"Sayang!" Belinda mencoba untuk menutupi rasa cemasnya. Dia merangkul lengan Evander. "Aku mencarimu. Akhirnya aku menemukanmu juga."Evander menepis rangkulan tangannya. "Jangan mengalihkan pembicaraan. Katakan padaku apa ini semua kesalahanmu? Apa kau sengaja tidak melaporkan hal penting padaku?" "Sayang, bagaimana mungkin aku melakukannya? Aku bahkan--""Aku sudah menghubungi pihak Perusahaan S. Mereka mengatakan bahwa mereka telah menghubungimu sebelumnya. Kenapa? Kenapa kau melakukan hal seperti ini." "Sayang, maafkan aku. Aku lupa bahwa--""Belinda, sudah berapa lama kau menjadi sekretarisku, tapi kau justru melakukan kesalahan seperti ini atau kau memang sengaja?" "Tidak, aku sungguh--uh kepalaku pusing." Belinda memegang kepalanya dan tubuhnya hampir jatuh, Evander dengan cepat menahan tubuhnya. "Maaf, aku membuatmu menjadi stres dan pusing seperti ini. Ayo, aku akan mengantarmu ke kamar." Evander menopang tubuh Belinda. "Tunggu! Apa kau akan pergi begitu saja?" Senna men
"Kalau begitu, apa ini?" tanya Evander sambil menunjukkan sketsa yang diambilnya dari balik punggung Senna.Senna terkejut dan cemas, mencoba meraih kembali sketsa tersebut. "Itu... itu bukan apa-apa hanya coretan biasa! Berikan padaku!" ucapnya mencoba mengambil kembali gambar itu dari Evander. "Benarkah? Jika bukan apa-apa, kenapa kau begitu panik? Jarang sekali aku melihatmu seperti ini." ucap Evander tajam, dia membalik kertas' itu untuk melihatnya. Senna dengan cepat merebutnya. "Itu tidak penting! Kau ingin aku membantumu untuk bernegosiasi, kan? Ok, aku akan coba mengaturnya. Kebetulan aku juga ada proyek dengan Perusahaan S. Aku akan coba untuk mengungkitmu pada mereka." Senna dengan terpaksa memberikan bantuan demi melindungi rahasianya. Evander semakin curiga padanya. "Kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran. Apa yang ada di kertas itu begitu penting? Beri tahu aku apa itu?" "Aku sudah bilang ini hanya coretan biasa. Tidak perlu memikirkan hal ini. Bukankah yang terpenting
Evander menatap paman itu dengan tatapan tajam. "Paman, aku tidak akan pernah melakukannya. Aku akan mendapatkan kembali yang hilang, kau akan melihatnya sendiri, aku mampu atau tidak."Jones Qin hanya tertawa sinis. "Kamu hanya bisa membual, tapi lihatlah hasil kerjamu selama ini. Tidak ada yang percaya kau bisa mengatasi masalah ini."Evander menghela nafas. "Terserah kau mau merendahkanku, satu hal yang pasti, aku tidak akan menyerahkan posisiku sekarang apapun keadaannya."Jones Qin itu memandangnya dengan kerendahan, " Kau begitu percaya diri dapat mempertahankan posisimu itu. Evander, kita lihat saja apa kau berhasil untuk mendapatkan dukungan dari para direksi di waktu berikutnya." Pria itu pergi meninggalkan ruangan setelah mengolok-olok keponakannya. Saat dia keluar, Belinda berjalan menuju ke arahnya lebih tepatnya ke arah ruangan Evander. "Belinda, jika Samuel akhirnya terusir dari perusahaan ini, datanglah padaku. Kemampuanku untuk memuaskan wanita tidak lebih buruk dari
Evander menatap tajam Senna, suhu ruangan menjadi begitu dingin dan penuh tekanan mengikut aura yang dipancarkan oleh kepala keluarga Qin ini. "Senna, apa yang telah kau lakukan? Aku memintamu untuk membantuku, bukannya malah semakin menghancurkan bisnis ku!"Senna mencoba untuk tetap tenang. "Evander, aku mencoba yang terbaik untuk membujuk mereka, tetapi mereka sendiri yang menentukan mau menerimamu lagi sebagai mitra atau tidak. Kenapa kau justru menyalahkanku?""Tentu saja kau yang salah. Apa kau tahu apa yang mereka katakan saat makan malam bersamaku? Mereka bilang aku memaksamu untuk membantuku dan aku terlalu bergantung padamu. Kau pasti mengatakan hal buruk, bukan?" Evander semakin memuncak dalam kemarahannya.Senna tersenyum ,"Aku tidak mengatakan apapun pada mereka, tetepi semua terlihat jelas bagi mereka. Lagipula, siapa yang tidak mencurigai hubunganmu dan sekertarismu itu? Semua orang pasti sudah tahu. Kau tidak bisa menyalahkanku untuk kegagalan kali ini. Minta saja, kek
