แชร์

Bab 650

ผู้เขียน: Danira Widia
"Janice, ada apa?" panggil Landon.

Janice tersadar dan meletakkan ponselnya. "Rachel barusan mengonfirmasi lagi soal waktu pesta lajang. Katanya dia sudah nyiapin baju untuk pesta topeng."

"Pesta topeng? Ternyata dia benar-benar nurutin ide Fiona," gumam Landon pelan.

"Fiona? Jadi itu ide Fiona?" Janice bertanya penasaran.

"Ya, kemarin Rachel sempat bilang. Katanya waktu di luar negeri dia seharusnya ikut pesta topeng yang sangat terkenal, tapi karena cedera, dia batal ikut. Jadi Fiona ingin bantu mewujudkan keinginannya sebelum dia menikah."

Begitu mendengar soal cedera, Janice refleks menunduk dan menatap tangannya yang masih belum sepenuhnya pulih.

Landon menyadari arah pandangannya, lalu langsung berkata, "Kalau kamu nggak mau pergi, aku bisa bantu tolak Rachel."

"Nggak apa-apa, aku sudah janji. Jadi ya, ikut saja."

Janice benar-benar tidak mau merusak hari bahagia orang lain, apalagi acara ini ada hubungannya dengan Fiona. Kalau urusan ngomong sembarangan, Fionamemang jagonya.

Ber
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Zhen Zhen
janive bisa gk jgn mkirin orang . pikir saja kebahagianmu sendiri
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 651

    Barulah saat itu Janice menyadari bahwa dirinya telah dipermainkan oleh Rensia. Dia mengatupkan bibirnya, lalu berkata dengan nada dingin, "Urusanku nggak ada hubungannya denganmu. Sepertinya kamu salah orang.""Aku ke sini bukan untuk berdiskusi denganmu, Janice. Kamu seharusnya tahu, kamu nggak akan bisa mengalahkanku."Rensia memainkan cangkir kopinya. Sorot mata hitamnya tiba-tiba menjadi sedingin es.Janice menahan napas. Untuk sesaat, dia bahkan merasa seperti sedang berhalusinasi. Dia pernah melihat tatapan seperti itu dari mata Jason.Dalam keadaan linglung, pelayan datang mengantarkan hidangan penutup dari paket makan. Salah satu pelayan baru saja mengangkat tangannya, Rensia langsung menghindar secara refleks dengan ekspresi yang aneh.Bahkan pelayan itu juga terkejut dengan reaksi Rensia, seolah-olah seseorang baru saja mencoba memukulnya.Mengingat persoalan sepatu datar itu, Janice segera berdiri di hadapan Rensia. "Berikan padaku saja."Pelayan itu mengangguk dan menyerah

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 652

    Di pesta lajang.Baru saja Janice selesai menelepon Landon, taksi pun berhenti di depan hotel. Karena kondisi tubuh Rachel yang kurang sehat, pesta lajang ini ditangani langsung oleh Landon sepenuhnya.Sejak pagi, dia sudah datang ke hotel untuk mengatur semua keperluan.Janice tidak ingin merepotkannya, jadi dia memutuskan untuk naik taksi sendiri.Masih teringat akan peringatan dari Rensia, Janice sengaja datang belakangan agar tidak menarik perhatian siapa pun. Begitu masuk ke dalam hotel, lobi memang sudah cukup sepi. Namun, dekorasi yang ada membuat Janice sedikit terkejut.Selain dekorasi hotel yang memang sudah mewah, demi memenuhi selera feminin Rachel, sebuah komidi putar raksasa benar-benar dibawa masuk ke dalam lobi.Awalnya Janice mengira itu hanya dekorasi biasa. Namun, saat berjalan mendekat, barulah dia sadar komidi putar itu benar-benar bergerak, bahkan mengalunkan lagu.Bukan lagu yang kekanak-kanakan, melainkan ... lagu Wedding March.Sangat sesuai dengan tema acara.

