Share

Bab 47

Pandu terkekeh-kekeh sembari mendatangi kedua gadis yang masih menanggung malu akan kejadian yang menimpa mereka. Citra berpikir tamat sudah riwayatnya, terkapar tak berdaya dan semakin merasa bukan mantu idaman mereka.

"Napa? Mau jemuran?" selorohnya seraya berjongkok di depan mereka. Dia terkekeh lagi saat mengabadikan pose itu dengan kamera ponselnya.

"Bangun, bangun. Nanti kalian jadi kering lho, atau memang lagi cap—,"

"Gak! Siapa yang caper." potong kedua gadis itu bersamaan. "Mas Pandu jangan berpikir buruk."

Pandu terkekeh lagi saat kedua wajah yang slalu berada di dekat ibunya memerah.

"Lagian kalian aneh, cuma lihat Mbak Keneswari saja jadi salah fokus."

"Hush!" sergah Citra setelah menolehkan kepala.

Suryawijaya, Bimo dan Keneswari berjalan ke arah mereka dengan senyum yang di tahan-tahan. "Nah-kan, Nah-kan, bakal jadi bahan candaan nanti!" gumamnya sambil memasang topinya lagi di atas kepala.

"Tenang..." ucap Pandu, membantu Nawangsih membersihkan punggung dan rambutnya dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Rani Anggraini
huhuuu..kenes pede amat yak.. calon adik adik ku...huuffffftttt
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
nawang sdh nesu2....
goodnovel comment avatar
Ari Martiana
Ndu....Ndu.... lucunya dirimu....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status