แชร์

Sentuhan Panas yang Menenangkan

ผู้เขียน: Atieckha
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-09-27 18:39:26

“Ssstttttt, jangan berisik. Gak usah teriak kayak gitu.”

Arkana menatap ke arah istrinya dengan tatapan dingin. Tangannya terangkat, telunjuknya menempel di depan bibir. Ia seolah sedang menenangkan, padahal jelas sekali hanya ingin membungkam.

Sementara itu, Luna sudah tidak kuat lagi menahan perasaan. Air matanya jatuh begitu saja, membasahi pipinya. Kedua sudut matanya terasa panas, dadanya sesak, dan rasa perih memenuhi hatinya.

“Oke, kita bercerai. Tapi tidak sekarang.” Ucapan Arkana meluncur begitu enteng, seolah tidak ada beban. Justru itu yang membuat hati Luna semakin remuk.

Luna menatapnya penuh kebencian, seolah matanya ingin menusuk lelaki yang duduk di sampingnya itu. “Kenapa? Kenapa kamu gak mau ceraiin aku, sementara hidupmu hanya kau isi dengan menyakitiku?” suaranya bergetar, penuh emosi. Ia benar-benar tidak habis pikir bagaimana bisa ada lelaki sekejam Arkana, yang seolah-olah menikmati setiap luka yang ditorehkan pada istrinya sendiri.

Air matanya makin deras. Bay
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Keputusan

    “Ini semua gara-gara nenek. Kan kita jadi telat datangnya, nenek sih pakai dandan segala, padahal gitu-gitu aja.” Mulut Devan, kalau dia lagi dekat neneknya memang tak bisa diem, ada saja yang bikin neneknya naik darah. Bahkan kini sang uncle memukul lengan Devan.Bug“Kamu ini ya, Dev, kapan akurnya sama nenek?” Tanyanya.Devan terkekeh. Sang nenek yang sudah berjalan di depannya menoleh pada Devan.“Biarin saja, kita nikahkan paksa dia hari ini, biar kapok.”Bukannya takut dengan ancaman itu, Devan malah tergelak. Sementara pihak perempuan sudah menunggu di sana. Mereka sengaja menyewa restoran ini untuk pertemuan keluarga, bahkan neneknya dari pihak wanita juga ikut duduk di kursi rodanya. Tapi tekad Devan tak berubah, dia harus menolak perjodohan ini. Hanya Luna yang boleh menjadi istrinya. “Hay Wijaya, apa kabarmu. Aku sangat merindukanmu.” Neneknya si pihak wanita menyapa neneknya Devan. Devan memperhatikan wajahnya tidak seperti orang sakit keras, hanya saja memang duduk di a

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Demi Kamu

    (Aku tidak bisa berpura-pura untuk melanjutkan perjodohan ini. Aku tidak mau mengorbankan waktuku hanya untuk kebahagiaan orang lain. Kamu pernah menolakku, dan sekarang aku sudah punya pilihan sendiri. Jadi kumohon urusan menyenangkan hati keluargamu itu menjadi urusanmu, jangan bawa-bawa aku dan keluargaku lagi.)Pesan itu langsung dikirim Devan. Tangannya mantap menekan tombol kirim. Dia tahu konsekuensinya tidak akan mudah. Beberapa waktu lalu dia dan wanita itu memang sempat sepakat berpura-pura melanjutkan perjodohan ini demi menenangkan keluarga masing-masing. Tapi semakin ke sini Devan merasa dirinya yang paling dirugikan. Dia menanggung beban berat di pundaknya, sementara pihak wanita seolah punya jalan pintas menjeratnya dengan alasan permintaan terakhir neneknya.(Tapi, Dev. Kamu sudah janji akan berpura-pura menerima perjodohan ini. Bagaimana kalau nenekku kenapa-napa? Ini permintaan terakhir beliau. Minimal kita setuju dulu, kelanjutannya kita bisa pikirkan nanti).Devan