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 653

    Fiona keluar dari balik tubuh fotografer dan menunjuk ke gaun yang dikenakan Janice. Barulah Janice sadar bahwa gaunnya dan milik Rachel hampir sama persis selain detail di bagian bawah rok.Kemungkinan besar keduanya berasal dari desainer dan koleksi yang sama. Namun, hari ini Rachel adalah calon pengantin. Semua orang pasti akan menghindari mengenakan gaun yang serupa.Hanya Janice yang melanggar "pantangan" itu. Padahal gaun ini jelas-jelas dikirim oleh Rachel sendiri.Janice menatap Rachel dengan pandangan penuh tanya. Rachel menggigit bibir dan berkata, "Mungkin cuma kebetulan."Fiona mendengus sinis. "Hari ini ada ribuan tamu yang datang, tapi nggak ada yang 'kebetulan' seperti dia. Siapa tahu maksudnya apa?"Ucapannya segera menarik perhatian beberapa tamu lain. Sebagian dari mereka mengenali Janice dan tatapan yang mereka berikan pada Janice seakan sedang membakar tubuhnya.Janice tahu, apa pun yang dia katakan saat ini tidak ada gunanya. Siapa yang akan percaya bahwa Rachel se

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 654

    Yang lebih membuat Rachel sedih adalah, Jason tidak menyangkal ucapannya. Tunangannya malah mengkhawatirkan wanita lain.Suasana seolah membeku selama beberapa detik. Rachel langsung terjatuh ke dalam pelukan Jason. Jason menatapnya dan sorot matanya tampak dipenuhi ketidakberdayaan.Hanya dengan sekali lihat, dia bahkan bisa langsung tahu jenis obat apa yang seharusnya dikonsumsi Rachel untuk mengendalikan kondisinya. Rachel mendekap di pelukannya, menghirup dalam-dalam aroma dari tubuh pria itu.Pria ini jelas-jelas mencemaskannya!Namun, kenapa dia tidak pernah bisa merasakan kehangatan dari dalam hati Jason?Rachel menggenggam tangan Jason dengan erat, lalu berkata dengan merasa bersalah, "Maaf ... aku cuma terlalu takut kehilangan kamu. Aku benar-benar takut. Anggap saja kasihanilah aku, ya? Jangan lihat dia lagi ...."Rachel menyembunyikan wajahnya di dada Jason dan menyembunyikan air matanya.Jason menggenggam kotak obat dengan erat dan memandang kejauhan dengan ekspresi datar.

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 655

    Dalam sekejap, teman-teman Landon semua menatap ke arah Janice, seolah-olah sedang mencerna maksud dari perkataan Fiona tadi. Mereka baru sadar, semua ini tentu mengarah pada Jason.Membahas masa lalu di depan teman-teman Landon, jelas hanya akan membuat Landon dipermalukan. Janice langsung memotong, "Pesta baru saja dimulai, memang kurang pantas kalau ada keributan. Aku temani Nona Fiona ke ruang ganti."Bagaimanapun, ini semua terjadi di bawah pengawasan Landon. Baik demi dia atau Rachel, Fiona pasti tidak akan berani bertindak keterlaluan.“Begitu dong,” Fiona tetap menyibakkan roknya sedikit dengan gaya manjanya, lalu berbalik pergi.Janice hendak menyusul, tapi Landon sempat menahan tangannya. “Kalau ada apa-apa, langsung telepon aku.”“Ya.” Janice pun mengangguk, lalu mengikuti langkah Fiona.Setibanya di kamar, sebelum dia sempat menutup pintu, Fiona tiba-tiba berbalik dan menatap Janice dengan penuh kebencian.“Kamu nggak tahu malu ya? Masih saja nempel sama Landon!”“Fiona, ak

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 656

    Ciuman Jason mendarat dengan kuat, dipenuhi dengan obsesi yang begitu kuat.Janice berjuang sekuat tenaga, tetapi pria di depannya tidak bergerak sedikit pun, bahkan semakin menjadi-jadi.Saat bibirnya dipaksa terbuka, Janice mengangkat tangan untuk melawan, tetapi kedua tangannya langsung dikunci dengan satu tangan Jason dan ditahan di atas kepalanya.Buk! Punggung Janice menabrak saklar lampu. Seketika, seluruh ruangan larut ke dalam kegelapan.Hanya cahaya dari luar jendela yang berkedip-kedip, memperpanjang bayangan kedua sosok yang saling bertaut.Pergelangan tangan Janice mulai mati rasa. Sebelum dia bisa bereaksi, tubuhnya sudah diangkat.Rasa malu membuatnya melawan dengan sekuat tenaga tanpa peduli pada apa pun. Itu sebabnya, dia tidak sengaja membentur tangannya yang terluka."Uh ...." Janice meringis kesakitan, tetapi suaranya tertahan karena ciuman Jason.Dalam sekejap, perasaan terhina dan kecewa meliputi hatinya. Di bawah sorot lampu dari gedung tinggi di luar jendela, so

