Share

Bab 543

Author: Lilia
"Kak Pati, aku merasa sedikit resah," ucap Mina.

"Apa yang kamu resahkan?" tanya Pati.

Mina berkata, "Kemarin Sura bilang kalau para pelayan mulai menggosipkan Putri Mahkota yang selalu bersama Tuan Aska. Torus memang sudah menangani mereka, tapi ...."

Setelah jeda sebentar, Mina meneruskan, "Aku khawatir gosip ini akan memengaruhi hubungan Putri Mahkota dan Pangeran Mahkota."

Ternyata begitu. Pati juga merasa dilema. Tuannya sangat membutuhkan bantuan Putri Mahkota, jadi dia tidak pernah menolak saat Mina mencarinya.

"Kita mengikuti mereka setiap hari, Putra Mahkota nggak akan percaya pada gosip," kata Pati.

"Beberapa hari lalu dan hari ini, Putri Mahkota dan Tuan Aska hanya berduaan," ujar Mina.

Pati berusaha menenangkannya, "Sekarang masih siang bolong. Putra Mahkota nggak akan memercayai hal seperti itu. Lagi pula, biarpun Putra Mahkota nggak di tempat, masih ada Torus di sini. Segala sesuatu yang terjadi di kediaman nggak lepas dari pengawasan Putra Mahkota. Kamu terlalu khawatir.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 548

    Di Kedai Sonara.Satya baru saja keluar setelah minum-minum bersama seseorang. Matanya kebetulan menangkap sosok Mina yang tengah berjaga di luar ruangan pribadi.Orang di ruangan pribadi itu pastilah Anggi. Namun, dengan siapa gadis itu datang?Satya diam-diam turun ke bawah, lalu menginterogasi pelayan. Ketika dia mendengar bahwa tamu di ruangan pribadi itu adalah seorang gadis bangsawan dan seorang pria yang terlihat sakit-sakitan, Satya langsung tahu bahwa mereka adalah Anggi dan Aska.Bagus sekali! Satya melambaikan tangan, memanggil pengawal pribadinya mendekat dan memerintah, "Segera panggil pengawal bayangan ke sini dan tangkap pasangan selingkuh itu!"Ketika saatnya tepat, pasti rasanya menyenangkan sekali menggunakan hal ini untuk mengancam Luis."Baik," sahut pengawal pribadi Satya.Di ruangan pribadi, Anggi dan Aska duduk berhadapan.Anggi menuangkan teh secara pribadi bagi Aska, lalu berkata, "Nggak usah minum anggur, kita minum teh saja.""Terima kasih, Putri Mahkota," uj

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 547

    Mendengar itu, Anggi baru menyadari sesuatu. Dia bertanya, "Kamu ingin menerima murid? Tapi, bukannya kamu terus berada di Kediaman Putra Mahkota? Siapa yang memperkenalkan murid itu? Apa kamu sudah memilihnya sebelumnya?"Aska menggeleng sambil tersenyum tipis.Suasana hati Anggi menjadi sedikit berat. Dia mengernyit, untuk sesaat tidak tahu harus berkata apa.Ada banyak hal dalam cerita asli buku ini yang tidak bisa Anggi ingat jelas. Namun, dia samar-samar ingat bahwa kebanyakan Kepala Biro Falak akan meninggal sekitar empat hingga sepuluh tahun setelah menerima murid.Sama seperti Aska. Setelah dia menjadi murid Kepala Biro Falak sebelumnya, gurunya meninggal empat tahun kemudian.Aska menyadari raut wajah Anggi tampak tidak terlalu senang. Dia pun bertanya sambil tersenyum, "Kenapa?" "Ayo pulang. Nggak usah bepergian hari ini," ucap Anggi."Nggak bisa, aku harus pergi," balas Aska.Anggi langsung berdiri dan menyibak tirai kereta, lalu berkata pada Pati, "Pati, kita kembali ke Ke

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 546

    Setelah meninggalkan Paviliun Pir, Mina kebetulan bertemu Sura dan mengobrol dengannya sebentar."Tuan Aska?" gumam Sura dengan nada terkejut.Mina menoleh, mendapati Pati dan Aska hendak keluar. Seakan-akan mereka tidak peduli pada terpaan angin dingin."Kondisi kesehatan Tuan Aska begitu buruk. Apa dia bisa bertahan dari angin sekencang ini?" kata Mina sambil mulai melangkah menuju paviliun utama."Putri Mahkota, Putri Mahkota!" seru Mina. Pelayan yang menjaga pintu telah membukakan pintu untuknya.Anggi sedang duduk di dipan pemanas sambil membaca buku medis. Begitu mendengar suara panik Mina, dia mendongak dan bertanya, "Ada apa?""Tuan Aska dan Pati ingin keluar," lapor Mina."Keluar? Ke mana?" tanya Anggi."Hamba nggak tahu, tapi Tuan Aska nggak kuat dingin. Apa nggak apa-apa bila Tuan Aska keluar kediaman di cuaca sedingin ini?" ujar Mina.Anggi meremas buku medis di tangannya, bertanya, "Apa ada orang lain yang bersamanya selain Pati?"Mina menggeleng dan menjawab, "Nggak ada."

