Share

Bab 779

Author: Danira Widia
Janice bisa mencium aroma tubuh pria itu, membuatnya merasa sedikit tidak nyaman. Jadi, dia bergeser mendekati Louise. Wajah Louise sampai hampir menempel ke kaca jendela.

Dengan suara pelan, Louise berkata, "Janice, maaf ya. Kalau sejak awal kamu kasih tahu aku Vega itu tuan putri yang sedang melarikan diri, aku nggak akan pernah gambar dia."

Janice tidak bisa berkata apa-apa.

Louise melirik Jason, lalu menarik lengan Janice dan berbisik, "Janice, kamu sama Pak Jason itu ...."

"Nggak ada hubungan apa-apa," sela Janice cepat.

"Terus, Vega keluar dari batu?" gumam Louise.

Dari diri Louise, Janice seperti melihat Ivy di masa muda, tidak bisa diandalkan. Untungnya, Louise juga seperti Ivy yang gampang diatur.

Janice mendekat sambil berbisik, "Ini cerita panjang, anggap saja rahasia. Lebih baik kamu hapus semua panel komik yang ada anak kecilnya. Kalau nggak ... kamu bisa diboikot."

Louise terbelalak, langsung memegang lehernya dan mengangguk. "Oke, oke! Aku ubah semuanya! Aku nggak bakal
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
ereninovicka shushuvia
Janice ni tololnya EMG dah g tertolong. bisa g sich si Janice ni dimati'in aja. sumpah gedheg bgt sama pemeran utama 1 ini.........
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 781

    Mendengar tawa ibu dan anak itu, senyuman perlahan muncul di sudut bibir Jason. Namun, tiba-tiba senyuman itu memudar. Tangannya yang terkulai di sisi tubuh perlahan mengepal.Dia tidak berani merusak kebahagiaan di depan mata, takut kehadirannya ini justru akan membuat semuanya menjadi dingin dan asing.Jason diam-diam mendengarkan suara Janice dan Vega, sampai lagu berhenti dinyanyikan. Sesudah itu, dia baru melangkah keluar dari kamar.Sementara itu, Janice menggendong Vega keluar dari kamar mandi. Ketika menurunkan Vega di atas ranjang, dia melihat termos di nakas, juga susu formula yang baru diseduh.Jason sepertinya tidak tahu takaran susu Vega, jadi dia hanya membuat sedikit, sekitar 150 mililiter. Namun, jumlah itu kelihatannya adalah hasil dari perhitungannya sendiri.Vega berguling di atas ranjang, menunjuk ujung tempat tidur. "Susu, Papa."Janice tercengang menatap Vega. Vega segera menarik kembali tangannya, hanya diam mengeratkan handuk yang membungkus tubuhnya.Janice men

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 780

    Saat cahaya kembali menerangi, Janice sudah berdiri di dalam kamar suite yang luas. Norman menaruh koper di dekat pintu masuk, lalu mundur selangkah, berdiri bersama Louise dan Arya.Tiga orang itu serempak berkata, "Selamat malam." Bam! Pintu ditutup. Mereka langsung kabur.Janice juga sebenarnya ingin kabur, tetapi Vega bergerak di pelukannya. "Mama, haus."Janice baru ingat kalau dia lupa membawa botol air Vega.Jason melangkah ke minibar, mengambil sebotol air mineral, dan menyerahkannya kepada Janice. "Pakai ini dulu ya. Nanti aku suruh Norman kirim termos bayi ke sini."Janice sempat terdiam. Bagaimana Jason bisa tahu tentang hal seperti itu? Bukannya Arya bilang Jason sudah vasektomi? Seharusnya dia tidak peduli soal urusan anak-anak, 'kan?Sambil berpikir, Janice berjongkok untuk memberi minum kepada Vega. Dia tanpa sadar melirik ke arah Jason.Jason mengangkat alis. "Mau periksa sendiri?"Pipi Janice langsung terasa panas. Dia buru-buru menunduk. Hanya dalam hitungan detik, le

