Share

Bab 21

Author: Fitt ramadhan
last update Last Updated: 2022-02-05 07:41:12

"Kamu kenal dengan anak itu?" Tanya El melihat Kiara memberikan minuman itu secara gratis.

 

"Tidak, mereka hanya anak-anak yang bermain bola, melewati jalanan ini saja, itu yang saya tahu." Sahut Kiara dengan santai.

 

"Kenapa kamu memberi minuman secara gratis pada anak itu, kamu pasti akan rugi." El pun mencoba membuat Kiara menyesal dengan perbuatannya.

 

"Memang jika memberi harus pilih-pilih? Saya yakin Tuhan akan mengganti nya dengan lebih dari itu. Lagi pula saya kasihan lihat anak itu, saya jadi ingat Ade saya ketika dia masih kecil dulu." Terang Kiara seraya menatap pada anak kecil itu dengan sendu.

 

"Sebentar ya mas." Ucap Kiara tiba-tiba seraya berdiri dengan tatapan ke depan penuh dengan amarah dan kekesalan di wajahnya, melangkahkan kakinya dengan gerakan cepat ke arah jalanan membuat El merasa penasaran kenapa? Ada apa?

 

El terus menatap Kiara yang terus berjalan dan menatap ke depan tanpa melihat ke sekitar jalanan ia fokus pada satu tatapan.

 

Kiara langsung meraih tangan seorang bapak-bapak, ia menarik tangan itu ke belakang tubuhnya membuat bapak itu meringis kesakitan.

 

"Bu coba ibu cek tas ibu, apa dompet ibu ada di dalam tas?" Ucap Kiara memberi tahu seorang ibu yang sedang menunggu angkutan umum.

 

Si ibu itu pun membuka tas nya lalu mencari keberadaan dompet itu. "Dompet saya hilang mba." Ucapnya dengan cemas.

 

Kiara pun menatap si bapak itu dengan tatapan tajamnya. "Berikan dompet itu kepada ibu ini." Titah Kiara dengan tegas seraya tangan si bapak masih Kiara pegang dengan kuat.

 

"Maksud kamu apa? Jangan menuduh saya sembarangan ya, mau saya laporkan kamu ke polisi!" Ancam nya dengan suara yang tinggi.

 

Kiara tidak takut dengan ancaman nya, ia malah menarik tangan si bapak itu kebelakang dengan kuatnya membuat si bapak itu mengaduh kesakitan.

 

"Jika bapak tidak mau mengaku, saya akan menarik terus tangan bapak ini!" Ancam Kiara tidak main-main.

 

"Saya tidak mencuri." Elak nya sangat yakin.

 

"Cepat keluarkan!" Gertak Kiara dengan terus menarik tangan bapak itu dengan kejam.

 

"Ah sial, sakit b***!" Umpat nya dengan kesal.

 

Karena tidak sabar Kiara pun menarik tas si bapak itu dengan kuat dan memberikan tas itu kepada ibu yang berdiri di samping dengan bingung.

 

"Geledah tas nya Bu." Titah Kiara dengan tas berada di tangan nya.

 

Si bapak itu memberontak ketika Kiara hanya memegang tangan nya dengan satu tangan.

 

Si laki-laki itu membalikkan tubuhnya dan mendorong tubuh Kiara dengan kuat sampai ia hampir jatuh, namun karena kecepatan kaki Kiara pun refleks langsung menendangnya tepat pada tulang kering pada laki-laki itu sehingga dia terjatuh dan terus mengaduh, di saat itu pula Kiara dengan cepat menarik tangan laki-laki itu ke belakang dengan tubuh tengkurap si pencuri itu.

 

"Ya ini dompet saya." Ucap si ibu itu mengakui jika itu adalah dompetnya.

 

"Am... ampun, ampuni saya." Teriak laki-laki itu dengan ketakutan.

 

"Kamu mau mencuri dompet saya!." Kesal si ibu itu dengan memukul kan dompet itu ke arah muka nya yang ada di bawah kakinya.

 

Semua orang yang ada di sana melihat kejadian itu berkerumun menyaksikan bagaimana Kiara dengan berani menangkap seorang pencuri yang berwajah seram dan bertubuh tinggi dan sedikit buncit di bagian perutnya itu.

 

El yang melihat Kiara melakukan itu pun merasa takjub, apa dia gadis nya? Gadis yang ia cintai gadis yang penuh dengan keberanian. Namun ada rasa khawatir yang di rasakan oleh El, ia takut jika terjadi apa-apa pada gadis itu.

