Share

Bab 20

Penulis: Fitt ramadhan
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-05 07:40:51

"Tapi berkah untuk saya mas." Lanjut Kiara seraya memasukkan handphone itu ke dalam saku nya.

 

"Berkah bagaimana maksudnya?" El sedikit senang saat Kiara sudah memasukkan handphone itu ke saku nya dan berbicara kepada El.

 

"Kalau cerah dan terik matahari panas seperti ini, suka banyak yang beli mas karena haus dan butuh kesegaran." Terang Kiara membuat El mengerti.

 

"Oh... Sudah lama jualan minuman ini?" El berpura-pura tidak tahu, padahal ia tahu sekali.

 

"Lumayan lama. Ada setahun lah." Jawab Kiara dan El mengangguk.

 

"Hasilnya bagaimana? Apa untungnya besar?" El pun ingin tahu karena masalah ini El tidak tahu sama sekali.

 

"Ya lumayan lah mas, kalau lagi rame pembeli hasilnya ya lumayan, kalau lagi sepi ya syukuri aja, sudah rejeki nya segitu, banyak sedikitnya tetap harus bersyukur." Balas Kiara dengan bijak, ini sifat yang sangat El sukai dari diri gadis di depannya ini. 

 

"Memang kamu tidak mencoba kerja di tempat yang di berikan gaji?" El pun sedikit demi sedikit mengorek informasi.

 

"Banyak sih tawaran jadi pelayan toko atau supermarket, tapi saya masih kuliah, jam kerja dengan jam kuliah takut bentrok, saya belum nemu yang pas dengan jam kuliah saya." Kiara pun menjelaskan alasan dia tidak mau menerima pekerjaan lain.

 

"Kamu masih kuliah?" El masih berpura-pura tidak tahu.

 

"Ya masih mas, kalau saja waktu itu saya tidak di pecat di tempat saya kerja dulu,  mungkin saya gak jualan minuman ini, mungkin saya akan tenang karena tetap menerima gaji pokok setiap bulan, tidak perlu memikirkan hasil berapa dan tidak perlu juga memikirkan apa uang ini akan cukup atau tidak untuk biaya kuliah saya." Kiara bercerita dengan penuh rasa kecewa tersirat dari wajah cantiknya.

 

"Kenapa kamu sampai di pecat?" El penasaran dengan jawaban Kiara, padahal El tahu betul kenapa Kiara di pecat.

 

"Masalah pribadi yang tidak sama sekali saya mengerti." Jawab Kiara dengan helaan nafasnya.

 

El mengangguk sambil tersenyum di balik masker nya, inilah gadis nya masih tetap polos dan tidak peka jika El memiliki perasaan kepada nya, Walaupun hati El merasa tidak enak hati kepada Kiara karena kecemburuan tunangan nya menyebabkan Kiara di pecat.

 

Saat mereka mengobrol tiba-tiba saja segerombolan anak-anak lelaki datang menyerbu meja jus Kiara, terlihat mereka kehausan karena sudah bermain bola.

 

"Kak beli." Teriak mereka bersahutan dan saling meneriaki rasa yang mereka inginkan.

 

Kiara tergagap melihat keramaian dan kehebohan anak-anak itu, namun sebisa mungkin Kiara melayani mereka dengan baik. "Sebentar ya sebentar." Kiara merasa repot sendiri.

 

Melihat Kiara sibuk dengan anak-anak yang kehausan, El pun mencoba membantu Kiara sebisa mungkin. Seperti memberikan es batu ke dalam minuman itu. 

 

Setelah semua anak-anak mulai tenang dengan minuman yang sudah mereka dapatkan, Kiara melihat salah satu anak yang terdiam melihat temannya yang saling menikmati minuman mereka masing-masing, sedangkan anak itu tidak memegang minuman mungkin terlewat karena kesibukan Kiara tadi.

 

"Ade maaf, kamu belum kebagian ya." Ucap Kiara melihat dia diam saja. "Kamu mau rasa apa?" Kiara pun bertanya dengan lembut merasa tidak enak karena anak itu terlihat sedih, mungkin karena ia belum kebagian.

 

Anak itu menggelengkan kepalanya. "Aku gak beli kak." Jawabnya pelan.

 

"Kenapa?" Kiara pun penasaran, karena anak itu terlihat sangat ingin milk shake, dan biasanya anak-anak akan suka minuman itu.

