Share

Izin Lala

"Masakan Mei sangat enak."

Mami satria memakan habis semangkuk sup solo yang kubuat.

"Mami benar, mungkin kita bisa membuka usaha baru di sini." Satria menambahkan, aku tak ingat mangkuk keberapa yang kini ada di depannya, sejak tadi dia tak berhenti mengunyah.

"Sup buatan mama memang juara oma, biasanya Lala makan ini di pagi hari, tapi sudah lama mama nggak masak." Aku terpaku mendengar kalimat Lala.

Dulu aku begitu sering memasak ini di rumah, salah satu masakan yang paling sering Lala minta ada di meja makan. Meski tak selalu ada ayam di rumah, semangkuk kuah dengan isian wortel dan makaroni rebus sudah membuat senyum polos Lala mengembang.

"Kenapa mama nggak pernah masak lagi La?" Mami bertanya pada Lala.

"Karena sudah ada yang masak di rumah kakek." Ucap Lala polos.

"Nanti kalau kalian menikah, mama akan sering berkinjung kerumah kalian, mama mau di masakin ya lain ya Mei."

Aku tersenyum saja mendengar kalimat Mami padaku.

"Nikah? Mama sana om Tri mau nikah?"

Kami saling panda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status