 

El pun dengan cepat menghampiri Kiara yang masih beragumentasi dengan pencuri dompet itu.

 

"Ampuni saya... Ampuni saya." Ucapnya berkaki-kali.

 

"Bawa ke polisi saja." Teriak para warga yang menyaksikan itu.

 

"Bagaimana Bu, apa ibu ingin melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian?" Tanya Kiara. 

 

"Jangan laporkan saya ke polisi, saya terpaksa melakukannya." Teriak si bapak itu dengan memohon.

 

"Bu maafkan saya, karena sudah mencuri dompet yang ibu miliki, saya terpaksa melakukan hal itu, mohon maafkan saya." Lirih nya merasa menyesal.

 

"Saya akan maafkan kamu, tapi lain kali jangan melakukan hal itu lagi!" Ucap si ibu itu dengan kesal.

 

"Terima kasih Bu, terima kasih." Ucapnya.

 

"Ingat ya pak jangan sekali-kali lagi melakukan hal seperti ini, jika saya lihat bapak mencuri lagi, saya akan membawa bapak ke kantor polisi!" Ucap Kiara dengan tegas. 

 

"Iya saya janji." 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pelayan cantik mencari cinta   bab 36

    Sesampainya di depan ruangan El masuk dengan rasa gugup sekaligus senang nya, ia langsung duduk di kursi kepemimpinan dan memutar kursi itu membelakangi Kiara yang dari tadi mengikuti nya.El langsung memegangi dadanya yang berdebar tiga kali lebih cepat saat ini. Wajahnya yang berseri dan bibir nya yang tersenyum di balik sana membuat Kiara mengerutkan kening nya."Sedang apa yang di lakukan pak El, kenapa dia diamkan aku seperti ini? Dia tadi memanggil ku untuk mengikuti nya sekarang malah aku di anggurin seperti ini!" Kesal Kiara karena El tak kunjung menyampaikan apa maksud dia menyuruh Kiara untuk ke ruangannya."Pak Rafael..." Panggil Kiara dengan hati-hati. "Maaf pak tadi bapak panggil saya ke sini untuk apa ya?" Tanyanya dengan sangat hati-hati.Sedangkan El ia masih memegang dadanya itu, ia masih menenangkan hatinya yang kurang ajar nya masih berdebar-debar mengingat kejadian tadi, lalu El pun menyentuh bibirnya yang masih merasakan bagaimana lembut nya

  • Pelayan cantik mencari cinta   bab 35

    Kiara mengikuti langkah cepat dan lebar pimpinan sekaligus pemilik hotel itu. Langkah cepatnya El membuat Kiara pun menjadi cepat padahal ia saat ini menggunakan sepatu yang berhak cukup tinggi.Ketika mereka melangkahkan kaki, Kiara melihat seorang rekan kerjanya yang sedang mengepel lantai, dan mungkin El tidak memperhatikan nya, maklum saja dia adalah bos untuk apa memperhatikan bawahan nya secara detail."Awas pak El ada genangan a....aaaaaa." Mendengar Kiara berteriak dengan cepat El membalikkan tubuhnya dan dengan refleks menarik pinggang Kiara dengan tangan nya yang akan terjengkang itu. Kiara pun yang merasakan tubuhnya akan terjatuh menjengkang karena licin nya genangan air itu pun tanpa sadar menarik jas yang El kenakan saat ini, sehingga jika di slow motion gerakan mereka terlihat jelas saling tarik menarik, dan pada saat itu El tanpa sengaja mengecup kening Kiara saat Kiara menarik jas El dengan kedua tangan nya sehingga Kiara menabrak dada bidang El itu. S

  • Pelayan cantik mencari cinta   Bab 34

    Kiara menjamu semua tamu yang hadir dalam penjamuan tersebut, salah satu di antara mereka Kiara mengenalnya ya Kiara melihat Ferdi berada di sana duduk dengan santai nya. "Apa kak Ferdi masih sedang bekerja ya? Oh mungkin kak Ferdi di ajak bos nya kesini karena dia kan bekerja di perusahaan itu." batin Kiara. Dengan sopan dan ramah Kiara bersikap, semua tamu di sana pun sangat bersikap ramah. Kiara yang bertugas menjamu apapun yang mereka butuhkan dari mengambilkan makanan, minuman dan hidangan penutup. Terdengar dari obrolan mereka seperti pertemuan keluarga bukan seperti pertemuan kolega bisnis. Dan alangkah terkejutnya Kiara saat mendengar pemilik itu mengenalkan anaknya kepada semua tamu nya itu, dan anak yang di maksud nya adalah Ferdi kakak kelas Kiara semasa kuliah. Saat Kiara tak sengaja melihat Ferdi, Ferdi pun sedang menatap Kiara dan tersenyum tipis. Kiara membalas senyuman Ferdi kaku. Setelah selesai menjamu keluarga Ferdi yang masih

