Share

Bab 673

Penulis: Danira Widia
Anwar menatap punggung Janice dan menyindir, "Apa kamu pikir dia melindungimu seperti ini karena dia menyukaimu dan ingin menikahimu? Bukan. Pria bisa mencintai banyak wanita, tapi istri tetap hanya satu saja. Dia bisa hampir mati karena kamu, tapi dia tetap hanya akan menikahi Rachel. Di hatinya, kamu ini nggak pantas menjadi istrinya."

Mendengar perkataan itu, tangan Janice yang sedang membuka pintu pun terhenti.

Anwar tertawa sinis dan kembali berkata, "Kenapa nggak jadi pergi? Nggak berani melihat kenyataannya?"

Setelah mengatakan itu, Anwar langsung melirik para pengawal di pintu. Entah Janice bersedia atau tidak, mereka langsung menutup mulut Janice dan membawanya ke depan pintu kamar pasien di sebelah. Setelah itu, dia membuka pintu dengan lembut dan memaksa Janice untuk melihat ke dalamnya.

Jason terlihat jelas baru saja bangun. Melihat Rachel yang menangis dengan sedih, dia bahkan mengangkat tangannya dan menyeka air mata Rachel. "Jangan menangis lagi."

"Kamu janji padaku, kel
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (22)
goodnovel comment avatar
Hamidah Arsho
penjelasan Anwar ttg kemiskinan Janice sbgai alasan sangat sepele, gak sebanding dgn penderitaan yg di alami Janis, pasti ada hal lain yg lebih mendalam
goodnovel comment avatar
Ayu Candra Dewi
endingx mending jenice sama arya aja thor
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Dasar brwngswk jason ga bs nentuin lilihan dan tetap nikah sn Rachel. Kasian janice yg diperlakukan seperti itu. Dianggap pelakor. Dan dicelakain terus sm Anwar dan lingkungan nya. Sdh janice jgn berhubungan dgn Jason dan juga Landon. Pergi jauh, ganti identitas. Cari laki2 biasa berpendidikan,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 805

    Jason menatap dokumen itu sambil memikirkannya.Namun, sebelum Jason berbicara, Norman langsung menambahkan, "Pak Jason, hal ini juga berhubungan dengan Nona Janice, lebih baik jangan disembunyikan lagi agar nggak ada jarak di antara kalian."Jason selalu khawatir Janice akan terluka, sehingga selalu menyembunyikan masalah dan diam-diam menyelesaikannya. Namun, dari pengalaman sebelumnya, Norman tahu Janice tidak suka cara itu dan bahkan sering salah paham terhadap Jason karena hal itu. Melihat Jason hanya menutup dokumennya dan tidak merespons apa pun, dia mengernyitkan alis dan akhirnya menyerahkan dokumen lainnya."Lala adalah dokter di bagian pemeriksaan, dia yang menangani hampir semua pemeriksaan yang diatur Dipo. Seharusnya dia juga yang membantu Dipo untuk manipulasi laporan hasil pemeriksaan Vega," jelas Norman.Jason baru saja ingin mengatakan sesuatu, tetapi tiba-tiba terdengar suara Janice dari luar pintu. Pada detik berikutnya, pintu ruang kerja sudah dibuka dengan keras.

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 804

    "Ya," jawab Janice sambil berpikir sebelumnya Jason juga pernah mengancamnya.Arya menarik napas. "Janice, dia benar-benar banyak berubah setelah kamu pergi. Kamu bisa coba memercayainya."Janice menundukkan kepala dan membiarkan angin mengacak rambutnya. "Arya, aku tanya padamu, apa dia pernah bersama dengan Rachel? Kamu pasti mengerti maksudku.""Nggak, pasti nggak," jamin Arya."Kalau begitu, kenapa dia bulan madu di pulau selama sebulan?" tanya Janice sambil menatap Arya.Wajah Arya langsung pucat. Seolah-olah menyadari sesuatu, dia segera mengelus wajahnya. "Angin di sini benar-benar dingin.""Arya," panggil Janice sambil tetap menatap Arya, seolah-olah tidak akan berhenti sampai mendapatkan jawaban."Karena ... tempat yang lebih hangat lebih cocok dengan Rachel. Bukankah dia terlihat lebih sehat saat pulang? Dia pergi ke sana hanya untuk pemulihan," jelas Arya sambil terus mengelus wajahnya, tetapi pandangannya terus berpindah-pindah.Janice menganggukkan kepala. "Baiklah."Arya