 

"Aku gak punya uang kak." Jawabnya dengan malu.

 

"Ya sudah kamu mau rasa apa?" Kiara pun menawarkan.

 

Anak itu pun menggelengkan kepalanya. "Gak usah kak, aku gak punya uang buat beli nya." Tolak nya.

 

"Kakak buatkan rasa coklat ya." Tanpa persetujuan anak itu Kiara pun membuatkan minuman itu.

 

"Ini buat kamu, kakak kasih gratis." Ucap Kiara seraya memberikan milk shake nya pada anak itu.

 

"Makasih kak." Seru anak itu dengan gembira menerima milk shake buatan Kiara dan ia langsung bergabung dengan temannya meminum milk shake itu bersama temannya yang lain.

 

Kiara tersenyum melihat anak itu senang. Dan itu tidak luput dari perhatian El yang memperhatikan Kiara dari belakang tubuh nya.

 

Selain cantik, Kiara juga bijak dalam setiap apapun yang ia lakukan, apalagi dengan ikhlas nya tadi Kiara memberikan minuman kepada anak itu. El benar-benar ingin sekali membawa Kiara pulang bersama nya dan memperkenalkan pada dunia jika Kiara adalah perempuan yang sangat ia cintai.

 

 

 

 

 

 

 

 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pelayan cantik mencari cinta   bab 36

    Sesampainya di depan ruangan El masuk dengan rasa gugup sekaligus senang nya, ia langsung duduk di kursi kepemimpinan dan memutar kursi itu membelakangi Kiara yang dari tadi mengikuti nya.El langsung memegangi dadanya yang berdebar tiga kali lebih cepat saat ini. Wajahnya yang berseri dan bibir nya yang tersenyum di balik sana membuat Kiara mengerutkan kening nya."Sedang apa yang di lakukan pak El, kenapa dia diamkan aku seperti ini? Dia tadi memanggil ku untuk mengikuti nya sekarang malah aku di anggurin seperti ini!" Kesal Kiara karena El tak kunjung menyampaikan apa maksud dia menyuruh Kiara untuk ke ruangannya."Pak Rafael..." Panggil Kiara dengan hati-hati. "Maaf pak tadi bapak panggil saya ke sini untuk apa ya?" Tanyanya dengan sangat hati-hati.Sedangkan El ia masih memegang dadanya itu, ia masih menenangkan hatinya yang kurang ajar nya masih berdebar-debar mengingat kejadian tadi, lalu El pun menyentuh bibirnya yang masih merasakan bagaimana lembut nya

  • Pelayan cantik mencari cinta   bab 35

    Kiara mengikuti langkah cepat dan lebar pimpinan sekaligus pemilik hotel itu. Langkah cepatnya El membuat Kiara pun menjadi cepat padahal ia saat ini menggunakan sepatu yang berhak cukup tinggi.Ketika mereka melangkahkan kaki, Kiara melihat seorang rekan kerjanya yang sedang mengepel lantai, dan mungkin El tidak memperhatikan nya, maklum saja dia adalah bos untuk apa memperhatikan bawahan nya secara detail."Awas pak El ada genangan a....aaaaaa." Mendengar Kiara berteriak dengan cepat El membalikkan tubuhnya dan dengan refleks menarik pinggang Kiara dengan tangan nya yang akan terjengkang itu. Kiara pun yang merasakan tubuhnya akan terjatuh menjengkang karena licin nya genangan air itu pun tanpa sadar menarik jas yang El kenakan saat ini, sehingga jika di slow motion gerakan mereka terlihat jelas saling tarik menarik, dan pada saat itu El tanpa sengaja mengecup kening Kiara saat Kiara menarik jas El dengan kedua tangan nya sehingga Kiara menabrak dada bidang El itu. S

  • Pelayan cantik mencari cinta   Bab 34

    Kiara menjamu semua tamu yang hadir dalam penjamuan tersebut, salah satu di antara mereka Kiara mengenalnya ya Kiara melihat Ferdi berada di sana duduk dengan santai nya. "Apa kak Ferdi masih sedang bekerja ya? Oh mungkin kak Ferdi di ajak bos nya kesini karena dia kan bekerja di perusahaan itu." batin Kiara. Dengan sopan dan ramah Kiara bersikap, semua tamu di sana pun sangat bersikap ramah. Kiara yang bertugas menjamu apapun yang mereka butuhkan dari mengambilkan makanan, minuman dan hidangan penutup. Terdengar dari obrolan mereka seperti pertemuan keluarga bukan seperti pertemuan kolega bisnis. Dan alangkah terkejutnya Kiara saat mendengar pemilik itu mengenalkan anaknya kepada semua tamu nya itu, dan anak yang di maksud nya adalah Ferdi kakak kelas Kiara semasa kuliah. Saat Kiara tak sengaja melihat Ferdi, Ferdi pun sedang menatap Kiara dan tersenyum tipis. Kiara membalas senyuman Ferdi kaku. Setelah selesai menjamu keluarga Ferdi yang masih