  • Pelayan cantik mencari cinta   Bab 33

    Setelah kejadian 350 itu terjadi hari hari Kiara jalani dengan ikhlas ya suatu kata yang mudah di ucapkan namun sulit untuk di jalani, tapi mau bagaimana lagi semua sudah terjadi Kiara meyakini bahwa setiap masalah pasti ada solusinya. Ya, solusi yang akan membuat nya susah seumur hidup Kiara. "Kiara" panggil seseorang, Kiara pun membalikkan badan nya untuk mengetahui siapa yang memanggil nya. "Kak Ferdi kakak lagi ngapain disini?" tanya Kiara pada Ferdi "Aku sedang kerja disini itu perusahaan tempat aku bekerja." ucapnya menunjukkan ke arah perusahaan besar dekat hotel Kiara bekerja. "Kak Ferdi kerja di perusahaan itu? Wah keren banget kakak bisa kerja di sana, itu kan perusahaan besar dan gak mudah orang bisa kerja di sana." ucap Kiara kagum. Ferdi hanya tersenyum dengan perkataan Kiara, "Kamu kerja di hotel ini?" tanya Ferdi melihat dari seragam Kiara. Kiara hanya mengangguk membenarkan pertanyaan Ferdi. "Wah kita bisa terus ketemu dong Kiara." cic

  • Pelayan cantik mencari cinta   Bab 32

    "Kamu tidak akan saya pecat, kamu masih bisa bekerja disini dan soal mengganti kerugian nya kamu bisa mencicil nya dengan uang gaji kamu selama kamu mampu." urai El penuh serius. Kiara melongo tidak percaya akan penawaran gila El, bagaimana mungkin uang sebanyak 350 juta di bayar dengan mencicil menggunakan uang gaji nya, bisa-bisa seumur hidup ia harus mencicil nya. "Kalau kamu tidak menerima penawaran saya kamu bisa membayar semua kerugian saya cash sekarang juga!" ancamnya. Kiara semakin melongo tak percaya dari mana ia bisa dapat kan uang sebanyak itu dengan waktu yang sangat cepat. Kiara menghela napas nya berat, "Baiklah pak saya terima penawaran yang pertama saja, saya akan mencicil nya, walaupun seumur hidup saya." ujarnya sendu dan pasrah. "Pilihan pertama lebih baik dari pada pilihan kedua sangat berat." ucap kiara dalam hatinya. "Baiklah kalau begitu, masalah sudah terselesaikan kan jadi mari kita bersalaman." ucapnya El lalu ia pun mengulurkan tan

  • Pelayan cantik mencari cinta   Bab 31

    Di sebuah ruangan El dan Kiara tengah berada, tadi El memerintahkan Kiara untuk mengikuti keruangan nya. El yang duduk di kursi kepemimpinan nya dengan santai sedangkan Kiara berdiri didepan meja El dengan wajah tertunduk, takut dan jantung berdebar kencang yang kini Kiara rasakan. Tangan yang berada di belakang tubuhnya ia remas pertanda bahwa seorang Kiara sedang sangat gugup. Bagaimana tidak gugup, berdua dalam satu ruangan dan sang bos besar sedang menatap secara intens tanpa ada kata-kata. "Ah kenapa pak El hanya diam saja tanpa berbicara, lebih baik aku di marahi oleh nya daripada di tatap seperti itu." batin Kiara dalam hatinya. "Apa aku yang harus lebih dulu berbicara dan minta maaf ya." batin nya takut. "Aku sangat merindukan sosok perempuan yang ada di hadapanku ini, dia sekarang berbeda, sangat cantik dan terlihat lebih dewasa, ingin rasanya aku memeluk nya dengan erat mengobati rasa rindu yang begitu dalam." batin El merindukan. "Maaf pak.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status