Beranda / Fantasi / Pembalasan Dendam Raja Beladiri / Bab 1 - Akhir Tragis Raja Beladiri

Share

Pembalasan Dendam Raja Beladiri
Pembalasan Dendam Raja Beladiri
Penulis: Dimas Saputra

Bab 1 - Akhir Tragis Raja Beladiri

Penulis: Dimas Saputra
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-20 01:00:57

Disebuah lokasi perbatasan Kerajaan Langit jutaan Pasukan Kultivator dari berbagai gabungan Sekte dan Independen berdiri. Raja Bei Xuan berdiri memimpin semua Pasukan besar dan disisi lain adalah Musuhnya Kerajaan Suci yang dipimpin Pasukan besar Raja Ye Tian.

Pertarungan mereka berlangsung selama berhari-hari dan menciptakan kerusakan besar, Kerajaan Suci yang dipimpin oleh Ye Tian akhirnya menundukkan Kerajaan Langit dan ambisi Ye Tian untuk menyatukan semua kekuatan di daratan pusat akhirnya tercapai hingga membuatnya dikenal sebagai Raja Beladiri.

Dua hari berlalu dengan cepat sejak perang besar selesai, malam harinya terasa sangat dingin dan hujan diluar sangat deras. Ye Tian yang mengurus penobatannya besok hanya menatap tahta kosong dan setelah itu dia kembali kedalam kamarnya.

Perlahan dia membuka pintu dan Liu Yan sudah berdiri menunggu kedatangannya didalam, Ye Tian merasa terpukau melihat lekuk tubuh Liu Yan yang memakai pakaian tembus pandang. Kecantikannya yang alami membuatnya menjadi wanita tercantik dan Ye Tian berjalan kearahnya.

Perlahan Ye Tian memeluknya dan berkata, "Sepertinya kau sudah siap menyerahkan segalanya kepadaku ?"

Liu Yan tersenyum dan membalas pelukan Ye Tian, senyum yang manis tiba-tiba saja berubah menjadi niat membunuh. Cincin Ruang menyala dan Pisau yang dilumuri racun dipegang sangat erat, aliran Qi menyelimuti Pisau itu dan menusuk punggung Ye Tian secara tiba-tiba.

Ye Tian membuka matanya lebar-lebar dan mendorong Liu Yan, "Kau... apa maksudnya ini ?"

"Kau harus mati." Liu Yan melemparkan Pisau itu dan menusuk dada Ye Tian. Hanya dalam hitungan detik Ye Tian memuntahkan darah hitam dan berlutut dilantai.

"Aku sudah menyiapkan Racun darah Naga yang dilumuri ke Pisau. Ketika racun itu masuk kedalam pembuluh darah maka aliran Qi milikmu akan menjadi kacau dan hanya menunggu kau meledak lalu mati." Liu Yan tersenyum ketika memenuhi tujuannya.

"Sialan." Ye Tian mendesak Auranya dan memaksakan diri.

Qi berkumpul ditangannya dan Ye Tian berusaha meninju kedepan, namun tiba-tiba saja Chong Wei muncul dan meredam serangan Ye Tian. Melihat Kekasihnya yang menusuknya dari belakang dan munculnya sahabat baiknya membuat Ye Tian sangat terpukul.

"Kenapa aku sudah menganggap kalian seperti Keluarga dan memperlakukan kalian sangat baik, kenapa kalian bekerjasama menusukku dari belakang seperti ini. Apa sebenarnya tujuan kalian ?" Tanya Ye Tian dengan wajah yang pucat.

Liu Yan mendekati Chong Wei dan berkata, "Sayang sekali Ye Tian kau harus mati disini sekarang karena keberadaan dirimu sudah tidak dibutuhkan, perlu kau tahu sebenarnya kami berdua sudah saling mencintai sebelum kau muncul. Tapi aku tidak akan melupakan kebaikanmu yang sudah memberikan kami manfaat sampai mencapai Tingkat Mahayana."

"Kekuatanmu sangatlah berbahaya untuk rencanaku dimasa depan dan aku tidak akan yakin bisa mengalahkanmu jika berada dalam kondisi terbaikmu. Sekarang kau bisa mati dengan tenang karena wanitamu, Seni Beladiri yang kau tulis didalam Buku, Pedangmu dan juga semua yang sudah kau capai akan menjadi milikku." Chong Wei mengayunkan Pedangnya kearah leher Ye Tian.

