แชร์

Bab 14

ผู้เขียน: Leona Valeska
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-08-16 11:01:29

“Ta-tapi, Nyonya … saya butuh pekerjaan ini. Tolong, jangan pecat saya, Nyonya.” Ariana memohon sambil menunduk agar Violeta tidak memecatnya.

“Nasib ada di tanganmu, Ariana. Kalau kau menolak Jason saat memintamu, maka hidupmu juga selamat!” ucapnya kemudian meninggalkan Ariana dengan langkah angkuhnya memasuki mobil yang terparkir di depan halaman sekolah.

Ariana menelan ludahnya memandang dari kejauhan mobil yang sudah pergi itu.

“Apa yang harus aku lakukan? Keduanya bertolak belakang. Ibunya memintaku berhenti, sementara Tuan Jason ….”

Ariana menelan salivanya dengan pelan. “Tapi, jika memang benar Tuan Jason akan menikah, itu artinya aku bisa terbebas darinya, bukan?” senyum kecut terbit di bibirnya kemudian menghela napas panjang.

“Semoga saja benar,” ucapnya dengan suara lirih. Dia menatap kosong lagi ke depan, sedikit penasaran dengan wanita yang akan dijodohkan dengan Jason.

“Wanita itu beruntung sekali, akan menjadi bagian dari hidup Tuan Jason.”

**

Jam sudah menunjuk angka
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 21

    Pagi-pagi sekali Violeta datang lagi ke rumah Jason setelah beberapa hari yang lalu membuat Jason murka sampai mengambil keputusan melarang Violeta masuk ke dalam rumahnya.“Selamat pagi, Nyonya Violeta,” ucap security dengan nada formal, namun tubuhnya kaku seperti patung. “Mohon maaf, saya tidak bisa mengizinkan Anda masuk.”Violeta menegakkan tubuhnya dan menatap tajam ke arah penjaga itu. “Apa maksudmu? Aku ibunya Jason. Sejak kapan seorang ibu harus meminta izin untuk masuk ke rumah anaknya sendiri?”Security menelan ludahnya. Ia tahu betul siapa wanita ini, namun ingat pada perintah langsung dari majikannya, dia memilih untuk mentaati perintah sang tuan—Jason. “Perintah Tuan Jason sudah jelas, Nyonya. Tidak seorang pun diperbolehkan membuka pintu untuk Anda tanpa seizin beliau.”Mata Violeta membelalak dan wajahnya memerah menahan amarah. “Kau berani menghalangi aku? Aku yang melahirkan Jason! Kau sadar siapa yang kau hadapi?”Suara Violeta meninggi, nadanya menggelegar hingga

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 20

    Waktu sudah menunjuk angka lima sore.Ariana duduk di karpet lembut, dikelilingi mainan-mainan berwarna-warni yang berserakan.Di depannya, Ethan tertawa lepas, wajah mungilnya begitu cerah seolah dunia hanya berisi kebahagiaan kecil yang sederhana.“Lihat, Ariana! Lego-ku jadi pesawat terbang!” serunya sambil mengangkat-angkat bangunan tak beraturan yang baru ia susun.Ariana tersenyum hangat. “Pesawatmu indah sekali, Tuan Ethan. Kalau diterbangkan ke langit, pasti semua orang di bawah akan melihat dan kagum.”Anak itu terkekeh dan matanya berbinar. “Aku ingin kau ikut naik di pesawatku, Ariana. Biar kita jalan-jalan ke atas awan!”Ariana tertegun sejenak. Kalimat sederhana itu terasa menusuk lembut ke hatinya.Ia menunduk lalu membelai rambut halus Ethan. “Kalau aku bisa, aku akan ikut, Nak. Aku akan selalu menemanimu ke mana pun kau pergi.”Ethan mendadak menoleh dengan tatapan sungguh-sungguh, berbeda dari candaannya tadi. “Ariana … jangan tinggalkan aku, ya? Aku tidak mau diasuh