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 779

    Janice bisa mencium aroma tubuh pria itu, membuatnya merasa sedikit tidak nyaman. Jadi, dia bergeser mendekati Louise. Wajah Louise sampai hampir menempel ke kaca jendela.Dengan suara pelan, Louise berkata, "Janice, maaf ya. Kalau sejak awal kamu kasih tahu aku Vega itu tuan putri yang sedang melarikan diri, aku nggak akan pernah gambar dia."Janice tidak bisa berkata apa-apa.Louise melirik Jason, lalu menarik lengan Janice dan berbisik, "Janice, kamu sama Pak Jason itu ....""Nggak ada hubungan apa-apa," sela Janice cepat."Terus, Vega keluar dari batu?" gumam Louise.Dari diri Louise, Janice seperti melihat Ivy di masa muda, tidak bisa diandalkan. Untungnya, Louise juga seperti Ivy yang gampang diatur.Janice mendekat sambil berbisik, "Ini cerita panjang, anggap saja rahasia. Lebih baik kamu hapus semua panel komik yang ada anak kecilnya. Kalau nggak ... kamu bisa diboikot."Louise terbelalak, langsung memegang lehernya dan mengangguk. "Oke, oke! Aku ubah semuanya! Aku nggak bakal

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 778

    Di dalam mobil.Landon menatap bayangan mobil yang semakin menjauh, lalu menghela napas pelan. "Aku tetap saja terlambat selangkah," ujarnya.Nada suaranya mengandung penyesalan, tetapi sama sekali tidak marah. Dia tulus mencintai Janice sehingga menginginkan yang terbaik untuknya.Zion menggigit bibirnya, lalu bertanya, "Pak, nggak mau berusaha sedikit?""Sudah lebih dari tiga tahun berlalu, tapi tatapan Janice padanya tetap sama. Kamu pikir masih ada gunanya? Dari sudut pandang kita, Janice dan Jason memang nggak cocok. Tapi dari sudut pandang mereka, apa mereka salah?""Tapi ...." Zion bergumam, "Sekarang Bu Janice juga nggak bisa bersama Pak Jason."Jika dipikir dengan saksama, Zion sendiri tidak tahu bagaimana cara mengurai kepentingan keluarga yang rumit itu, apalagi Janice.Selain cantik, Janice hanyalah wanita biasa. Meskipun punya bakat dalam desain, dia bukan genius. Dia juga bukan orang kaya, apalagi berkuasa.Jangankan mempermainkan orang-orang dalam lingkaran atas, untuk b

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 777

    Hanya dari perbandingan desain, Zion langsung tahu bahwa kalung itu adalah karya Janice. Dia memang ada di sini.Zion melanjutkan, "Aku menemukan kalung milik ibu hamil itu dipesan secara custom oleh suaminya di toko perhiasan daring bernama Vega Jewelry. Lokasinya juga ada di Moonsea Bay. Penulis komik itu juga tinggal di Moonsea Bay."Landon mengangguk. "Masih ingat waktu Rachel ngotot ingin punya anak? Aku ingat dia bilang sudah menyiapkan nama anaknya, namanya ....""Vega. Dia belum hamil, tapi dia sudah yakin banget kalau itu anak perempuan," ucap Zion.Landon menatap nama toko perhiasan itu, seakan-akan semakin yakin. "Sepertinya nama ini Rachel dengar langsung dari mulut Jason."Begitu kalimat itu selesai dilontarkan, ponsel Zion berbunyi."Pak, dia baru saja pulang dari rumah sakit. Jangan-jangan dia sudah tahu Bu Janice dan anaknya di Moonsea Bay? Setahuku di Moonsea Bay cuma punya satu TK, hari ini baru saja ada kejadian."Kening Landon berkerut. "Berarti semua omonganku wakt

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 776

    Janice kembali menggendong Vega, lalu menurunkannya dan mulai berkemas lagi. Saat hendak pergi, dia teringat pada kecelakaan di taman kanak-kanak.Dia mengenal sebagian besar anak-anak di sana. Jadi, dia segera membuka ponsel dan mentransfer 100 juta kepada guru, dengan catatan untuk anak-anak yang terluka.Tak lama kemudian, guru mengembalikan uang itu dan mengirimkan sebuah pesan.[ Mama Vega, Pak Jason sudah menanggung seluruh biaya pengobatan anak-anak yang terluka. ]Kenapa Jason bisa ada di rumah sakit? Jangan-jangan dia memang datang untuk menyumbang?Saat sedang berpikir, guru mengirim pesan lagi.[ Kata Kepala Sekolah, Pak Jason memang sudah lama ada di grup donor darah. Tapi karena nggak bisa donor darah, dia cuma menyumbang. Ternyata masih banyak orang baik di dunia ini. Terima kasih, Mama Vega. Bagaimana kondisi Vega sekarang? ][ Baik. Oh ya, aku ingin mengajukan cuti seminggu untuk Vega. ][ Boleh. Mohon tetap perhatikan kondisi Vega ya. Kalau ada masalah, beri tahu kami