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 803

    Arya berkata, "Aku tahu kalian belum makan, jadi aku sengaja pesan makanan ke kamar."Saat Janice dan Jason baru saja duduk dan belum sempat berbicara, Louise langsung menopang dagunya dan berkata, "Janice, Dokter Dipo bilang dia nggak bisa menghubungimu. Dia juga tanya kamu di mana, terdengar sangat cemas."Mendengar perkataan itu, Janice dan Jason saling memandang. Untuk mencegah Louise dimanfaatkan Dipo, Janice pun segera menceritakan tentang masalah pelacak lokasi di ponsel.Louise berkata dengan ragu, "Pelacak lokasi? Kenapa dia bisa begitu? Padahal dulu aku sangat mendukungnya."Menyadari tatapan Jason, Louise langsung mengubah kata-katanya. "Aku benar-benar buta."Arya juga ikut berkata, "Aku nggak menyangkan bahkan kamu pun bisa melihat niat Dokter Dipo. Sepertinya dia juga nggak begitu jujur soal perasaan."Louise menggelengkan kepala. "Nggak. Dia nggak pernah bilang suka Janice, tapi kami yang menyadarinya. Tunggu sebentar. Jelas-jelas dia sangat peduli pada Janice. Kalau ngg

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 802

    Janice yang sekarang adalah seorang ibu, sehingga dia sangat waspada. Tidak peduli apa pun yang dilakukan orang lain padanya, dia selalu secara refleks berpikir dua kali. Dia tidak begitu peduli dengan sikap Dipo terhadapnya, hanya berharap Dipo bisa menjalankan tugasnya sebagai seorang dokter dan merawat Vega dengan baik.Namun, melihat hari ini Dipo berusaha masuk ke kamarnya di penginapan tanpa memedulikan perasaannya, Janice sudah tidak percaya dengan Dipo lagi. Oleh karena itu, dia tidak begitu emosi lagi saat melihat Dipo muncul di hotel pasangan itu. Kini, dia hanya mengkhawatirkan penyakit Vega. "Bagaimana dengan Vega?"Setelah suasana di dalam mobil itu menjadi hening sejenak, Jason menatap Janice dan bertanya, "Kamu ingin kembali ke Kota Pakisa?"Janice menggelengkan kepala dengan tegas. "Aku nggak cocok di sana.""Bagaimana kalau aku ingin membawa Vega kembali untuk pengobatan?" tanya Jason lagi.Janice merasa ragu. Perkembangan medis di Kota Pakisa memang jauh lebih baik da

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 801

    Janice berkata dengan ragu, "Kamu ....""Janice, jangan berterima kasih padaku," kata Jason.Janice langsung terkejut dan secara refleks menatap kedua mata Jason yang hitam. Melihat Jason menggenggam tangannya dan sama sekali tidak berniat melepaskannya, dia benar-benar merasa kesal. Namun, dia juga tidak tahu harus mulai marah dari mana, hanya bisa langsung mencakar Jason dengan kesal."Ah .... Kamu benar-benar mencakarku?" keluh Jason sambil mengernyitkan alis."Aku hanya mencakar dengan pelan," jelas Janice."Bantu aku melihatnya," kata Jason."Ya," jawab Janice, lalu menundukkan kepala dan membuka baju Jason. Jangankan bekas cakar, bahkan tidak ada bekas sedikit pun. Namun, terlihat perut Jason yang kekar beberapa sentimeter dari sana dan bergerak mengikuti napas Jason. Pada saat itu, dia baru sadar dia sudah tertipu."Berengsek," kata Janice sambil mengangkat tangan dan ingin menampar Jason.Namun, Jason langsung menggenggam tangan Janice dan berkata, "Sekarang kamu masih dingin?