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 19

    Suara riuh rendah murid-murid di halaman sekolah bergema, bercampur tawa, obrolan, dan derap langkah kecil.Namun Ariana duduk sendiri di bangku panjang dekat taman, wajahnya kosong, pandangan menerawang jauh.Buku catatan terbuka di pangkuannya, tapi pena di tangannya berhenti menulis sejak lama.‘Apa benar … aku pantas berada di sisi Jason?’ pikirnya.Peristiwa demi peristiwa di rumah besar itu terus bergulir, menjeratnya semakin dalam.Perintah Jason, tatapan matanya, bisikan yang membuat jantungnya nyaris meledak, semua bercampur menjadi beban di kepalanya.“Ariana?”Sebuah suara lembut tapi jelas memecah lamunannya dan membuat Ariana tersentak.Ia menoleh cepat. Seorang wanita berdiri di hadapannya, cantik, anggun, dengan rambut cokelat bergelombang dan gaun sederhana yang tetap tampak berkelas.“Oh … saya—” Ariana bangkit setengah berdiri lalu tersenyum kikuk. “Anda siapa ya?”Wanita itu tersenyum ramah lalu mengulurkan tangannya. “Namaku Lusy. Kau Ariana, bukan? Calon istrinya

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 18

    Jason membuka pintu depan rumah besarnya dan keluar menghampiri penjaga rumah megahnya itu.Wajahnya masih tegang setelah pertengkaran dengan ibunya beberapa menit yang lalu.Langkahnya mantap, turun melewati anak tangga marmer menuju pos kecil tempat seorang security berjaga.Pria berseragam itu berdiri tegak dan memberi hormat ketika majikannya mendekat. Namun ekspresi Jason tak menyiratkan kelembutan sedikit pun.“Dengarkan baik-baik,” suara Jason berat, dingin, tak memberi ruang untuk bantahan. “Mulai hari ini, jangan pernah membukakan pintu untuk Nyonya Violeta.”Security itu terperanjat. Matanya membesar, tidak percaya pada apa yang baru saja didengarnya. “Tuan, Nyonya Violeta? Bukankah beliau adalah Ibu Anda sendiri?” tanyanya dengan hati-hati.Jason menatap lekat wajah security itu. “Ya. Dia memang ibuku. Tapi, aku tidak ingin dia masuk ke rumahku lagi!“Apa pun alasannya, jangan biarkan dia masuk tanpa seizinku. Jika dia datang, kau hanya perlu berdiri tegak dan katakan bahwa

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 17

    Dua hari kemudian, Violeta kembali datang ke rumah Jason.Dia melangkah masuk dengan rambut yang disanggul rapi, mantel elegan menempel di tubuhnya. Di tangannya tergenggam sebuah kantong besar berisi mainan baru.“Ethan, Sayang!” panggil Violeta dengan suara lembutnya.Namun, matanya menoleh ke kanan dan kiri seolah mencari seseorang. Siapa lagi kalau bukan Ariana.Dia berharap wanita itu sudah pergi dari rumah ini. Namun, ketika melihat ke arah tempat bermain Ethan, Ariana sedang merapikan mainan cucunya, membuat rahangnya mengeras.Anak kecil itu menoleh dan matanya berbinar. “Grandma!” Ia berlari kecil dan memeluk kaki neneknya dengan riang.Violeta tersenyum dan mengelus kepala cucunya, lalu mengeluarkan mainan baru. “Lihat, Grandma bawa hadiah untukmu.”Ethan menerima boneka robot dengan sorak kegembiraan. “Terima kasih, Grandma! Ini sangat bagus!”Hatinya polos, begitu mudah tersenyum.Namun Violeta tidak hanya datang untuk memberikan hadiah. Ia kemudian duduk ke sofa dan menar

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 16

    “Bicaralah, Ariana. Aku tahu ada sesuatu yang kau sembunyikan. Jangan membuatku mencari tahu dari orang lain. Apa yang Mama bicarakan padamu?”Ariana menggigit bibirnya seraya menatap Jason dengan ragu. Pikirannya berputar, hatinya gamang.‘Jika aku tidak bicara, Tuan Jason pasti akan bertanya langsung pada Nyonya Violeta. Jika itu terjadi … segalanya bisa semakin buruk.’Ariana berucap dalam hatinya karena belum berani bilang langsung pada Jason.Lidahnya terasa berat. Jason lantas mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan dengan tatapan yang makin menusuk.“Jangan membuatku mengulangi ucapanku tadi, Ariana. Katakan.”Ariana menutup matanya sejenak lalu menghela napas panjang.Ia pun berbisik lirih seraya menatap Jason. “Nyonya Violeta, beliau meminta saya berhenti tidur dengan Tuan.”Jason membeku sejenak mendengarnya, lalu tawanya keluar—tawa pendek dan sinis. “Apa hak dia mengaturku?” ucapnya dingin.Nada suaranya berubah tajam. Rahangnya mengeras, tangannya mengepal di sandaran kur

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status