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 775

    Jason menggigit bibirnya. "Bagaimana kalau kami nggak setuju?"Jason menjawab dengan tenang, "Aku akan membuatmu setuju."Namun, kalimat ini terdengar seperti ancaman bagi Janice. Dia menatap Jason dengan tajam, lalu memasukkan tangannya yang sudah diobati ke dalam sakunya. Saat Jason sedang mengobati luka di tangan lainnya, dia mengeluarkan tongkat listrik mini anti pemerkosa.Setelah disetrum, tubuh Jason langsung menjadi kaku. Dia menatap Janice dan bertanya dengan nada bicara yang biasanya dingin dan sombong menjadi serak, "Apa kamu begitu membenciku?""Benci! Aku benci kamu!" teriak Janice sambil memalingkan wajahnya.Jason langsung terjatuh ke tanah dengan kuat.Setelah mematikan tongkat listrik itu, Janice segera menggendong Vega dan berlari keluar.Beberapa detik kemudian, Jason membuka matanya. Setelah perlahan-lahan bangkit dan menepuk debu dari pakaiannya, dia menatap ke arah perginya Janice sambil menghela napas. Saat seorang perawat masuk, dia langsung melirik dan memperin

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 774

    Teringat dengan putrinya, Janice akhirnya berhenti melangkah dan memberi isyarat pada putrinya untuk segera ke sampingnya. Namun, Vega yang sedang memegang susunya pun langsung menarik keluar kakinya dari dalam jaket Jason sebagai isyarat dia tidak memakai sepatu. Dia hanya bisa berjalan mendekat, lalu mengulurkan tangan dan berusaha untuk tetap tenang. "Pak Jason, ini bukan anakmu.""Apa aku sudah tanya?" kata Jason sambil menarik pakaiannya dan membungkus kaki Vega, lalu perlahan-lahan berdiri di depan Janice.Saat Jason menatapnya, Janice merasa punggungnya sudah penuh dengan keringat dingin. Tatapan Jason terlihat dominan dan obsesif, tetapi terasa ada sebuah perasaan yang berbeda saat mendekatinya sampai dia tidak bisa bergerak sedikit pun. Dia menggigit bibirnya karena menyadari Jason pasti sudah menyelidiki segalanya baru bisa muncul di sini.Namun, saat Janice ingin menghindar, tatapannya malah bertemu dengan tatapan Jason. Begitu keduanya saling memandang, waktu terasa berhent

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 773

    Jason tersenyum. "Baiklah, aku akan menunggu."Saat Jason menerima Vega yang agak memberontak, Hady langsung tertegun saat menatap mereka. "Pantas saja aku merasa kamu begitu familier, kalian berdua ....""Keluarga pasien! Keluarga pasien!" teriak perawat."Aku segera ke sana," jawab Hady.Setelah Hady pergi, Vega mengangkat kepala dan menatap wajah Jason. Namun, dia tidak menangis ataupun marah.Meskipun anak itu ada di depan mata, Jason masih merasa semuanya tidak nyata. Dia memeluk Vega dengan lebih erat dan menarik Vega agar lebih dekat dengan hati-hati. Saat dia bisa mencium aroma khas tubuh Vega dan bahkan ada sedikit bau Janice yang samar-samar, dia baru berani yakin anak ini adalah Vega di mimpinya. Hanya saja, wajah anak ini lebih bulat daripada wajah Vega di mimpinya.Mulut Jason bergerak, seolah-olah ada banyak hal yang ingin ditanyanya. Namun, saat dia hendak membuka mulut, Vega yang berada dalam pelukannya bergerak beberapa kali dan menunjuk mesin penjual otomatis di loron

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status