Share

Part (16)

Sekarang ia hanya perlu menunggu masalah apa lagi yang akan datang menimpanya. Membuatnya terpuruk dan menangis.

Dunia begitu kejam, bahkan untuk seorang gadis yang menginginkan kebahagiaan sederhana.

Belle kembali ke rumah sakit, setidaknya ia bisa berguna di sana.

Meskipun raut wajah kesal Ibu tirinya terpampang jelas. Belle masih tak melupakan segalanya, semuanya masih nyata di depan matanya.

“Sebaiknya kau pulang, aku di sini menjaga Reval.” ucap Ibu tirinya.

Tak berselang lama setelah Belle duduk di sebelahnya. Gadis itu hanya ingin akrab dengannya, mereka tak pernah punya waktu bahkan untuk duduk berdua seperti ini.

“Baik, jika Ibu butuh apa-apa. Aku akan datang,” Belle mematuhi perintah Ibu tirinya.

Sendirian di rumah lebih baik daripada berada dalam sebuah gedung penuh dengan teriakan kesakitan.

Belle melewati ruang jenazah, terakhir kali ia mendapatkan momen yang menyeramkan.

Sejenak, ia menatapnya sendu. Berharap saat itu Ibunya benar-benar berada di depannya.

“Ibu ... apa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status