Share

BAB 48

“Tapi, apakah harus dengan cara seperti itu Azzalyn?” Tanya Bintang lemah.

“Maafkan aku Bintang. Kalau kau memang mau membantuku, maka bantulah aku dengan cara seperti ini. Kau lihat sendiri kan bagaimana mereka memperlakukan aku di hadapan semua orang? Aku ingin membalas mereka bagaimana pun caranya,” tegas Azzalyn. Sebuah bulir bening menitik dari matanya yang berkaca-kaca.

Bintang hanya bisa melirik dengan ekor matanya. Dapat ia rasakan bagaimana pedihnya hati gadis yang sangat ia sukai itu. Ia menghela napas.

“Kalau gitu aku akan menyusul Dwita,” ujar Bintang. Namun tak ada satu kalimat pun yang meluncur dari bibir Azzalyn. Gadis itu tampak seolah sedang sibuk membersihkan setiap barang kotor yang bertumpuk di atas meja makan.

Bintang melangkah pelan meninggalkan Azzalyn yang sebenarnya memandangi kepergian Bintang dengan tatapan sedih.

***

Baru saja Azzalyn hendak memejamkan mata saat terdengar bunyi chat yang masuk ke HP miliknya. Meski malas karena baru saja sampai kost setelah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status