Share

16. Tak kunjung datang

Fatimah bisa merasakan kalau Zaara tengah menyukai seseorang tetapi dia berusaha untuk tidak menanyakannya langsung. Biarlah Zaara sendiri yang mengatakannya. Fatimah ingin dipercaya olehnya sepenuh hati sebagaimana seorang ibu pada umumnya. Dan, seseorang itu ialah pemuda yang memesan bunga.

“Menurut Ibu, orang yang memesan bunga seorang pemuda tampan. Benar?”

Fatimah menerka-nerka. Tentu saja menerka berdasarkan kemampuan analisanya membaca ekspresi wajah Zaara yang mendadak memerah kentara kulitnya yang kuning langsat.

“Lah, Ibu kok tahu sih?”

Senyum Zaara semakin melebar. Zaara berusaha membayangkan wajah Haikal Harun dalam ingatannya. Dia sempat meraba wajahnya sehingga membuatnya, melukis wajah Haikal dalam bayangannya. Haikal berwajah timur tengah dan pasti tampan sekali. Karakternya sedikit menyebalkan tetapi hatinya baik. Singkatnya itu yang dirasakan Zaara tentang Haikal.

“Ibu hanya menebak saja,”

Fatimah terkekeh senang sebab analisanya tepat sekali.

“Dia pemuda yang aku t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status