Share

Bab 20

"Tapi berkah untuk saya mas." Lanjut Kiara seraya memasukkan handphone itu ke dalam saku nya.

 

"Berkah bagaimana maksudnya?" El sedikit senang saat Kiara sudah memasukkan handphone itu ke saku nya dan berbicara kepada El.

 

"Kalau cerah dan terik matahari panas seperti ini, suka banyak yang beli mas karena haus dan butuh kesegaran." Terang Kiara membuat El mengerti.

 

"Oh... Sudah lama jualan minuman ini?" El berpura-pura tidak tahu, padahal ia tahu sekali.

 

"Lumayan lama. Ada setahun lah." Jawab Kiara dan El mengangguk.

 

"Hasilnya bagaimana? Apa untungnya besar?" El pun ingin tahu karena masalah ini El tidak tahu sama sekali.

 

"Ya lumayan lah mas, kalau lagi rame pembeli hasilnya ya lumayan, kalau lagi sepi ya syukuri aja, sudah rejeki nya segitu, banyak sedikitnya tetap harus bersyukur." Balas Kiara dengan bijak, ini sifat yang sangat El sukai dari diri gadis di depannya ini. 

 

"Memang kamu tidak mencoba kerja di tempat yang di berikan gaji?" El pun sedikit demi sedikit mengorek informasi.

 

"Banyak sih tawaran jadi pelayan toko atau supermarket, tapi saya masih kuliah, jam kerja dengan jam kuliah takut bentrok, saya belum nemu yang pas dengan jam kuliah saya." Kiara pun menjelaskan alasan dia tidak mau menerima pekerjaan lain.

 

"Kamu masih kuliah?" El masih berpura-pura tidak tahu.

 

"Ya masih mas, kalau saja waktu itu saya tidak di pecat di tempat saya kerja dulu,  mungkin saya gak jualan minuman ini, mungkin saya akan tenang karena tetap menerima gaji pokok setiap bulan, tidak perlu memikirkan hasil berapa dan tidak perlu juga memikirkan apa uang ini akan cukup atau tidak untuk biaya kuliah saya." Kiara bercerita dengan penuh rasa kecewa tersirat dari wajah cantiknya.

 

"Kenapa kamu sampai di pecat?" El penasaran dengan jawaban Kiara, padahal El tahu betul kenapa Kiara di pecat.

 

"Masalah pribadi yang tidak sama sekali saya mengerti." Jawab Kiara dengan helaan nafasnya.

 

El mengangguk sambil tersenyum di balik masker nya, inilah gadis nya masih tetap polos dan tidak peka jika El memiliki perasaan kepada nya, Walaupun hati El merasa tidak enak hati kepada Kiara karena kecemburuan tunangan nya menyebabkan Kiara di pecat.

 

Saat mereka mengobrol tiba-tiba saja segerombolan anak-anak lelaki datang menyerbu meja jus Kiara, terlihat mereka kehausan karena sudah bermain bola.

 

"Kak beli." Teriak mereka bersahutan dan saling meneriaki rasa yang mereka inginkan.

 

Kiara tergagap melihat keramaian dan kehebohan anak-anak itu, namun sebisa mungkin Kiara melayani mereka dengan baik. "Sebentar ya sebentar." Kiara merasa repot sendiri.

 

Melihat Kiara sibuk dengan anak-anak yang kehausan, El pun mencoba membantu Kiara sebisa mungkin. Seperti memberikan es batu ke dalam minuman itu. 

 

Setelah semua anak-anak mulai tenang dengan minuman yang sudah mereka dapatkan, Kiara melihat salah satu anak yang terdiam melihat temannya yang saling menikmati minuman mereka masing-masing, sedangkan anak itu tidak memegang minuman mungkin terlewat karena kesibukan Kiara tadi.

 

"Ade maaf, kamu belum kebagian ya." Ucap Kiara melihat dia diam saja. "Kamu mau rasa apa?" Kiara pun bertanya dengan lembut merasa tidak enak karena anak itu terlihat sedih, mungkin karena ia belum kebagian.

 

Anak itu menggelengkan kepalanya. "Aku gak beli kak." Jawabnya pelan.

 

"Kenapa?" Kiara pun penasaran, karena anak itu terlihat sangat ingin milk shake, dan biasanya anak-anak akan suka minuman itu.

 

"Aku gak punya uang kak." Jawabnya dengan malu.

 

"Ya sudah kamu mau rasa apa?" Kiara pun menawarkan.

 

Anak itu pun menggelengkan kepalanya. "Gak usah kak, aku gak punya uang buat beli nya." Tolak nya.

 

"Kakak buatkan rasa coklat ya." Tanpa persetujuan anak itu Kiara pun membuatkan minuman itu.

 

"Ini buat kamu, kakak kasih gratis." Ucap Kiara seraya memberikan milk shake nya pada anak itu.

 

"Makasih kak." Seru anak itu dengan gembira menerima milk shake buatan Kiara dan ia langsung bergabung dengan temannya meminum milk shake itu bersama temannya yang lain.

 

Kiara tersenyum melihat anak itu senang. Dan itu tidak luput dari perhatian El yang memperhatikan Kiara dari belakang tubuh nya.

 

Selain cantik, Kiara juga bijak dalam setiap apapun yang ia lakukan, apalagi dengan ikhlas nya tadi Kiara memberikan minuman kepada anak itu. El benar-benar ingin sekali membawa Kiara pulang bersama nya dan memperkenalkan pada dunia jika Kiara adalah perempuan yang sangat ia cintai.

 

 

 

 

 

 

 

 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status