Share

Bab 18

Suasana dalam ruangan itu mendadak mencekam bagi Naya. Ia tidak berani menatap sepasang mata tajam yang terus menyorot ke arahnya. Kedua tangan Naya masih meremas sprei seolah menyalurkan rasa gugup bercampur takut.

"Sepertinya kamu sangat senang mencari masalah."

Setelah beberapa saat dilanda keheningan Argio membuka suara. Dengan sedikit keberanian Naya melirik Argio yang berdiri di samping brankar.

"Sudah tahu alergi, tapi tetap saja dimakan! Apa kamu tahu itu sangat membahayakan kandunganmu?"

Naya semakin menunduk mendengar ucapan Argio yang menyalahkan dirinya atas kondisi buruk yang ia alami sekarang. Ucapan pria itu memang benar. Tapi ia tidak bisa menahan diri untuk tidak mencoba makanan yang ia inginkan. Seolah ia memiliki keinginan kuat untuk sekadar mencicipinya.

"A-aku hanya ingin mencicipi_"

"Sama saja! Kamu bukan hanya lemah tapi juga bodoh!" sembur Argio, membuat dada Naya terasa perih."Gara-gara kamu dilarikan ke rumah sakit, aku harus kembali lagi ke Jakarta!"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status