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 657

    Orang tuanya pasti akan melakukan segala cara untuk melindungi Fiona, jadi pada akhirnya hanya Janice yang akan terluka.Namun, rencana awal Elaine adalah menangkap basah mereka sebelum sesuatu benar-benar terjadi. Dengan begitu, Rachel tidak akan terluka dan hubungan antara Keluarga Luthan dengan Keluarga Karim juga tidak akan terpengaruh.Hanya saja ... mungkin Elaine juga tidak menyangka bahwa Fiona tidak memercayainya, sampai-sampai memberikan obat dengan efek terkuat kepada Jason. Efeknya begitu kuat sampai tak ada yang sanggup menahannya.Fiona hanya ingin memastikan bahwa keadaan tidak bisa dibalikkan lagi, agar Landon tidak akan pernah menyukai Janice lagi.Mengenai peran Rensia dalam semua ini ... semua orang akan segera mengetahuinya.Setelah memastikan Janice dalam keadaan aman, Rensia mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada Landon.Kemudian, dia sengaja mengatur ulang waktu di ponsel Fiona, memperlambatnya beberapa jam. Setelah membangunkannya, Rensia segera menyelina

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 658

    Saat Rachel mengantre, dia sempat meminta Fiona untuk membantunya mengatur ruang istirahat.Karena kepanikan sebelumnya dan karena Elaine membawanya mencari ke lantai lain, dia sempat lupa tentang ruang istirahat. Sekarang, hanya ruangan itu yang belum diperiksa.Saat Rachel berdiri di depan pintu, tangannya yang memegang kartu akses gemetar. Elaine yang tak sabar langsung merebut kartu itu dan buru-buru membuka pintu.Dia beralasan, "Jason nggak jawab telepon sejak tadi, jangan-jangan dia minum terlalu banyak dan terjadi sesuatu? Ini masalah hidup dan mati, jangan buang-buang waktu."Klak! Pintu terbuka.Aroma samar yang khas dan penuh ambiguitas langsung menyebar ke luar. Bahkan sebelum mereka masuk, beberapa orang di belakang sudah mulai membayangkan yang tidak-tidak.Elaine dan Fiona saling bertukar pandang. Tanpa memberi Rachel waktu untuk bereaksi, mereka langsung mendorong pintu dan masuk."Aku ingin lihat siapa yang berani menggoda Pak Jason!" Fiona melangkah masuk dengan ekspr

บทล่าสุด

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 761

    Saat Janice mengatakan itu, Louise merasa makin bersemangat. "Aku tiba-tiba dapat inspirasi, aku naik ke atas dulu."Melihat Louise berlari dengan cepat, Janice juga tidak terlalu memikirkannya karena kebetulan jam di dinding menunjukkan sudah waktunya untuk menjemput anak. Dia berjalan kaki menuju TK di kota. Pukul setengah empat, kelas penitipan anak pun pulang terlebih dahulu. Seorang anak kecil memakai topi kuning dan rambutnya dikepang dua berlari terhuyung-huyung ke arahnya."Mama, aku rindu kamu," kata Vega.Janice menggendong Vega, lalu mengeluarkan sebuah permen dari sakunya. "Guru bilang hari ini kamu paling baik, jadi ini hadiah untukmu.""Wah. Mama, terima kasih," kata Vega dengan sepasang mata yang terlihat bersinar, bahkan sempat mengecup pipi Janice.Setiap kali Vega mengecupnya seperti ini, Janice selalu merasa sangat bersyukur telah pergi dari kehidupan sebelumnya karena sekarang Vega akhirnya kembali lagi ke sisinya. Tanpa kehidupan yang mewah sekaligus menyesakkan se

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 760

    [ Hubungan kita cukup sampai di sini saja. ]Jason menatap tulisan itu cukup lama sebelum akhirnya kembali tersadar. Tenggorokannya kering, suaranya serak saat berkata, "Tega sekali ...."Seolah-olah sudah bisa menebak isi surat itu, wajahnya tetap datar tanpa ekspresi. Jason lantas meletakkan kedua surat itu berdampingan, mengambil dua gelang kapibara dari dalam lemari.Plak. Suara kecil terdengar saat gelang itu melingkar erat di pergelangan tangannya. Dia mengepalkan tangannya, menatap lekat-lekat dua kalimat yang menghantam hatinya.[ Kita jadian yuk. ][ Hubungan kita cukup sampai di sini saja. ]Seakan-akan baru saja mendapatkan sesuatu di detik sebelumnya, lalu langsung kehilangan di detik berikutnya.Wajah Jason perlahan memucat, matanya memerah. Dia menunduk sedikit untuk menyembunyikan kesedihannya."Janice, kembalilah."....Tiga tahun kemudian, di Moonsea Bay. Kurir bernama Hady sedang mengangkat paket-paket ke dalam mobil."Bu Janice, sepertinya tahun ini toko online-mu la

