Share

Fitnah

"Hai, Kak Juna, sudah pulang?" tanya Nora yang tiba-tiba datang memasuki area dapur, ia lalu bersalaman dengan Mas Juna. Dan mencium punggung tangan suamiku yang merupakan Kakaknya itu.

Disusul Ibu yang berada tepat di belakang anak perempuannya.

"Kak, tadi Ibu gak ada makan siang sama sekali, makanan semua di habiskan sendiri oleh Mbak Leha." 

"Leha, apa itu benar?"tanya Suamiku dengan wajah memerah.

"Di iyakan aja dah, biar tukang fitnah senang!" sahutku cuek.

"Leha..., jaga sikap kamu!" bentak Mas Juna sambil menggebrak meja makan. Anakku langsung menangis histeris karena terkejut mendengar teriakan dari Suamiku itu.

Aku tersentak, lalu meraih Baim yang tengah menangis kencang. 

Kupandangi wajah mereka satu-persatu, terlihat Mas Juna langsung menunduk, sedangkan Ibu dan Nora nampak tersenyum puas melihat kejadian tadi.

"B***S*T..." kata-kata itu meluncur begitu saja tepat kuarahkan p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status