Ye Tian menangkapnya dan kulitnya berubah menjadi kemerahan, dia melancarkan serangan balik dan memompa esensi darahnya sendiri sampai kering. Ye Tian tahu benar kondisinya sekarang dan bahkan sekalipun dia melarikan diri itu adalah tindakan sia-sia.

Mereka berdua adalah Ahli Tahap Menengah Tingkat Mahaya, dengan kondisinya sekarang melawan balik dan tetap hidup untuk sementara waktu adalah sebuah keajaiban. Ye Tian sudah pasrah dengan kematiannya namun setidaknya dia harus memberikan tamparan keras kepada mereka.

"Ingin membunuhku maka aku juga akan menyeret kalian pergi ke neraka bersama denganku." Ye Tian merobek pakaiannya dan dia mengukir Array ditubuhnya dengan darahnya.

Array itu menyala dan Qi yang besar mengalir melalui meridian dan menuju Dantian pusat, semua Qi itu berkumpul sampai kelebihan muatan. Liu Yan yang menyadari tindakan Ye Tian bergegas meraih kerah baju Chong Wei dan menerobos dinding Istana untuk melarikan diri.

*Boom.*

Pusat Dantian sudah tidak mampu membendung Qi dan tubuh Ye Tian meledak, seluruh Istana hancur dan runtuh akibat ledakan Ye Tian. Chong Wei dan Liu Yan berhasil melarikan diri dan selamat dari krisis yang Ye Tian berikan.

Chong Wei tersenyum lebar dan berkata, "Sungguh akhir yang menyedihkan sebagai Ahli terkuat bahkan sebelum kau sempat dinobatkan menjadi Raja kau justru mati bunuh diri. Semua pencapaian dan harta yang kau punya sekarang akan menjadi milikku."

"Benar sekali... kejayaan ini adalah milik kita." Liu Yan juga ikut tertawa melihat kondisinya yang sekarang.

.......

Disisi lain kilauan serpihan cahaya Jiwa berputar diatas langit melewati arus waktu, rasi bintang saling terhubung dan badai yang besar mengguyur seluruh Kota kecil bagian barat Benua. Serpihan Jiwa itu melayang ke sebuah rumah yang sepi dan serpihan Jiwa itu masuk kedalam tubuh seorang mayat anak laki-laki yang berbaring didalam lingkaran Array.

Kesadaran Jiwa itu perlahan mulai pulih dan dia berada didalam ruangan yang putih, apa yang dia lihat sekarang adalah seorang Anak laki-laki yang meringkuk sambil menangis dan Jiwa itu adalah Ye Tian.

Anak laki-laki itu melihat kearah Ye Tian dan berkata, "Aku berhasil... kontrak jiwa pemanggilan setan pendendam."

"Siapa yang kau sebut setan hah ? aku ini Manusia bodoh. Juga kau menyebutkan kontrak jiwa itu adalah Seni Terlarang yang sudah lama dihapus, bagaimana bisa kau memanggil Jiwa orang mati kesini ?" Bentak Ye Tian yang terlihat marah.

"Ugh." Anak itu terlihat ketakutan namun tiba-tiba saja dia memberanikan diri untuk berbicara, "A... aku Ye Tian dan ingin menjalin kontrak denganmu, sebagai bayarannya kau bisa memiliki tubuhku dan memiliki kehidupan baru."

"Nama kita sama rupanya dan mungkin karena itu kau bisa memasang ulang serpihan jiwaku. Tapi Nak kau itu bodoh atau apa ? kau melakukan semua ini sama saja dengan bunuh diri. Kau masih terlihat seperti Bocah berumur 18 tahun dan baru saja Dewasa, bahkan jika kau memiliki bakat yang buruk menjadi orang biasa juga tidak buruk. Kau seharusnya menjalani hidup tanpa penyesalan dan damai, jangan menjadi orang yang bodoh sepertiku." Ye Tian memberikan nasihat.

"Diluar sana aku sudah mati dan ritual ini harus dibayar dengan kehidupanku. Ayah dan Ibu... mereka berdua dibunuh oleh Kultivator Iblis yang kejam, mereka dimakan tepat dihadapanku. Semua orang bahkan mengatakan jika aku adalah pembawa sial dan ketika aku di Akademi hanya perundungan yang menunggu. Hidup didalam neraka seperti itu lebih buruk dari kematian, sekeras apapun aku berusaha hal itu terus menerus terjadi dan menyiksaku secara perlahan."

Ye Tian merasa kasihan terhadap anak didepannya sekarang, namun begitulah jalannya takdir tidak semua orang akan mendapatkan akhir yang bagus terutama dirinya. Hati mungkin hanya dipenuhi rasa sakit yang mendalam dan bahkan dia tidak ragu untuk menerima kematiannya selama proses ritual.

"Aku mohon... hanya satu syarat saja dalam kontak ini dan kau bisa memiliki tubuhku sepenuhnya. Orang hebat sepertimu seharusnya bisa melakukannya dan apa yang aku minta adalah agar kau membunuh Kultivator Iblis yang sudah mengambil semua kebahagiaanku."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mulai menarik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam Raja Beladiri   Bab 78 - Tinggal Sebentar

    Mereka terbang dengan pelan dan diujung Sungai mereka melihat sebuah Gua besar, karena hari akan segera gelap Ye Tian memutuskan untuk beristirahat disana terlebih dahulu. Didalam Gua pinggir aliran sungai rumput spiritual level rendah tumbuh banyak, energi ditempat itu cukup nyaman dan Ye Tian meminum mata air yang sangat jernih itu. Semua rumput Spiritual menyala dalam kegelapan dan pemandangannya terasa sangat nyaman. Xue Jing melepaskan cadarnya dan penampilannya membuat Tan Ruqu terkejut, dia mendengar dari Chai Yin jika alasan Xue Jing menggunakan cadar adalah karena dia memiliki luka bakar disekitar wajahnya. "Ada apa ?" Xue Jing bertanya kepada Tan Ruqu karena terus memperhatikannya. "Tidak apa... aku hanya mendengar beberapa hal yang tidak enak tentang wajahmu tapi sepertinya rumor tetaplah sebuah rumor. Kau terlihat cantik sekali dibalik cadarmu." Tan Ruqu berkata dengan jujur. "Oh... maksudmu ten

  • Pembalasan Dendam Raja Beladiri   Bab 77 - Rencana Untuk Berlatih

    Mereka bertiga terbang dengan sangat cepat mengendalikan Artifaknya, bagi Tan Ruqu ini adalah pengalaman yang baru dan dia tidak menyangka jika Artifak berbentuk daun ini adalah ciptaan Xue Jing sendiri. Xue Jing dan Tan Ruqu berbicara banyak hal satu sama lain, melihat keakraban ini membuat Ye Tian sedikit tenang dan sepertinya dia tidak perlu khawatir akan permusuhan yang legendaris dari semua Istri nantinya. Tan Ruqu melihat kedepan dan bertanya, "Ini bukan arah ke Kota Akademi Kerajaan dan kita sudah terbang seharian lebih. Kemana kau akan membawa kami pergi Ye Tian ?" "Iya... aku pikir Kakak akan membawa kita pulang." Xue Jing juga baru menyadarinya jika ini bukan arah untuk pulang. "Kita akan pergi ke Pegunungan dan aku berencana melatih kalian sampai ke lapisan kedelapan. Tan Ruqu lapisan keenam dan Xue Jing lapisan kelima, itu tidak akan lama lagi dan sesuai dengan rencana awal aku bermaksud untuk menelan Pil Roh P

  • Pembalasan Dendam Raja Beladiri   Bab 76 - Terima

    Sampainya mereka di Mansion Ye Tian memegang tangan Xue Jing dan berkata, "Seharusnya kau jangan mengatakan hal seperti itu. Bahkan jika aku sangat ingin segera membentuk Jiwa Ilahi bagaimana bisa aku menerima wanita secara sembarangan apa lagi Tan Ruqu." "Kakak membencinya ?" Tanya Xue Jing yang merasa sedikit tidak enak. Ye Tian menggelengkan kepala dan duduk ditempat tidur, "Aku tidak punya alasan untuk membencinya tapi dia berasal dari Keluarga Kerajaan, sulit bagiku untuk pergi jika terus disibukan oleh mereka. Jelas berbeda denganmu yang sejak awal bersama denganku dalam segala kondisi, mereka mungkin hanya menginginkan kekuatanku untuk mendukung mereka saja." Xue Jing duduk disamping Ye Tian dan memegang telapak tangannya, "Jika ada orang lain yang melihat ini mungkin mereka akan berpikir jika Kakak sudah sangat trauma karena dimanfaatkan orang lain." Ye Tian tidak bisa menjawabnya karena memang itulah faktanya, s

  • Pembalasan Dendam Raja Beladiri   Bab 75 - Pertemuan Pertama Dengan Raja

    Setelah menunggu enam hari akhirnya rombongan Raja Tan Wei datang bersama seluruh Pasukan besar, Ye Tian dan semua mantan petinggi Kerajaan Giok yang sudah menyerah menunggu didepan pintu. Xue Jing melambaikan tangannya dari dalam kereta dan dia bersama dengan Tan Ruqu, Ye Tian merasa sedikit lega karena dia memang menunggu kedatang Xue Jing bersama dengan yang lainya. Tan Wei menghampiri Ye Tian dan memegang bahunya, "Kerja bagus... aku sudah mendengar semua tentangmu dan kontribusimu dalam perang ini. Juga aku harus berterimakasih kepadamu karena sudah menyelamatkan Putraku, kau adalah orang yang layak disebut sebagai Pahlawan Kerajaan Bumi." "Yang Mulia terlalu menyanjung dan aku tidak pantas untuk itu." Ye Tian sedikit merendah dan terlalu malas menanggapi sanjungan. Mereka semua masuk kedalam dan Tan Wei memeriksa semuanya, adapun harta yang diambil oleh Ye Tian semuanya tidak lebih hanya bahan obat Tingkat Langit dan

  • Pembalasan Dendam Raja Beladiri   Bab 74 - Kemenangan

    Disisi lain Ye Tian dan para Jendral yang tersisa maju kedepan terlebih dahulu dengan kecepatan penuh, Prajurit yang menjaga Kota perbatasan meletakkan senjata mereka melihat ribuan Pasukan. Zhan Bei menyerahkan semuanya kepada mereka dan Feng Yu memerintahkan agar tidak melukai rakyat biasa. Ye Tian terbang seorang diri menuju ke Ibukota Istana Kerajaan, kabar kemenangan Kerajaan Bumi menyebar seperti guntur dan banyak kepanikan terjadi. Namun disetiap langkahnya Ye Tian membuat mereka untuk tenang karena tujuan akhirnya adalah kekuasaan itu sendiri. Istana Kerajaan sudah ada didepan mata dan Ye Tian menerobos penghalang dengan tinjunya, seperti halnya cermin yang pecah kekuatan yang Ye Tian punya sekarang tidak bisa dihentikan oleh penghalang Tingkat Langit. Para petinggi Istana Kerajaan Giok dan Penjaga Elit Raja Duan Ya saat ini sedang menjaganya, Raja Duan Ya terlihat sangat tidak senang dan sekaligus takut melihat sosok Ye Tian yang

  • Pembalasan Dendam Raja Beladiri   Bab 73 - Menang

    Ledakan yang besar terdengar bersama dengan gelombang Qi, lengan kanan yang memegang Pedang melayang diudara dan lengan itu adalah milik Zhan Bei. Darah menyembur dari lengannya dan kondisinya sudah babak belur tidak berdaya setelah pertarungan. Bai Mu kehilangan setengah tubuhnya yang hancur dan tergeletak ditanah penuh dengan darah, Seni tubuh yang sekeras giok bahkan tidak mampu menangani elemen petir Zhan Bei dan dalam kematiannya dia sudah sangat puas tanpa penyesalan. "Balaskan dendam Dewa Perang." Dua Orang Jendral berlari kearah Zhan Bei dan berniat memenggal kepalanya. Lin Mu dan Feng Yu tidak membiarkan mereka begitu saja, dari belakang anak panah yang dilapisi oleh Qi ditembakkan dan menembus jantung mereka. Feng Yu bergegas menghampiri Zhan Bei dan memberikan Pil Roh Pemulihan serta menyegel luka di lengannya. Zhan Bei dengan lemas melihat kearah pertarungan Ye Tian, amarah yang disimpan sangat lama sedang dilam

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status