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 759

    Kebetulan tangannya menyentuh kunci itu. Kira-kira, kunci yang satu lagi untuk apa?Jason mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, tetapi tidak melihat lemari yang terkunci. Dia pun berdiri dan melangkah ke kamar utama, ruangan yang paling tidak ingin dia buka. Meskipun sudah berlalu begitu lama, aroma Janice masih memenuhi setiap sudut ruangan.Pandangannya akhirnya tertuju pada satu-satunya lemari di sudut ruangan yang tidak ditutupi kain penutup debu, seolah-olah sedang menuntunnya.Jason membawa kunci itu mendekat dan membukanya dengan mudah. Yang terpampang di depan adalah semua hal yang berkaitan dengan dirinya dan Janice. Janice tidak membawa apa pun.Bahkan, gelang kapibara yang mereka menangkan bersama di pasar malam bertahun-tahun lalu pun masih ada di sana.Dua gelang itu tersimpan di dalam lemari, masing-masing menekan dua pucuk surat. Satu surat beramplop merah muda sudah tampak memudar warnanya, jelas sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu.Yang satu lagi hanya amplop

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 758

    Jason sangat paham arti sebenarnya dari desakan Anwar soal anak. Selain untuk mengikatnya, itu juga cara agar Keluarga Karim dan Keluarga Luthan terikat erat satu sama lain.Jason tidak akan membiarkan Anwar mendapatkan apa yang dia inginkan. Karena itulah, dia sudah mempersiapkan segalanya sejak awal.Saat ini, seluruh ruang makan menjadi hening. Bahkan saat sendok di tangan Rachel jatuh ke lantai, tidak ada yang bereaksi.Semua orang tahu Ivy tidak bisa punya anak, sementara Zachary lebih memilih terus diserang daripada menceraikannya. Jadi, satu-satunya harapan garis keturunan Keluarga Karim ada pada Jason.Kini, Jason telah melakukan vasektomi. Itu artinya, dia benar-benar memutus harapan Anwar.Dada Anwar naik turun. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya berbicara, "Jangan bercanda seperti itu. Aku cuma seorang ayah yang ingin melihat cucuku lahir dengan mataku sendiri.""Kamu sudah punya cucu. Namanya Yoshua. Lupa secepat itu?" timpal Jason dengan datar."Yang sudah berl

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 757

    "Kenapa aku merasa Jason sekarang lebih pendiam dari sebelumnya?""Katanya tahun pertama pernikahan itu manis seperti madu, tapi lihat deh dia, apa kelihatan kayak pengantin baru?""Shh!"Seseorang menegur pelan.Dua orang yang sedang berbicara itu langsung diam saat melihat Rachel berjalan pelan di belakang Jason.Rachel mendengarnya, menggigit bibir sambil mempertahankan senyum di wajahnya.Saat makan siang, semua orang duduk sesuai dengan tempat duduk yang sudah ditentukan. Zachary dan Ivy memandangi ruangan, baru melihat nama mereka di pojok ruangan.Kebetulan saat itu Elaine masuk, menatap posisi duduk di barisan depan, lalu melihat ke arah mereka berdua dan mengejek dengan tawa sinis.Zachary menatap Ivy dengan pasrah. "Kalau kamu nggak enak badan, aku bisa minta orang antar kamu pulang dulu."Ivy tersenyum. "Nggak apa-apa. Dulu kita makan jajanan di pinggir jalan juga santai saja, 'kan? Di sini juga tenang. Kamu itu bagian dari Keluarga Karim, nggak usah bikin keadaan tambah can

