Share

#15. Pengorbanan Meera!

Leon lalu berbicara, "Tadi dia mengatakan fokus belajar, sekarang dia mengatakan patah hati, ternyata benar kata wanita, omongan lelaki memang tidak bisa dipercaya," dia menyindirku.

"Diamlah," pintaku dengan hati yang terasa pahit.

Aku tak tahu apa yang sedang dibicarakan oleh Reihan dan Meera saat itu, tapi tak lama setelah itu Reihan pergi.

Akhirnya dia pergi juga pikirku. Aku pun berjalan ke arah Meera. Namun saat aku hendak memanggilnya, Meera menerima telpon, raut wajahnya terlihat memburuk.

Entah siapa yang meneleponnya saat itu, kukira dia bukan orang baik, apa dia yang menyusahkan Meera? Pikirku. Setelah selesai dengan panggilan itu, Meera bergegas pergi.

Akupun bergegas masuk ke mobil, begitu juga dengan Leon. Kali ini kemana kau akan pergi Meera, hatiku mengkhawatirkannya.

"Pak! Ikuti dia!" Pinta Leon. Segera mobil itu pun pergi.

Tak jauh dari tempat sebelumnya, Meera berhenti di sebuah restoran yang cukup besar.

Apa yang Meera lakukan di sini, pikirku penasaran. Aku ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status