  • Pelayan cantik mencari cinta   Bab 33

    Setelah kejadian 350 itu terjadi hari hari Kiara jalani dengan ikhlas ya suatu kata yang mudah di ucapkan namun sulit untuk di jalani, tapi mau bagaimana lagi semua sudah terjadi Kiara meyakini bahwa setiap masalah pasti ada solusinya. Ya, solusi yang akan membuat nya susah seumur hidup Kiara. "Kiara" panggil seseorang, Kiara pun membalikkan badan nya untuk mengetahui siapa yang memanggil nya. "Kak Ferdi kakak lagi ngapain disini?" tanya Kiara pada Ferdi "Aku sedang kerja disini itu perusahaan tempat aku bekerja." ucapnya menunjukkan ke arah perusahaan besar dekat hotel Kiara bekerja. "Kak Ferdi kerja di perusahaan itu? Wah keren banget kakak bisa kerja di sana, itu kan perusahaan besar dan gak mudah orang bisa kerja di sana." ucap Kiara kagum. Ferdi hanya tersenyum dengan perkataan Kiara, "Kamu kerja di hotel ini?" tanya Ferdi melihat dari seragam Kiara. Kiara hanya mengangguk membenarkan pertanyaan Ferdi. "Wah kita bisa terus ketemu dong Kiara." cic

  • Pelayan cantik mencari cinta   Bab 32

    "Kamu tidak akan saya pecat, kamu masih bisa bekerja disini dan soal mengganti kerugian nya kamu bisa mencicil nya dengan uang gaji kamu selama kamu mampu." urai El penuh serius. Kiara melongo tidak percaya akan penawaran gila El, bagaimana mungkin uang sebanyak 350 juta di bayar dengan mencicil menggunakan uang gaji nya, bisa-bisa seumur hidup ia harus mencicil nya. "Kalau kamu tidak menerima penawaran saya kamu bisa membayar semua kerugian saya cash sekarang juga!" ancamnya. Kiara semakin melongo tak percaya dari mana ia bisa dapat kan uang sebanyak itu dengan waktu yang sangat cepat. Kiara menghela napas nya berat, "Baiklah pak saya terima penawaran yang pertama saja, saya akan mencicil nya, walaupun seumur hidup saya." ujarnya sendu dan pasrah. "Pilihan pertama lebih baik dari pada pilihan kedua sangat berat." ucap kiara dalam hatinya. "Baiklah kalau begitu, masalah sudah terselesaikan kan jadi mari kita bersalaman." ucapnya El lalu ia pun mengulurkan tan

  • Pelayan cantik mencari cinta   Bab 31

    Di sebuah ruangan El dan Kiara tengah berada, tadi El memerintahkan Kiara untuk mengikuti keruangan nya. El yang duduk di kursi kepemimpinan nya dengan santai sedangkan Kiara berdiri didepan meja El dengan wajah tertunduk, takut dan jantung berdebar kencang yang kini Kiara rasakan. Tangan yang berada di belakang tubuhnya ia remas pertanda bahwa seorang Kiara sedang sangat gugup. Bagaimana tidak gugup, berdua dalam satu ruangan dan sang bos besar sedang menatap secara intens tanpa ada kata-kata. "Ah kenapa pak El hanya diam saja tanpa berbicara, lebih baik aku di marahi oleh nya daripada di tatap seperti itu." batin Kiara dalam hatinya. "Apa aku yang harus lebih dulu berbicara dan minta maaf ya." batin nya takut. "Aku sangat merindukan sosok perempuan yang ada di hadapanku ini, dia sekarang berbeda, sangat cantik dan terlihat lebih dewasa, ingin rasanya aku memeluk nya dengan erat mengobati rasa rindu yang begitu dalam." batin El merindukan. "Maaf pak.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status