Share

Aku Bukan Intan, Bun

Bab 39) Aku Bukan Intan, Bun

Hanum menatap wajah tua di depannya dengan pandangan horor. "Darimana Bunda tahu soal kakekku?"

Lagi-lagi tangan keriput itu mengusap kepala Hanum.

"Apakah kamu lupa jika Bunda Nia ini berasal dari daerah dan kabupaten yang sama denganmu?" Wanita tua itu balas menatap Hanum.

"Iya, Bun." Hanum tertunduk lemah. Wajahnya terlihat sedikit memerah.

Warga kampung Bangun Jaya yang menjadi tempat tinggal Hanum sekarang, kebanyakan berasal dari kaum pendatang, termasuk bunda Nia dan keluarganya. Mereka terdiri berbagai daerah dan suku, membaur dengan indah, seiring sejalan dengan tetap merawat adat istiadat dari tempat asalnya masing-masing.

"Siapa sih yang tidak mengenal almarhum kiai Hasan, sosok ulama sederhana yang tidak pernah mau menonjolkan diri? Kamu mewarisi sifat dari kakekmu, Nak," ujar wanita tua itu.

Hanum merengkuh tangan keriput itu dan menciumnya kembali. "Tolong jaga rahasia ini baik-baik. Aku tidak mau ada yang tahu soal ini. Aku malu, Bun.
Jannah Zein

Mohon maaf teman-teman. Hari ini satu bab saja ya. Emak lagi pusing dan mual 😭🙏

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status