Share

Bab 8 Tidak Sebaik yang Dikira

"Bibi! Lancang kamu!"

Sejurus kemudian aku langsung masuk dan mengambil bayiku dari gendongan wanita itu. Sungguh, aku benar-benar marah saat ini. Beraninya dia melanggar pesan yang sudah aku katakan sebelumnya.

"Maaf, Nyonya. Tadi Dedek-nya nangis, saya gak tega melihatnya," ujarnya dengan menunduk.

"Harusnya kamu panggil saya, bukan malah menggendongnya tanpa ijinku. Kalau dia jatuh gimana? Mau tanggung jawab kamu?!"

Aku berteriak di depan wanita itu. Demi Tuhan, aku bukan jijik, melainkan takut jika dia akan merebut putraku. Aku tidak ingin dia mendekati anakku seperti dia mendekati suamiku.

"Ada apa, Mel?" Mama dan Mas Rama masuk ke dalam kamar. Mungkin karena mendengar suaraku yang berteriak kepada Bi Mina.

"Ini, lho Ma. Dia menggendong Raka, padahal sudah aku kasih tahu dia, jangan menggendong bayiku. Tapi dia lancang, masuk ke kamarku dan menggendong anakku."

Mama Tuti melihat Bi Mina dengan sangat tajam. Seperti aku, Mama pun tidak suka dengan kelancangan Bi Mina.

"Sudahlah,
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status