Share

Bab 241

Penulis: Lilia
Hmph! Meskipun dia menginginkan itu, lalu kenapa? Luis hanya menyukai Anggi! Dia hanya menyukai perempuan jalang seperti Anggi!

Jika saja dia bisa mendapatkan hati Luis, mungkinkah dia tidak perlu hidup dalam ketakutan lagi? Namun, apakah dia bisa?

Memikirkan hal itu, Wulan tiba-tiba teringat akan liontin giok yang telah disimpan selama bertahun-tahun. Liontin itu selalu dijaga baik-baik karena memang sangat berharga. Sebenarnya, dia memang tidak membohongi Anggi.

Empat tahun yang lalu setelah kembali ke ibu kota, dia sudah menyelidiki asal-usul liontin itu. Saat tahu bahwa orang yang diselamatkan oleh Anggi adalah Luis, dia langsung kehilangan minat.

Bagaimanapun, saat itu Luis menderita luka di wajah dan kakinya lumpuh, bahkan kepribadiannya berubah drastis. Dia menciptakan banyak kekacauan berdarah di ibu kota. Namun, sekarang ....

Mengingat wajah tampan Luis yang telah pulih, kemampuan bela dirinya yang luar biasa, semua itu benar-benar bukan sosok yang sama dengan Pangeran Selatan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 456

    "Kak Aska?" panggil Anggi. Dia melihat Aska merenungkan sesuatu.Lamunan Aska buyar. Dia memandangi Anggi seraya tersenyum dan berkata, "Nggak ada wanita yang kusukai di dunia ini."Kenapa Aska begitu yakin? Anggi bertanya, "Jadi, apa yang kamu sukai di dunia ini?"Aska berpikir untuk waktu yang lama, lalu asal menjawab, "Aku suka uang."Anggi menanggapi, "Kesukaan Kak Aska memang nggak biasa. Banyak orang jelas-jelas menganggap uang seperti nyawa mereka, tapi mereka nggak mau mengakuinya."Setelah berpikir sejenak, Anggi melanjutkan, "Dulu aku juga suka uang. Tapi, setelah pernah kehilangan nyawa, aku merasa aku suka hidup."Untuk masalah mencari istri Aska, sebaiknya tunggu sampai Luis mendapatkan kekuasaan itu terlebih dahulu.Anggi mendekati Aska untuk membisikkan ucapan itu padanya. Bagaimanapun, kemungkinan besar Sura, Pati, Mina, dan lainnya di bagian luar kereta kuda bisa mendengar pembicaraan mereka.Aska melihat mata Anggi yang bersinar. Anggi juga mendekati Aska dengan ekspr

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 455

    Anggi berkata, "Aku masuk angin."Aska menimpali, "Pati bilang beberapa hari ini memang panas. Kalau makin panas, jangan pakai selimut lagi.""Apa yang dibilang Kak Aska memang benar," balas Anggi.Mungkin karena sudah melihat Anggi, penderitaan Aska semalam sudah banyak berkurang. Sebenarnya akupunktur tidak bisa meringankan penyakitnya. Satu-satunya obat yang paling ampuh adalah berada di samping Anggi lebih lama. Selain itu, kulit mereka pasti bersentuhan saat Anggi melakukan akupunktur.Setelah makan siang, Anggi dan Aska pergi ke Balai Pengobatan Afiat sesuai janji semalam. Lukman merasa gugup saat melihat pasien dan majikannya pergi. Dia memandangi tanaman obat-obatan di halaman dan bawahan yang menjemur obat-obatan sambil termenung.Di tengah perjalanan. Awalnya Mina juga duduk di dalam kereta kuda bersama Anggi dan Aska, tetapi dia terus menggosok tangannya. Anggi berucap, "Kamu duduk di luar saja."Mina menanggapi, "Hamba ...."Anggi menyela, "Cepat, nanti kamu flu.""Apa Putr

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 454

    "Sayang, istirahat dulu. Kamu harus menghadiri rapat sekitar 6 jam lagi," ucap Anggi. Dia melepaskan diri dari pelukan Luis. Setelah menghela napas, Anggi hendak mandi.Luis mencium bibir Anggi dan menghentikannya, "Jangan."Anggi berucap, "Aku ...."Anggi tidak bisa bicara. Tubuhnya sudah dikuasai Luis. Sekarang Luis sudah menguasai teknik untuk membuat Anggi terangsang secepatnya.Hanya dalam waktu singkat, tubuh Anggi lemas. Dia membiarkan Luis memuaskan hasratnya. Anggi tidak tahan menghadapi hasrat Luis yang menggebu-gebu.Anggi hanya merasa pinggangnya hampir patah, tetapi Luis masih mengerahkan tenaganya. Saat Anggi baru berpikiran untuk menghentikan pertarungan mereka, Luis langsung merayunya.Luis memakai trik untuk menemukan apa yang disukai Anggi dengan tepat. Alhasil, Anggi yang pasrah membiarkan Luis menikmati kepuasannya.Anggi tidak tahu waktunya saat mereka mandi. Luis berpesan kepada Torus, "Ingat panggil aku untuk pergi rapat tepat waktu."Torus mengangguk dan menyahu

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 453

    Anggi mencintai Luis, tetapi ada beberapa pengalaman hidup Anggi yang tidak bisa dipahami oleh pria yang dicintainya ini. Misalnya terlahir kembali dan semua penderitaan yang dialami Anggi.Aska tahu nasib Anggi di kehidupan sebelumnya sangat tragis. Di kehidupan sekarang, Anggi bersikap dingin kepada Keluarga Suharjo. Aska pernah mengatakan Keluarga Suharjo pantas merasakan akibatnya. Dia juga mengatakan orang berengsek seperti Satya pantas mati.Pada musim gugur, masih banyak serangga bermunculan di malam hari. Setelah jalan-jalan sebentar, mereka pun bubar.Setelah kembali ke kamar, Anggi melihat Luis tampak tidak senang. Dia berpikir apa Luis marah karena salah paham?Jadi, Anggi mengangkat dagu Luis dan bertanya, "Yang Mulia, apa yang kamu pikirkan?"Saat ini, Luis duduk di tempat tidur dan Anggi yang cantik sedang mengangkat dagu Luis. Anggi berdiri di depan Luis dan bertanya kepadanya sambil tersenyum.Luis tersenyum dan bertanya, "Apa kamu nggak merasa ada yang kurang di sisi T

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 452

    Luis yang curiga bertanya, "Gigi, Tabib Lukman bahkan nggak bisa memeriksa nadi dengan akurat. Kamu yakin dia bisa membantu Tuan Aska?"Tadi Luis tidak ingin mempermalukan Anggi di depan Lukman. Anggi menggeleng. Dia berpikir saat dirinya menyentuh Aska, dia tidak kedinginan hingga giginya menggeletuk seperti mereka.Luis duduk agak jauh dari Aska. Namun, Anggi bisa melihat Luis tidak terlalu nyaman sewaktu makan. Sepertinya Luis merasa dingin. Tadi Lukman juga kedinginan hingga giginya menggeletuk.Hanya Anggi yang baik-baik saja. Damar berani memperkenalkan pamannya, itu berarti ilmu pengobatan pamannya memang cukup hebat. Kalau tidak, mana mungkin Damar berani mempermainkan seorang putra mahkota?Besok Anggi akan membawa Aska ke Balai Pengobatan Afiat untuk meminta Faisal memeriksa kondisi Aska.Aska baru mendesah dan berujar, "Aku sudah merepotkan Yang Mulia dan Putri Mahkota."Anggi menimpali, "Kak Aska jangan bicara sembarangan. Kami pasti akan cari cara untuk menyembuhkanmu."An

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 451

    Lukman menyeka keringatnya, lalu berujar dengan rendah hati, "Putri Mahkota, izinkan saya memeriksa sekali lagi."Anggi membiarkan Lukman melakukan pemeriksaan. Lukman lanjut memeriksa nadi Aska.Luis juga tampak curiga. Pamannya Damar terlihat jujur dan ada bau obat di tubuhnya. Lukman memang terlihat seperti seorang tabib. Tidak mungkin Damar mencari tabib tidak berpengalaman untuk menipu Luis.Hanya Aska yang tersenyum tenang. Dia sendiri tahu alasan hasil pemeriksaan nadi orang lain dan Anggi berbeda.Kondisi nadi yang dikatakan Lukman tidak salah, begitu pula Anggi. Saat Anggi menyentuh tubuh Aska, kehangatan yang terasa sangat jelas membuat aliran darah Aska menjadi normal.Tidak berlebihan jika mengatakan Aska sangat terobsesi dengan perasaan ini. Bahkan dia ingin menempelkan tubuhnya pada Anggi setiap saat. Dengan begitu, penyakit anehnya akan perlahan membaik.Namun, Aska tidak mempunyai kesempatan ini. Sesudah memeriksa nadi, ekspresi Lukman masih sangat masam. Selain itu, di

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status