Share

Acara

"Bu ..., Ibu kenapa?" Aku bertanya dengan panik, lalu langsung sigap membantu Ibu yang tengah terduduk, dengan gelas pecah berserakan di lantai.

Ratih pun berlari ke dapur, matanya membulat sempurna melihat gelas pecah berserakan.

Dan beberapa cemilan yang tumpah.

"Bu! Nggak becus banget sih, sampe lantai rumahku kotor! Cemilan mubazir jadinya." Ratih membentak Ibuku dengan kasar.

"Ratih, kamu punya tangan dan kaki, kenapa harus perintah Ibuku?" tanyaku yang tersulut emosi, dengan semua tingkah yang Ratih lakukan.

Ratih berkacak pinggang. "Mas, kalian itu numpang! Tahu diri dikit dong, wajar aku suruh-suruh Ibu kamu. Biar berguna, jangan lagak seperti nyonya! Ingat ya Mas, aku bukan Rosalinda yang bisa Ibu kamu tekan." 

"Ratih, aku benar-benar kecewa sama kamu!" pekikku dengan berusaha menahan gejolak amarah di dalam dada.

"Kecewa saja terus, bodo amat." Ratih menyahut dengan pongahnya. Aku merasa hilang har
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status