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 545

    Mereka kembali ke rumah utama. Begitu masuk, Luis langsung menggendong Anggi. Sambil berjalan, dia menunduk menciumnya."Apa kamu tahu seberapa besar rasa rinduku padamu?" tanya Luis.Anggi membalas, "Aku … uhm, juga selalu merindukanmu."Tanpa disadari, sebagian besar pakaian keduanya telah dilucuti.Di tengah ciuman mesra mereka, Anggi merasakan udara sedikit lembap. Saat membuka mata, dia mendapati Luis telah membawanya ke kamar mandi. Dalam sekejap, mereka sudah duduk di bak mandi.Luis berbisik di telinganya, "Aku tahu Gigi suka kebersihan, jadi begitu kembali, aku langsung meminta Torus menyiapkan air mandi. Apa Gigi bisa memandikanku?"Luis tentu saja mandi selama di Kota Ginta. Namun, karena terburu-buru pulang, sudah dua hari dia tidak mandi."Kalau mandinya nggak bersih, kamu nggak boleh menyalahkanku," ucap Anggi dengan wajah tersipu.Entah mengapa, Anggi jelas-jelas sangat merindukan Luis setelah cukup lama terpisah. Akan tetapi, dia merasa sangat malu saat mereka mandi ber

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 544

    "Nggak ada apa-apa," ucap Mina sambil menggeleng. Bagaimana dia bisa menceritakan masalah pribadi seperti ini pada orang lain?Sura berkata, "Torus menghukum beberapa pelayan kemarin. Mungkin sebaiknya kita mengatur lebih banyak orang di Paviliun Pir."Mina membalas, "Aku dan Pati selalu mengikuti Putri Mahkota dan Tuan Aska. Nggak ada yang perlu dikhawatirkan.""Benarkah?" tanya Sura."Tentu," sahut Mina.Sura tersenyum, lalu berucap, "Beberapa hari lalu, ketika Nyonya Ambar dari Keluarga Suharjo meninggal dunia, serta dua hari lalu dan hari ini, kamu dan Pati keluar bersama."Mina lalu berkata, "Beberapa hari lalu ketika Nyonya Ambar meninggal, Putri Mahkota berada dalam suasana hati buruk dan tinggal selama beberapa jam lagi. Tapi, selebihnya aku dan Pati selalu kembali dalam waktu 15 menit."Mina menghela napas, lalu melanjutkan sambil mengernyit, "Nggak masalah kalau itu orang lain, tapi seharusnya kamu tahu betapa Putri Mahkota mencintai Putra Mahkota. Bagaimana mungkin Putri Mah

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 543

    "Kak Pati, aku merasa sedikit resah," ucap Mina."Apa yang kamu resahkan?" tanya Pati.Mina berkata, "Kemarin Sura bilang kalau para pelayan mulai menggosipkan Putri Mahkota yang selalu bersama Tuan Aska. Torus memang sudah menangani mereka, tapi ...."Setelah jeda sebentar, Mina meneruskan, "Aku khawatir gosip ini akan memengaruhi hubungan Putri Mahkota dan Pangeran Mahkota."Ternyata begitu. Pati juga merasa dilema. Tuannya sangat membutuhkan bantuan Putri Mahkota, jadi dia tidak pernah menolak saat Mina mencarinya."Kita mengikuti mereka setiap hari, Putra Mahkota nggak akan percaya pada gosip," kata Pati."Beberapa hari lalu dan hari ini, Putri Mahkota dan Tuan Aska hanya berduaan," ujar Mina.Pati berusaha menenangkannya, "Sekarang masih siang bolong. Putra Mahkota nggak akan memercayai hal seperti itu. Lagi pula, biarpun Putra Mahkota nggak di tempat, masih ada Torus di sini. Segala sesuatu yang terjadi di kediaman nggak lepas dari pengawasan Putra Mahkota. Kamu terlalu khawatir.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status