tidak menginjakan kaki di rumah ibunya ini. Sejak memilih hidup bersama Vianca, sejak saat itu pula Zeva tidak pernah ke rumah orang tuanya. Namun, semuanya tidak berubah orang tua Zeva tidak pernah bisa sedikit saja mengerti dirinya.Semilir angin malam bertiup halus di depan wajah Zeva. Dia berjalan dari area parkir, menuju ke dalam rumah dengan langkah yang hampa. Dia mengingat video itu kembali, alasan istrinya memilih pergi jauh dari hidupnya."Bi, di mana mamah?" tanya Zeva pada asisten rumah tangga."Beliau sedang ada di kamar."Zeva tak berkata apa-apa lagi, dia menuju kamar ibunya yang berada di lantai dua dengan langkah yang terburu-buru. Sementara itu, dia juga tahu saat ini ayahnya sedang berada di luar kota.Zeva mengetuk pintu. "Mah, ini Zeva!"Lama Zeva menunggu, hingga akhirnya ibunya yang berada di dalam kamar menyahut panggilannya. "Zeva, masuk saja."Zeva membuka pintu, dia melihat sang ibu se
Keadaan rumah dikunci dari luar. Zeva membuka gerbang dengan kunci cadangan yang dia bawa. Rumahnya sepi, asisten rumah tangga sudah jelas sedang mudik. Namun, istrinya juga tidak ada di rumah. Zeva hanya berpikiran bahwa Vianca sedang pergi ke mini market membeli sesuatu.Namun, sang rumah menampakan kesunyian pula. Seolah dia pun merasakan sedih ditinggal sang nyonya rumah. Sementara itu, tuan rumah tak memiliki prasangka apapun karena merasa baik-baik saja dengan istrinya.Vianca baik, menerima semua kekurangan Zeva, tak mungkin Vianca pergi sembarangan. Kecuali wanita itu sudah berada di puncak kelelahan. Zeva membersihkan badan, mandi di bawah guyuran shower dan merasakan setiap rintik air yang menetes ke tubuhnya dalam kegalauan. Dia terbayang wajah Vianca.Vianca selalu ada di rumah ketika Zeva pulang. Zeva tak menuntut Vianca selalu menyambutnya. Namun, rasanya berbeda saat wanita itu sudah tak melakukan ritual sederhana. Yaitu, hanya sekadar senyum meny
Savana mendapat pesan 'WA dari ibunya. Dia merasa terharu ternyata ibu dan ibu mertuanya sangat sayang padanya. Hingga rela melabrak wanita yang sudah dia ketahui bernama Vianca itu.Awalnya, dia posting di sosial media untuk mencari perhatian orang lain. Setelah berhasil menjadi selebgram dengan kisah cinta yang rumit, rupanya dia mendapatkan kenyamanan. Hal itu dikarenakan, apapun yang dia posting selalu mendapat dukungan.Terbersit dalam hatinya untuk mengunggah video ini. Apalagi jika dia menambahkan soundtrack lagu yang menyayat hati. Pasti setiap orang yang melihat akan iba akan kisah cintanya.Savana tanpa ragu melakukan hal itu. Toh, apapun yang dia lakukan tidak akan membuat Zeva kembali padanya. Dia kini benar-benar menyerah, dan hanya ingin balas dendam pada Vianca. Jika dirinya tak bahagia, maka Vianca juga harus mendapatkan luka yang sama.Akhirnya, video itu berhasil terkirim ke publik dengan judul. "Penggerebegan pelakor mantan suamik
"Kamu wanita playing victim. Yang sebenarnya korban adalah anak saya, Savana." Ibunya Savana mulai berkata-kata lagi, tapi saat ini dengan intonasi yang pelan. Dia pun takut anaknya Vianca menangis lagi."Saya tahu, tapi Savana korban dari kelakuan Zeva. Saya tidak tahu menahu kisah Zeva dan Savana seperti apa. Yang saya tahu, Mas Zeva sudah putus dari Savana sebelum menikah dengan saya.""Berarti Zeva dan Savana putus gara-gara kamu, kamu biang kerok semua masalah.""Mas Zeva bilang, saat itu Savana dan Adam kakaknya Zeva ada hubungan, maka dari itu Zeva kesal.""Jangan so tahu kamu. Malah fitnah anak saya."Ibunya Vianca berkata kembali. "Kamu, wanita murahan! Jangan pernah sekali-kali mencoba memfitnah menantu kesayangan saya. Kamu mau melahirkan berapa belas anak pun dari Zeva, tetap saja kamu wanita murahan yang tidak akan mendapat tempat di kehidupan saya."Ibunya Zeva emosi saat melihat teman akrabnya sekaligus besannya sakit hati ole
Di rumah baru ini, Vianca melewati berbagai hal. Terutama menyaksikan tumbuh kembang anaknya yang sudah mau satu tahun. Anak nya sudah bisa jalan, sering menggapai benda-benda bahaya disekitar. Vianca kewalahan dan kecapean akan hal itu, tapi itu adalah hal yang menyenangkan dalam hidupnya. Saat melihat canda tawa Rafael, Vianca merasa hidupnya sempurna.Rafael pun tak pernah kekurangan kasih sayang ayahnya. Zeva saat pulang bekerja selalu mengajak anak itu bermain baik di rumah maupun di taman dekat rumah. Mengajak Rafael mandi bola dan yang lainnya.Vianca selalu sibuk di sore hari menyiapkan hidangan kesukaan Zeva. Namun memang, hasil masakan Vianca tidak mengecewakan. Zeva selalu lahap bahkan sampai nambah dua kali sangking bersemangatnya menyantap hidangan dari istrinya itu.Yang kurang dari hidup mereka adalah. Tidak adanya restu dari orang tua mereka. Terlebih Savana pergi ke luar negeri dengan alasan berobat, dia
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen