Masih banyak orang tua yang merasa selalu benar dalam mendidik anaknya. Kadang kala, ada juga yang masih menggunakan kata-kata kasar atau kekerasan. Kalau dikasih tahu malah ngatain orang sok tahu dan jangan suka ikut campur. Nggak dikasih tahu kasihan juga anak-anaknya โฆ. Serba salah โฆ.
โTidak โฆ aku tidak memaksamu untuk memedulikan kondisi kakakmu. Aku hanya ingin bertanya satu hal padamu dan kuharap kau mau menjawab dengan jujur.โโTanyakan apa pun yang kau mau! Aku tidak punya banyak waktu!โ Tak sulit bagi John untuk berkata jujur.Peter memegang erat lengan John. Mata mereka saling memandang lurus.John berusaha menghindari tatapan sang ayah. Namun, Peter segera menyentak lengan John sehingga putranya memandangi dirinya lagi.โApa kau menikah dengan Lyra karena ingin membalasku dan mamamu yang selama ini lebih memperhatikan Max, atau mungkin membalas kakakmu karena sudah mengambil perhatian yang lebih banyak dari kami?โMata John terbuka lebar. Tak menyangka dengan pertanyaan yang tak pernah sekali pun muncul dalam benaknya. โApa kau ingin menuduhku cemburu pada Max yang selalu kalian agung-agungkan?โ John berdecak sambil menggeleng-geleng. โAku memang peduli waktu aku masih bocah dan belum tahu apa pun, jauh sebelum aku bertemu dengan Tuan Asher yang mendidikku
Meski Peter menolak usulannya, Yasmin masih berpikir jika ada baiknya Lyra mau membantu Max. Setidaknya, Max hanya perlu mendengar suara Lyra tanpa harus bertemu. Yasmin yakin jika Max akan pelan-pelan sadar jika Lyra sudah tak mungkin bisa menjadi miliknya.Selagi naik ke lantai dua untuk melihat kondisi Max, Yasmin menekan nomor ponsel menantunya. Sayang, sampai deringan terakhir Lyra tak menjawab telepon. Namun, saat Yasmin sampai di depan kamar Max, Lyra balas menelepon.โMaaf, Mama Yasmin. Aku meninggalkan ponselku di kamar. Ada keperluan apa menghubungiku malam-malam?โ Lyra mendadak cemas karena John sedang mengantar Max.โApakah terjadi sesuatu pada suamiku?โ batin Lyra, tak sedikit pun peduli dengan kakak iparnya.โApa aku mengganggumu?โ Yasmin balas bertanya.Setelah mendengar suara Lyra, Yasmin tak tahu harus memulai dari mana. Dia hanya spontan melakukan apa yang dipikirkan, tapi belum memiliki rencana apa pun.โTidak, Mama. Aku hanya sedang duduk di depan rumah, menunggu Jo
Lyra bukan ingin besar kepala karena merasa tatapan Max akhir-akhir ini ketika mereka bertemu seperti seorang lelaki yang tertarik padanya. Oleh karena itu, dia sengaja mengatakan jika dirinya hanya memikirkan dan mencintai John Foster. Bahkan, dia sengaja pamer kemesraan agar Max tahu jika hubungan rumah tangganya dengan John tak mudah tergoyahkan. Dan sepertinya, usaha Lyra membuahkan hasil. Max diam tak menanggapi.Lyra sejujurnya merasa tak nyaman sejak Max bertanya banyak hal padanya, yang terkesan sedang memberi perhatian kecil. Dengan diamnya Max, Lyra berharap jika Max sudah lebih paham bahwa dia tak punya kesempatan mendekat.โOh, Max, aku mendengar suara mobil John! Aku tutup dulu teleponnya!โ seru Lyra dengan nada ceria yang tak dibuat-buat.Tak mendengar sahutan Max, Lyra mematikan sambungan telepon. Dia tak bohong jika John memang sudah pulang, kemudian berlari kecil menuju lantai bawah untuk menyambut John.Saat kaki Lyra menapak lantai bawah dengan lompatan kecil dari
Peter Foster duduk di kursi kebesaran sambil menatap kosong ke arah depan. Pria yang selalu berpikir bahwa dirinya tahu segalanya itu sedang terguncang.Max Foster, putra sulung yang selalu dia pikir hebat itu, rupanya menyimpan rahasia yang begitu mencengangkan. Peter lebih terkejut lagi bahwa bukan hanya Max saja yang tahu tentang rahasia itu, tetapi John juga mengetahuinya.โJohn โฆ mengapa kau hanya diam saja selama ini?โPeter telah membaca seluruh isi dalam map cokelat. Dia pikir, Max mungkin lupa menyembunyikan map itu karena tak menyangka jika hari ini Peter akan kembali lagi ke kantor.Isi dari map cokelat itu merupakan rahasia kesuksesan Max selama ini. Tentang cara Max sampai mendapatkan posisinya di perusahaan Foster.Satu genggam tumpukan kertas dalam map tersebut berisi salinan proposal proyek dengan tulisan tangan John Foster di setiap lembarnya. John selalu menambahkan catatan-catatan yang kurang karena proposal itu belum matang.Peter pernah membaca semua proposal yang
โAda apa, John? Siapa yang barusan menelepon?โ Saat ini, Lyra dan John sedang ada di kamar. Beberapa menit lalu, John menerima panggilan telepon dan tiba-tiba diam tertegun.Lyra mendekati John yang sedang duduk di tepi ranjang dengan tatapan kosong. Telepon genggam masih dipegang John dan hampir terlepas dari tangannya. Lyra lantas mengambil ponsel John, kemudian membaca daftar panggilan. โKenapa kantor Foster menghubungimu? Apakah terjadi sesuatu?โ Dia mengusap lembut dan sesekali memijat lengan John agar tersadar dari lamunan.Seperti baru saja terbangun dari mimpi, John mengedipkan mata dengan erat dalam sekejap. John baru saja mendapat kabar mengejutkan jika sang ayah tiba-tiba dilarikan ke rumah sakit.โPapa masuk rumah sakit.โLyra sangat terkejut, seperti yang ditunjukkan dari ekspresi wajahnya. Namun, dia tak berani banyak bertanya karena John pun terlihat masih terguncang.Tentu saja John begitu kaget. Orang keras kepala yang disebut papa itu tak pernah sekali pun sakit seu
โWah โฆ.โ Sudah lima menit ini, Lyra membuka mulut dan lupa menutupnya kembali. Dia masih tak dapat memercayai perbuatan Max Foster yang sudah melewati batas.โLyra! Apa yang terjadi?โ Beth tiba-tiba menyeruak masuk ke dalam ruangan. โMama baru saja mendengar kabar kalau Peter dilarikan ke rumah sakit!โDi belakang Beth, Thomas membuntuti dengan tenang. Kemudian, dia duduk di kursi yang berseberangan dari meja kerja Lyra, dan di dekat istrinya.โKenapa kau panik berlebihan? Apa kau diam-diam menyukai Peter?โ tanya Thomas sinis pada istrinya.Lyra yang tadinya masih heran dengan kelakuan Max dan mengkhawatirkan mertuanya, tiba-tiba menyemburkan tawa singkat. Yang kemudian, langsung ditahan karena merasa tak pantas tertawa dalam situasi saat ini.Lyra selalu kesulitan menahan diri karena tak hanya kali ini Thomas bertingkah kekanakan ketika sedang bicara dengan Beth. Lyra sering mendengar Thomas cemburu seperti anak remaja hingga Lyra selalu mencibir sang ayah di kala mereka sedang sant
Meski tak menyukai Max, perusahaan Foster masih milik keluarga John. Lyra tak mungkin senang ketika melihat perusahaan keluarga suaminya mengalami kebangkrutan.Apalagi, perusahaan Foster juga pernah membantu perusahaan keluarga Lyra. Walaupun pada akhirnya, Peter menarik semua bantuan karena John bersikeras menikah dengannya setelah banyak keributan.โMax mungkin belum sempat membayar cicilan. Kalau dia bekerja sama dengan perusahaan besar dari luar negeri, tidak mungkin perusahaan Foster mengalami kebangkrutan. Tapi, aku mengakui kalau Max terlalu berani.โLyra tak sadar jika Dom belum selesai mengatakan semua informasi yang diperolehnya.โTapi, Nyonya, masih ada lanjutannya lagi โฆ. Kerja sama mereka tidak berjalan lancar. Dana pinjaman itu juga hampir seluruhnya lenyap karena kesalahan kecil yang Tuan Max lakukan.โโApa?!โ pekik Lyra kembali terkejut sampai mendorong kaki meja dengan kakinya.Lyra memijat pelipis sambil memejamkan mata karena pengelihatannya tiba-tiba berkunang-kuna
โTapi, Tuan Asher juga berhasil memberikan cukup banyak kerugian untuk perusahaan orang itu.โ โLalu bagaimana kelanjutannya? Apa dia membalas Asher lagi?โ โBenar. Setelah saling membalas berkali-kali dan malah sama-sama merugi, mereka sepakat untuk tidak saling mengganggu bisnis masing-masing,โ terang Dom. โJadi, yang ingin saya katakan, saya tidak bermaksud meragukan kemampuan Tuan John ataupun Tuan Asher. Tapi, memang Tuan Asher tidak mungkin bisa ikut campur jika menyangkut orang itu karena perjanjian di antara mereka,โ lanjutnya. โBagaimana ceritanya sampai Max bisa bekerja sama dengannya?โ โAh โฆ itu karena Tuan Max butuh seseorang yang bisa menandingi Tuan Asher. Dengan begitu, Tuan Max juga bisa lebih mudah menyaingi Tuan John. Begitu yang saya dengar.โ Lyra tak habis pikir dengan cara kerja pikiran kakak iparnya. Mengapa Max begitu terobsesi ingin lebih hebat dari John, sementara dia sudah mendapatkan posisi tertinggi di perusahaan keluarga Foster seperti yang diinginkan?
โKak, aku ingin menyusul mama. Tapi, aku nanti akan menunggu sendirian di kantor.โ Justin Foster merengek pada Jolie dengan mata berkaca-kaca akan menangis. Dia tiba-tiba merindukan ibunya dan ingin pergi ke alun-alun bersama orang tuanya dan Jolie. Seperti yang sudah-sudah, Jolie selalu memilih untuk menuruti keinginan sepupunya. Dia tak lagi bimbang dengan banyaknya pilihan yang menggiurkan. Justin akan selalu menjadi prioritas utama. โAku akan menemanimu ke tempat kerja Bibi Selene, tapi kita harus minta izin dulu kepada mama dan papaku.โ Jolie lantas memperhatikan ketiga lelaki yang lebih tua darinya. โKalian bermain bertiga dulu, ya โฆ aku akan pergi dengan adikku.โ Setiap kali menemani Justin, Jolie tak mau mengajak mereka. Pernah satu kali, ketiga lelaki yang ingin lebih dekat dengan Jolie itu ikut mengantar Justin, namun mereka berakhir dimarahi Max Foster tanpa sebab yang jelas. Max tampaknya masih tak suka pada semua yang berhubungan dengan Asher dan Billy. Dia pun sel
Suara anak perempuan berusia lima tahun terdengar di halaman belakang kediaman John Foster. Mata Jolie tertutup kain hitam, kedua tangannya bergerak tak tentu arah seperti sedang mencari pegangan, mulutnya tak bisa menutup saat memamerkan tawa yang tak kunjung menghilang. โDi mana kalian?!โ seru Jolie. Saat ini, Jolie yang telah berusia lima tahun itu sedang berusaha menangkap teman-temannya. Dua anak kembar lelaki Asher Smith, putra angkat Billy Volker, serta bocah lelaki yang berumur satu tahun lebih muda darinya dan tak lain adalah sepupunya, putra pertama Max Foster. Jolie terlihat sangat bahagia. Sejak satu minggu yang lalu, keempat temannya menginap di kediaman. Dia jadi tidak kesepian dengan hadirnya bocah-bocah lelaki itu. Namun, kesenangan Jolie tak sejalan dari gerutuan ibunya. Lyra pusing melihat anak-anak itu tak mau berhenti bermain, bahkan Jolie pernah membantahnya hanya agar bisa terus bermain. โRumah kita jadi seperti penampungan anak, Sayang. Maksudku, aku tidak
John telah berada di kota lain untuk melakukan operasi. Lyra tak bisa ikut menemani John karena tak bisa meninggalkan Jolie, serta ikut membantu persiapan pernikahan kakak iparnya.Penggabungan perusahaan Bell dan Foster pun sudah terlaksana atas bantuan Peter dan Thomas. Mereka akan menggantikan tugas John selama John masih memulihkan diri. Max masih ikut membantu di perusahaan, tetapi lebih sering meliburkan diri untuk menemani calon istrinya membeli perlengkapan hidup baru mereka. Perusahaan di gedung tingkat empat milik Max pun telah resmi dibuka, sehingga waktu berkumpul keluarga sangat sulit dilakukan dengan semua anggota keluarga yang lengkap.โMama, John akan pulang hari ini. Di mana Dom? Dia harus menjemput suamiku.โTanpa terasa, satu setengah bulan berlalu. John telah mengabari jika proses pemulihan luka bakarnya hampir berakhir, meski belum kembali sempurna seperti sediakala. Namun, John harus pulang hari ini, karena akan ada hari spesial keesokan paginya.โDom sedang mem
โKau tidak perlu melihat istriku waktu mengatakan rencanamu itu. Lyra tidak akan sedih mendengar kau akan menikah.โ John menangkap gelagat aneh kakaknya, namun sebenarnya hanya pikirannya sendiri.โAku melihat semua orang dan kau menatapku waktu bola mataku berhenti searah dengan Lyra!โ sanggah Max, tak mau dituduh karena memang itulah kenyataannya. Dia bukan sengaja ingin memandangi Lyra.Lyra menegur John dengan tepukan halus di lengan suaminya itu. Namun, tampaknya John masih teringat kejadian di taman yang membuatnya cemburu buta.โApa kau mengharapkan pelukan istriku untuk memberimu selamat?โMax berdiri dengan mulut sedikit terbuka. Amarahnya terpancing karena John membahas masalah yang sama berulang kali.Benar, tak hanya sekali John mengungkit masalah itu. Max hanya diam mendengar kata-kata sinis adiknya, namun tidak untuk sekarang, di saat dia ingin membahas rencana pernikahannya.โKau masih membicarakan itu, hah? Lalu kenapa kalau aku memeluk istrimu? Dia adik iparku! Pikira
Jasad Ivanna baru berhasil diidentifikasi seluruhnya tiga hari lalu. Namun, karena masih perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, Alaric Parker tak bisa menguburkan jasad putrinya begitu saja.Satu minggu berlalu setelah kebakaran yang diakibatkan oleh Ivanna Parker. Saat ini, kediaman Parker sangat ramai oleh orang-orang yang hadir untuk berkabung.Selain para pengusaha, rekan-rekan bisnis Alaric maupun Ivanna, banyak pula wartawan yang meliput proses pemakaman Ivanna Parker. Namun, hanya sedikit awak media yang datang untuk berduka, sebab telah ditemukan bukti kuat yang menunjukkan bahwa Ivanna adalah pelaku kebakaran tersebut.Dari layar televisi berukuran besar, Lyra dan keluarganya sedang menyaksikan proses pemakaman Ivanna. Kamera lebih sering menyorot Sasha Parker yang saat ini sedang naik daun di dunia bisnis.โWanita sialan itu pasti sedang berakting, aku sangat yakin itu!โ geram Max saat melihat Sasha Parker sedang bicara di depan para wartawan sambil berlinang air mata, m
Lyra merasakan hangat di punggungnya. Udara dingin dari penyejuk ruangan mendadak tertutup oleh sesuatu. Namun, dia tetap terlelap dan tak menyadari keberadaan orang di belakangnya yang menghangatkan tubuhnya dengan dekapan penuh kerinduan.Pada dini hari, John baru sampai di kediaman. Dia langsung masuk ke kamar tanpa menimbulkan suara agar Lyra tak terbangun. Setelah membersihkan diri dengan cepat, dia ikut berbaring di dekat Lyra yang tidur meringkuk, tanpa melepaskan masker yang menutup sebagian wajahnya. Dari informasi para pengawal di kediaman, John akhirnya tahu jika Lyra tak pergi ke mana pun. Dia lega karena pikiran buruknya tak pernah terjadi. Awalnya John ingin langsung kembali ke rumah sakit, tetapi dia begitu merindukan pelukan hangat istrinya dan berniat mampir sebentar selagi Lyra tidur.โAku sangat merindukanmu, Sayang,โ bisik John.John terlalu nyaman mendekap Lyra hingga jatuh ketiduran dan lupa harus segera pergi sebelum Lyra bangun โฆ.โUgh โฆ,โ erang Lyra, merasak