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 800

    "Apa?" tanya Janice sambil menatap tangan Jason yang terulur di depannya dengan heran."Dia seharusnya memberimu sesuatu dan sekarang masih ada padamu," kata Jason."Nggak, aku nggak pernah menerima hadiah darinya. Aku ... ada satu barang," kata Janice yang langsung tertegun sejenak, lalu mengeluarkan ponsel dari tasnya.Ekspresi Jason menjadi muram. "Ponsel ini hadiah darinya?""Bukan hadiah, tapi ganti rugi. Dia nggak sengaja menjatuhkan ponselku ke laut saat ada festival makanan pantai di kota kecil, jadi dia ganti rugi padaku," jelas Janice.Jason mengambil ponselnya, lalu mengayun-ayunnya sebentar. "Kamu ingin tahu apa perkataanku benar?""Maksudmu, kamu ingin memeriksa ponsel itu?" tanya Janice."Nggak, sudah terlambat. Aku punya cara yang lebih cepat," jawab Jason."Apa caranya?" tanya Janice yang merasa ada yang aneh dengan ekspresi Jason.Namun, Jason tidak menjelaskan lebih lanjut, malahan langsung menyalakan mobilnya. Sepuluh menit kemudian, dia berhenti di depan satu-satuny

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 799

    "Ibumu baik-baik saja, 'kan?" tanya Janice yang mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraannya."Nggak apa-apa. Kamu sudah selesai membereskan barang-barangmu? Bagaimana kalau aku mengantarmu mencari Vega?" tanya Dipo sambil tersenyum.Janice menggigit bibirnya. "Nggak perlu, aku bisa pergi sendiri. Kamu cepat kembali dan jaga ibumu."Dipo tidak mengatakan apa-apa, tetapi pandangannya melewati Janice dan melihat ke dalam kegelapan.Janice yang menyadarinya pun segera menghalangi. "Dokter Dipo, nggak perlu mengantarku.""Kalau begitu, hati-hati di jalan," kata Dipo."Terima kasih," balas Janice, lalu menutup pintunya.Mendengar suara langkah kaki Dipo yang turun, Janice baru menghela napas lega.Jason yang berada dalam kegelapan pun perlahan-lahan mendekat, lalu membuka gordennya dan keluar. "Kamu benar-benar berpikir dia ini mudah untuk ditipu?""Apa maksudmu?" tanya Janice yang kebingungan.Jason melihat ke barang-barang di dekat lemari yang belum dikemas sepenuhnya, lalu menatap Jani

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 798

    Jason mendekati Janice dan jari-jarinya yang panjang menyentuh ujung kertas desain itu, lalu mengeluarkan suara yang lembut saat membalik halaman itu.Janice secara refleks menelan ludahnya dan menekan kertas itu dengan makin erat. Pada detik berikutnya, Jason sudah menyentuh tangannya yang diletakkan di kertas itu dan perlahan-lahan menggenggamnya sampai bekas luka di punggung tangannya terasa hangat.Lampu di dalam kamar itu juga sengaja disesuaikan dengan suasana penginapan, semuanya cahayanya terasa lembut. Satu-satunya kekurangannya adalah terlalu redup, sehingga dia tidak bisa melihat ekspresi Jason dengan jelas. Namun, dia tetap tidak bisa menghindari tatapan Jason yang dalam.Jason menundukkan kepala dan mencium bibir Janice, lalu saling memandang dengan diam dan napas mereka makin terengah-engah. Janice menggigit bibirnya dan berusaha menghindarinya, tetapi dia sudah mencium Janice dengan paksa. Saat dia menjauhkan tangan Janice dengan paksa dan angin dari luar jendela pun men

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 797

    "Kamu ini seorang pria mau bantu Janice mengurus pakaian?" kata Louise mengingatkan.Arya langsung mundur selangkah karena dia tentu saja tidak berani.Jason menatap Janice. "Aku temani kamu pergi mengambil barangmu."Janice ingin langsung menolak begitu teringat dengan status Jason, tetapi Louise malah langsung mendukung. "Kalau Vega terbangun, aku yang akan jaga dia. Kamu dan Pak Jason saja yang pergi ambil barang. Kamu sendiri yang mengurus barangmu sendiri pasti lebih cepat."Mendengar perkataan itu, Janice langsung memelototi Louise. "Dia terlalu mencolok.""Asalkan nggak berlama-lama, aku bisa cari cara," kata Jason.Janice tidak bisa mencari alasan lain untuk menolak lagi karena mendengar perkataan Jason, hanya bisa menganggukkan kepalanya.Setelah itu, keduanya pun bersiap untuk berangkat.Di perjalanan.Jason yang berusaha untuk menenangkan Janice pun berkata, "Aku sudah meminta orang untuk memberi tahu media di sekitar bahwa ada orang misterius yang donasi uang ke TK. Sekaran

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status