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Bulat

    “Jangan bercanda, Dev. Nenek tahu betul kamu tak pernah punya pacar,” jawab sang nenek menolak ucapan Devan barusan. Raut wajahnya terlihat serius, meski sorot matanya sedikit bergetar setelah mendengar ucapan cucunya. “Lagian kita sudah tinggal selangkah lagi menuju pernikahan kalian. Kalau kamu menolak, harusnya dulu kamu tolak, bukan sekarang,” tambah Nyonya Wijaya dengan suara yang sedikit meninggi, menegaskan kalau keputusan yang diambil tak boleh diganggu gugat.Devan hanya menghela napas panjang. Ia sudah menduga reaksi neneknya akan seperti ini. Ia tahu, neneknya bukan tipe orang yang mudah dibelokkan dari keputusan yang sudah dipegang. Namun, kali ini Devan merasa ia tidak bisa lagi diam.Wanita berusia senja ini tahu betul cucunya sedang tidak bercanda, tapi dia menolak itu. Pembicaraan terkait pernikahan Devan dengan wanita pilihannya, yang juga merupakan pilihan kedua orang tua Devan sebelum mereka meninggal, sudah berjalan terlalu jauh. Bahkan keluarga besar sudah menget

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Devan Mencintainya

    Pesawat pribadi berlogo Wijaya Group baru saja meninggalkan landasan di Singapura, melaju stabil di udara menuju Prancis. Devan bersandar di kursinya, tetapi tubuhnya sama sekali tidak bisa rileks. Meski kabin pesawat dirancang senyaman mungkin, pikirannya justru penuh dengan kegelisahan.Bayangan Arkana kembali muncul, jelas sekali di benaknya. Bagaimana mungkin pria itu tiba-tiba bisa begitu dekat dengan Tuan Baron, pengusaha senior yang terkenal tidak sembarangan memberi kepercayaan? Bukan hanya soal itu. Yang lebih membuat Devan terusik adalah uang dua miliar yang dikembalikan Arkana.Seharusnya uang itu bisa menjadi tameng untuk Luna, pegangan jika sewaktu-waktu Arkana mencoba mengekang dan menyakiti Luna lagi. Tapi fakta bahwa Arkana begitu saja mengembalikannya membuat Devan merasa tidak tenang. Kalau Arkana sudah berani mengembalikan uang sebesar itu, artinya dia punya sumber kekuatan lain. Sumber yang bahkan Devan sendiri belum bisa tebak.Devan menutup mata sejenak, tapi sem

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Mesum

    Arkana melangkah masuk ke dalam bank dengan wajah sedikit kesal. Ia masih terbayang kejadian beberapa menit lalu, ketika Luna menolak menemaninya menabung. Niatnya hanya ingin menunjukkan bahwa dirinya kini punya uang banyak. Tapi Luna sama sekali tidak tertarik, malah wanita itu semakin keras kepala. Bahkan tadi dirinya hampir diludahi, kalau saja Arkana tidak cepat menghindar. Alhasil sekarang mood nya jadi hancur.Sesampainya di dalam, Arkana langsung menuju mesin antrean dan mengambil nomor. Angka kecil di kertas itu membuatnya tersenyum tipis. Ia berharap suatu hari dirinya bisa duduk di kursi nasabah prioritas, yang tidak perlu lagi menunggu lama. Di dalam benaknya, menjadi nasabah prioritas berarti diakui bank, diakui orang banyak, dan tentu saja bisa menambah harga dirinya.Sambil menunggu, ia melirik sekeliling. Ruangan bank penuh dengan orang dari berbagai latar belakang, ada yang rapi dengan setelan jas, ada yang biasa saja dengan pakaian kerja harian. Semua duduk dengan sa

  • Pemuas Hasrat Atasanku    Perkasa

    “Ambilah uang ini, manjakan istrimu dengan uang agar dia tak rewel minta ditemani. Tante ingin, dua hari lagi kamu menemani tante untuk liburan ke luar pulau,” ujar Briella.Arkana meraih tumpukan uang itu. Sebagian akan dia tabung sekarang juga ke bank, sebagian lagi akan dia bagi dua dan diberikan untuk Amel serta ibunya secara adil. Mungkin hanya uang ini yang mampu mendamaikan sang ibu dan istrinya.“Siap, Tante. Terima kasih ya, Tan, “ ujar Arkana menunjuk uang di tangannya.“Sama-sama. Tante juga mau bilang terima kasih karena permainanmu sangat ganas dan memuaskan. Tante menyukainya,” ujar Briella.Arka tersenyum puas.Dia kembali mencium Briella layaknya mencium pasangannya. Dia akan tutup mata dengan usia Briella yang penting duitnya banyak dan bisa bersaing dengan Devan. Niat awalnya cuma cium perpisahan, siapa sangka Briella membalas ciuman itu dengan penuh nafsu. Alhasil Arkana pun mengimbanginya.“Aaaaaaah, ciuman saja sudah berhasil bikin tubuh tante meremang,” ucap Brie

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status