John mondar-mandir di ruang pemeriksaan. Bukan gelisah menunggu dokter, tetapi resah membayangkan Lyra masih berduaan bersama Max.โApa saja yang mereka lakukan setelah aku meninggalkan mereka?โSebelumnya saat masih di taman, John masih ingin mengikuti Lyra sampai kediaman. Namun, Peter menyeret John untuk segera ke rumah sakit.โJohn Foster! Berhentilah mondar-mandir!โ sergah Peter, lelah melihat tingkah kekanakan anaknya. โAku perlu mendapatkan riasan penuh seperti kekasih Max itu, dan segera bertemu Lyra. Max bisa saja menculik dan menyekap Lyra seperti dulu.โSaat mengamati Lyra, John melihat sosok mencurigakan Selene. Setelah menyuruh Dom mencari informasi sosok mencurigakan itu, dia akhirnya tahu identitas Selene yang menyamar sebagai perempuan tua.โTsk! Hentikan, John! Kau sudah mendengar sendiri kalau mereka sudah berbaikan dan melupakan masa lalu! Lagi pula, lukamu masih baru dan tidak bisa ditutupi dengan riasan!โPeter yang menunggu John di mobil saat di taman tadi juga
Lyra mengangguk setuju. Hanya pelukan biasa bukan suatu hal yang besar. Orang-orang juga terbiasa menyapa dengan pelukan. Lagi pula, mereka masih keluarga.โTerima kasih, Lyra.โ Max Foster tanpa ragu memeluk Lyra dengan erat, memejamkan mata selagi merasakan debaran dalam dadanya.Dengan pelukan itu, Max ingin mengembalikan perasaan yang telah berlalu. Kemudian, pelan-pelan melupakan Lyra sebagai wanita pertama yang pernah mengisi hatinya. Tidak, Max tidak mungkin bisa melupakan Lyra. Dia akan menyimpan perasaan itu, mengunci rapat-rapat cintanya, dan melihat Lyra dengan cara yang berbeda, yaitu sebagai keluarga, istri dari adiknya.โMaaf kalau aku banyak berbuat salah padamu, Max. Banyak hal buruk yang sudah kulakukan untuk membalasmu, termasuk kejadian malam di pesta waktu itu. Aku yakin kau juga sudah mengetahuinya.โLyra pun ingin membuang dendam yang dulu pernah bersarang di hatinya kepada kakak iparnya itu. Berharap setelah waktu berlalu, mereka bisa bicara dan tertawa seperti k
โMaafkan aku, Max. Waktu itu aku tidak bisa menahan diri untuk terus bersamamu atau membuka hati untukmu, sehingga mengambil pilihan lain.โMax mengusap air matanya. Meski bisa menahan tangisan kesedihan, hatinya menangis dan terluka mendengar ucapan Lyra yang sudah pasti.โAku tahu, aku tidak menyalahkanmu, Lyra. Semua memang salahku dan aku sangat menyesali perbuatanku sendiri,โ ujar Max dengan suara serak.Max memutar badan ke arah Lyra. Melihat adik iparnya ikut merasa buruk karena pengakuannya.โAku hanya ingin mengungkap perasaanku dengan benar, di mana dulu aku hanya menipumu. Aku tidak berniat merebutmu dari adikku โฆ sungguh โฆ.โโTerima kasih telah mencintaiku, Max. Mulai hari ini, aku berharap kau bisa melupakan cinta itu sepenuhnya โฆ.โโAku sedang mencobanya, tapi kalau malah mengajakku bertemu dan memaksaku menyatakan cintaku.โMereka diam sejenak saling menatap secara intens. Mendadak, tawa lebar dan lepas menghiasi wajah keduanya.โJohn akan menghajarku kalau dia sampai t