Share

Bab 110

Suryawijaya mengetuk kamar Nawangsih sewaktu suasana rumah utama terasa sepi.

Nawangsih mengerucut bibir. Sebagai sahabat dan adik, kelakuan Suryawijaya yang memanggil-manggil namanya dengan pelan tapi buru-buru membuatnya jengkel.

"Kenapa?" Nawangsih hanya membuka pintu kamarnya sedikit. "Aku lagi sibuk cari kampus baru, Mas. Lagi meeting juga sama Pak Doris."

"Katanya sudah menjadi pengangguran." Suryawijaya mengembuskan napas. "Meeting apa dengan Pak Doris? Kesehatan Andrew terganggu?"

"Ngawur." Nawangsih mempersempit jarak pandang keduanya dengan mendorong daun pintu. "Aku keluar sejam lagi, itu kalo Mas masih perlu sama aku! Bye..."

Nawangsih menutup pintu dan menguncinya, mencegah Suryawijaya masuk dengan cepat.

Suryawijaya menerima penolakan itu dengan pasrah, padahal niatnya baik. Dia pergi ke ruang keluarga, di sana hanya ada kehampaan karena Ibu dan Ayahnya pergi ke rumah sakit bersama Kakak dan Adiknya.

"Harus mulai dari mana aku?" Dia menatap sekujur tubuhnya yang menjadi s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (19)
goodnovel comment avatar
Wakhidah Dani
innalilahi...
goodnovel comment avatar
Yanyan
ahhh masih gak percaya.. kaysan.. kenapa begitu cepat.. kisah cintamu dgn rinjani slalu terbayang walaupun hanya sebuah novel
goodnovel comment avatar
Herlina Maharani
Innalillahi... mbak vi.. di cerita surawijaya bener2 mbak vi obrak abrik hati dan perasaan readers.. mas kaysan,, si mangga tua yang manis.. huwaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status