Share

Pembalasan Pertama

Bab 50) Pembalasan Pertama

"Betul, Ma." Hanum sudah bisa memprediksi reaksi Ismah tentang hal ini.

"Nekat kalian," desis wanita tua itu seraya berjalan ke depan pintu. Dia melihat tiga orang lelaki termasuk Fahri sedang menurunkan kayu aneka bentuk dan ukuran yang akan dipakai untuk membangun rumah nantinya.

"Hanya segitu?" cibir wanita tua itu membalikkan tubuh menghadap Hanum. "Terlalu tinggi mimpi kalian!"

"Memang hanya segitu kemampuan yang ada, Ma. Itu adalah uang sisa dari yang pernah diberikan oleh Kak Fahri. Nanti sisanya akan dipikirkan setelah musim panen," balas Hanum.

"Kau...!" Ismah menuding jari telunjuk di dahi Hanum. "Berani sekali kamu menguasai uang anakku!"

"Sudah seharusnya setiap rumahtangga itu punya rumah sendiri. Apakah itu yang di maksud Mama menguasai uang anak Mama?" balas Hanum datar.

"Asal Mama tahu ya, sepeserpun aku tak pernah memakai uang pemberian anak Mama. Malah adiknya lah yang setiap hari meminta uang kepadaku. Oh, ya, Ma, aku kasih tahu, bah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status