Share

Bab 38

Rinjani berhenti mengetuk pintu kamar Suryawijaya seraya menunggu putranya dengan sabar.

"Le, buka pintunya. Ibunda ingin bicara."

Di dalam kamar. Suryawijaya menghela napas, kemudian menghadapkan dirinya ke daun pintu tanpa berkedip.

"Ibunda pasti tersinggung dengan perkataanku tadi." gumamnya seraya membuka pintu kamar.

"Le."

Mata sendu Rinjani membuat Suryawijaya menghela napas. "Maafkan aku ibu, seharusnya aku tidak berkata seperti tadi dan menyakiti perasaan ibu."

"Kamu sedang tertekan? Ibunda bersedia menjadi teman curhatmu karena kaki tanganmu sedang menjemput mas Bimo di bandara."

Pertanyaan sang Ibu membuat Suryawijaya mengangkat wajahnya seraya menggeleng.

"Aku hanya butuh waktu sendiri, Bun. Bisakah Ibunda kembali saja ke kamar. Ayahanda lebih membutuhkan Ibunda sekarang."

Rinjani menatap putranya dengan lekat. "Kamu yakin tidak membutuhkan Ibu?” Rinjani berdehem. "Sepertinya kamu lupa kalau Ibunda sama keras kepalanya sepertimu."

Rinjani menyelinap masuk ke dalam kama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Firly Muhammad
selipin GPH Nanang ya kak, jd cameo gitu....... aq kangen banget sama om 1 ini... apalagi mereka ber2 gak pernah akur...........
goodnovel comment avatar
Herlina Maharani
mengerjakan sesuatu dengan ikhlas dan senang akan lebih mudah sur... bener kata rinjani semua akan baik2 saja...
goodnovel comment avatar
Dian Susantie
berbekal kasih sayang ayahanda dan ibunda.. semoga ndomas Surya bisa menjalani takdirnya dgn ikhlas... dan semoga semesta #eh.. mba othor.. merestui cinta Suryawijaya dan Nawangsih... hehehehe.. semangat ndomas..!!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status