Share

Bab 562. Penolakan

Tidak ada yang membahagiakan, melebihi saat didampingi orang yang kita sayangi. Tidak ada yang menguatkan, yang mengalahkan semangat dari orang terdekat. Ini memang terlihat ungkapan sederhana, tetapi aku yakin Rima membutuhkan ini. Terlebih saat semua itu tertuang di benda ini.

Pilihanku sudah mantap. Kalau aku memberikan kejutan bunga, itu hanya indah dalam hitungan waktu. Selebihnya akan layu dan hanya berbekas kalau diabadikan di kamera. Tapi, kedua benda ini akan menjadi penguat antara aku dan dia.

“Rima kemana, Mel?” Aku melongokkan kepala ke kamarnya yang masih terlihat rapi. Tidak ada bekas dia berbaring di ranjang. Kain sprei masih terlihat kencang, dan selimutpun tetap di tempatnya.

“Eh, Kak Wisnu. Tadi Kak Rima mencari Kakak ke rentoran. Katanya dia akan di tempat tadi saat bertemu Mama. Terus, pesannya lagi, dia ada catatan di kamar Kak Wisnu,” jawab Amelia yang melongokkan kepala dari dalam kamarnya.

Segera, aku menuju kamarku. Tidak aku pedulikan teriakan dia yang menany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status