"Senna, aku sudah membiarkanmu berperilaku sesuka hati, tapi ini sudah keterlaluan. Kenapa kau justru membawa bencana pada perusahaan kita?" Tuan Zhang datang ke kantor Senna dengan dipenuhi kemarahan. "Papa tenang saja. Aku yang bertanggung jawab untuk hal ini," jawab Senna dengan santai. "Jika wanita itu memberi kerugian pada perusahaan kita maka, aku bersedia untuk mengundurkan diri."Ekspresi wajah Tuan Zhang dengan cepat berubah. Senna tahu bahwa inilah yang diinginkan oleh orang tua itu. "Baiklah, kau harus pegang janjimu itu, aku tidak ingin memiliki anak yang tidak bertanggung jawab."Tuan Zhang langsung pergi begitu saja. Senna memanggil Belinda untuk datang. Namun, orang itu masih tetep duduk di meja dan bermain dengan ponselnya. Senna tanpa berkata apapun langsung menuju ke mejanya dan mengambil ponselnya. "Hei, apa yang kau lakukan?" Senna langsung meletakkan beberapa dokumen di meja. "Daripada kau terus melihat ponsel yang tidak baik untuk kehamilan, lebih baik kau ker
"Tidak. Siapa yang cemburu. Aku sudah memiliki Evander yang jauh lebih baik daripada pria beristri itu," ucap Belinda. Senna justru menertawakan kata-katanya. "Belinda, apa kau tahu apa yang sedang kau katakan? Apa kau lupa bahwa aku adalah istri Evander, tapi kau mempertahankan hubungan dengannya. Bukankan itu sama saja?" "Itu berbeda. Aku akan segera mendapatkan statusku setelah anak ini lahir dan aku akan mendapatkan apa yang kau miliki saat ini, sedangkan kau tidak akan mendapatkan apapun karena kau tidak akan bisa menjadi istri resmi Presiden Yan. Posisi Nyonya Yan jauh lebih baik darimu," ejek Belinda. "Terserah jika itu yang kau pikirkan! Aku akan pergi sekarang dan juga jika kau ingin masuk, jangan mengambil barang di kantorku!" ucap Senna memberikan peringatan. "Tidak mungkin. Lagipula apa yang berharga di perusahaan ini." "Tentu saja surat kepemilikan aset dari keluarga Qin. Bisa saja kau melakukan sesuatu," ucap Senna mengangkat surut bibirnya. Wajah Belinda langsung
"Apa data ini asli?" tanya Evander dengan curiga."Tentu saja. Oh, ada sesuatu yang harusnya aku beritahu padamu. Sebenarnya aku ingin merahasiakan ini, tapi karena kau mengungkitnya, aku tidak punya pilihan!" Senna melirik ke arah Belinda. "Kekasih kesayanganmu ini telah mengubah data yang ada. Jika saja aku tidak memiliki salinan aslinya untuk mengecek laporannya, pasti akan terjadi kesalahpahaman besar." "Senna, jangan asal menuduh. Aku tahu, kau pasti menjebakku, kan? Kau sendiri yang yang kau karang itu, sehingga kau bisa mempermalukanku di depan Evander." Belinda menatap dengan mata berkaca-kaca ingin menangis. Dia bertindak seperti korban yang sedang teraniaya. "Tidak ada untungnya bagiku untuk melakukan itu."Evander menatap keduanya secara bergantian. Senna tahu bahwa suaminya itu tidak akan dengan mudah percaya padanya. "Kau bisa mengeceknya sendiri dengan tim profesional yang telah kau tugaskan dan lihat siapa yang benar dan siapa yang salah. "Belinda masih tidak ingin
Senna turun ke lantai bawah untuk sarapan, ada yang aneh dengan suasana ruangan ini. "Di mana kekasihmu? Biasanya kalian selalu berdua.""Dia sedang istirahat. Aku tidak ingin menganggunya," ucap Samuel menanggapi dengan datar. "Benarkah itu? Bukan karena kalian sedang perang dingin?" cibir Senna. "Kenapa? Apa memang ini yang kau mau untuk memecah hubunganku dan Belinda?" Senna tersenyum pahit. "Kau selalu berpikir negatif padaku. " Senna mengambil makanan yang ada di meja dengan santai. "Senna, ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Mulai bulan depan, kau tidak memiliki akses lagi untuk laporan asetku,," ucap Samuel dengan serius. Senna mengerutkan keningnya, matanya melebar . "Samuel, apa yang baru saja kau katakan? Apa kau tidak mempercayaiku atau kau menolak untuk percaya bahwa kekasihmu yang melakukan kesalahan, tapi kau justru menyingkirkanku?."Samuel menatap Senna tajam. "Senna, aku tidak ingin terjadi perselisihan seperti ini lagi dan juga aku masih belum menentukan siapa