Share

14. Kabur

Selang setengah jam kenudian, Rara mulai merasakan efek obat yang dimasukkan Wati sebelumnya. Rara bangkit dari tidur, lalu mengeluh,

“Aduh, peutku sakit sekali,” Rara meringis akibat lambungnya bergejolak.

Rara lari ke kamar mandi. Baru saja selesai mengenakan celana lagi, perutnya sudah sakit lagi. Beberapa kali ia mengalami hal itu sampai Rara kelelahan sendiri.

“Ada apa ini kok perutku begini,” keluh Rara bingung.

“Mungkin kamu kebanyakan makan yang pedas,” celetuk Dedy.

“Nggak! Makanku biasa saja,” tangkis Rara.

“Lalu kenapa, dong?” tanya Dedy bingung.

“Ya, makanya aku juga bingung,” sahut Rara kesal. Baru selesai bicara, Rara kembali merasa perutnya sakit. Ia kembali berlari ke kamar mandi.

“Ya, ampun. Sampai capek aku bolak-balik ke kamar mandi,” gerutu Rara yang merasa lelah.

“Astaga, hausnya,” ujar Rara lagi. Rara melangkah keluar kamar untuk mengambil air minum.

Saat itulah ia melihat pintu kamar Wati yang terbuka lebar. Matanya melotot melihat kamar yang telah kos
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status