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 756

    Setelah bertemu dengan pemilik penginapan, Janice mengatakan bahwa dia ingin menginap dulu di penginapan tersebut.Pemiliknya tampak ketakutan karena insiden bunuh diri wanita sebelumnya. Melihat Janice datang sendirian, tatapannya pada Janice terlihat aneh. Bukan karena nafsu, melainkan karena takut Janice mati di penginapannya tanpa ada yang tahu.Pemilik penginapan pun berbaik hati mengajak Janice tinggal di properti lain miliknya yang tidak dekat dengan pantai.Saat memberikan kunci, dia bahkan menasihati, "Kamu masih muda dan cantik, harus bisa move on. Di dunia ini masih banyak pria."Janice sudah berkali-kali menjelaskan bahwa dia tidak ada niat bunuh diri, tetapi si pemilik tetap tak percaya.Keesokan harinya, setelah Janice menandatangani kontrak sewa, dia baru percaya bahwa Janice memang serius menyewa tempat itu. Dia bahkan bersikap sopan dan mengajak Janice sarapan bersama.Setelah sarapan, Janice mulai menjelajah layaknya seorang turis. Saat waktu di luar negeri sudah sama

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 755

    Pada suatu liburan musim panas, Ivy tiba-tiba dipecat tanpa alasan yang jelas. Kebetulan saat itu Janice jatuh sakit parah. Pengobatannya menghabiskan banyak uang.Ivy menangis sepanjang malam. Sebelum fajar menyingsing, dia sudah menggandeng Janice berdiri di pinggir jalan tol menunggu kendaraan.Dia bahkan bersumpah tak akan membiarkan siapa pun menemukan mereka. Namun, setelah kabur seminggu, lokasi mereka terdeteksi karena tempat penginapan.Zachary pun menjemput mereka pulang. Kalau diingat sekarang, Janice ingin tertawa.Saat sedang tenggelam dalam kenangan, sebuah bus besar berhenti di depannya. Katanya ada pemeriksaan sebelum masuk tol, tetapi orang-orang di sekitar sudah naik dan memasukkan barang ke dalam bagasi.Janice sendiri tak punya tujuan tertentu. Yang penting bisa membawanya keluar dari Kota Pakisa.Dia menarik masker dan ikut naik ke dalam bus. Setelah membayar, dia memilih tempat duduk kosong secara acak.Tak disangka, penumpang dalam bus itu cukup ramai meskipun ha

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 754

    Rachel mencengkeram baju Jason seolah-olah menggenggam cahaya terakhir dalam hidupnya. Sampai akhirnya, Jason perlahan menunduk dan mendekatinya.Air mata berlinang di wajah Rachel, seberkas harapan terpancar dari tatapannya. Rachel yakin, Jason tidak akan meninggalkannya begitu saja.Namun, detik berikutnya, hatinya seakan-akan tenggelam ke dalam danau es.Jason menggenggam tangannya, melepaskannya satu per satu. Suaranya datar, dingin seperti es. "Aku akan menemanimu sampai akhir. Hanya itu. Itu adalah utangku padamu."Rachel menatap tangannya yang terlepas perlahan. Air matanya jatuh makin deras. Dia tak sanggup menerima. Benar-benar tak sanggup.Karena tahu hidupnya tidak akan lama lagi, dia makin terobsesi pada apa yang benar-benar dia inginkan. Sekarang, satu-satunya yang dia pedulikan hanyalah Jason.Mau itu egois, mau itu obsesi, dia hanya ingin Jason tetap bersamanya. Dengan tidak rela, Rachel kembali menarik Jason dan akhirnya mengucapkan alasan sebenarnya kenapa Jason bersed

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 753

    Sebelum dia sempat berbicara, lengannya sudah lebih dulu dicengkeram erat oleh pria itu. Dengan suara benturan keras, sepanci sup hangat yang baru saja matang langsung tumpah.Tatapan Jason tajam, jemarinya menegang, matanya merah, auranya penuh kemarahan dan niat membunuh. "Kenapa kamu harus mencarinya?"Rachel mendongak dengan kesakitan, menatap pria yang mengerikan itu dengan air mata mengalir. "Jarang sekali aku melihatmu sepanik ini. Kamu marah? Kalau marah, lampiaskan saja padaku!"Melihat air matanya, Jason seperti melihat kutukan yang memaksanya melepaskan cengkeramannya. Namun, Rachel malah menangis semakin keras. Dia melangkah pelan, ingin mendekatinya.Jason justru mundur dua langkah, menghindari sentuhannya. Mata hitam legamnya redup, seperti tenggelam dalam kabut yang hening, memandang Rachel seperti menatap laut tanpa gelombang.Rachel terisak-isak. "Kamu bahkan nggak mau marah padaku? Kenapa kamu rela melakukan apa saja demi dia?""Kakakku bantu Janice cari apartemen, la

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status