Home / Romansa / Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku / Bab 67. Cinta atau Nafsu?

Share

Bab 67. Cinta atau Nafsu?

Author: Kak Gojo
last update Last Updated: 2025-02-16 20:01:55

Nina mendadak salah tingkah. Ia menoleh ke belakang dengan mata yang membelalak. “Eh? T-Tuan Bryan? Sejak kapan Tuan ada di sini?”

“Sejak lima menit yang lalu. Sedari tadi aku memperhatikanmu membongkar isi lemariku. Memangnya kamu sedang mencari apa di lemariku, Nina?”

Nina menggeleng cepat. “T-tidak. S-saya tidak nyari apa-apa kok, Tuan.”

“Oh begitu. Baiklah. Tapi kamu beresin lagi ya isi lemariku,” jawab Bryan dengan santainya.

Nina mengangguk pelan. Ia lalu memperhatikan susunan pakaian Bryan yang telah acak-acakan saat ini. Semuanya karena ulahnya. Dengan kesadaran diri, Nina pun melipat ulang semua pakaian yang ia bongkar tadi dan menyusunnya lagi dengan rapi. Sedangkan Bryan memilih untuk mandi sekarang.

Tidak lama kemudian, Bryan telah keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk pendek yang melilit di tubuhnya. Buliran air masih berjatuhan dari tubuhnya. Handuk itu hanya menutupi bagian b

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
🌹isqia🌹
udah nikah aja dulu kalian
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 68. Kamu Fantasi Liarku

    Akhirnya Nina telah tiba di kantor Bryan. Tanpa basa-basi, Nina segera menuju ruang kerja Bryan. Kali ini Nina tidak lagi mengenakan pakaian yang terlalu berwarna. Dia juga hanya mengenakan riasan tipis di wajahnya sehingga dirinya tidak lagi mendapatkan tatapan aneh dari orang-orang yang berlalu-lalang di sana.Tok Tok Tok“Masuk!” sahut Bryan dari dalam ruangan.Nina langsung membuka pintu. Ia melihat Bryan sangat fokus menatap tabletnya.“Tuan Bryan, ini saya bawakan makanannya,” ujar Nina yang kemudian langsung duduk di sofa. Namun lelaki itu masih diam dan terlihat sibuk membuat sebuah diagram kerja lewat tabletnya.Nina duduk menunggu Bryan hingga berbicara. Hingga sepuluh menit kemudian barulah Bryan mematikan tabletnya dan meregangkan otot-ototnya yang kaku.Sambil membawa tabletnya, Bryan berdiri dan berjalan menuju Nina. “Maaf ya. Aku tidak bermaksud cuek, tapi ada kerjaan yang belum beres. Mana aku pu

    Last Updated : 2025-02-16
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 69. Melissa Kepanasan

    Bryan yang tadinya fokus membaca lembaran demi lembaran isi proposal itu, seketika sadar ketika Nina sudah tak lagi duduk tepat di sampingnya. Atensi Bryan buyar. Ia melihat wajah Nina yang semakin murung. Kepala gadis itu pun kini tertunduk.“Melissa, kamu pindah sana! Duduk di sofa depan saja!” titah Bryan. Suaranya semakin meninggi. Bryan tidak mau lagi menerima penolakan. Perintahnya itu harus segera dituruti.“Kamu pindah sekarang juga, atau mau saya pecat?” ancam Bryan serius. Menatap tajam pada sang sekretaris.Melissa mendengus kesal. Suka tidak suka, Melissa pun menurut. Ia mengalah dan pindah ke sofa yang ada di hadapannya itu. Kini giliran Melissa yang menatap tajam ke arah Nina. Tak kalah tajamnya dari tatapan mata Bryan barusan. ‘Dasar gadis kampung! Bisa-bisanya Bryan membentakku hanya karena gadis sepertimu! Huh! Ini gak bisa dibiarin begitu saja! Awas saja kau gadis kampung! Akan aku buat Bryan tergila-gila denganku.

    Last Updated : 2025-02-17
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 70. Cinta itu Buta

    “Ya sudah keluar saja!” ketus Bryan.Akhirnya Melissa memutuskan untuk keluar dari ruangan itu karena tidak tahan melihat kemesraan Bryan dan Nina. Melissa keluar dari ruangan Bryan penuh amarah, menutup pintu dengan kuat.Bryan pun kembali duduk seperti biasa dan menghela napas lega. “Akhirnya jerah juga si cewek ganjen itu.”“Perempuan itu tadi namanya Melissa ya, Tuan?” tanya Nina.“Kok kamu tau?”“Waktu itu saya gak sengaja dengar dari staff di sini, bahwa Tuan Bryan pacaran sama orang yang namanya Melissa. Jadinya saya penasaran dengan sosok Melissa, pasti dia cantik dan berprestasi. Ternyata memang benar, terjawab sudah rasa penasaran saya. Melissa selevel sama Tuan. Dia lebih pantas untuk Tuan Bryan.”Bryan menatap lekat manik mata Nina. Tidak paham dengan arah pembicaraan Nina.“Maksud kamu ngomong ini ke aku tujuannya apa, Nina?”Nina menundukkan w

    Last Updated : 2025-02-17
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 71. Waktunya Bersinar

    Sepulang dari kantor, Bryan menemani Nina berbelanja di mall. Tidak peduli seberapa banyak uang yang nantinya harus ia keluarkan, yang penting Nina bahagia. Bryan membelikan Nina berbagai barang-barang branded, mulai dari baju, celana, rok, topi, kacamata, bahkan jam tangan sekaligus.“Tuan, jangan beli banyak-banyak. Saya gak enak,” kata Nina saat hendak menuju kasir.“Sudahlah, Nina. Kamu nurut aja. Semuanya juga demi kebaikan kamu. Biar kamu bisa tampil fashionable kalau ke kantorku besok-besok. Jadi kamu gak merasa insecure lagi sama staff-staff di kantorku.”Dengan hati yang berat, Nina pun mengangguk.Setelah dari mall. Bryan mengajak Nina ke salon. Mereka melangkah ke dalam. Salon itu sangat luas dan ramai pelanggan. Fasilitasnya juga lengkap. Bryan memang sengaja memilih salon yang berkualitas dengan para pekerja yang sudah ahli dan berpengalaman.“Selamat datang, Tuan dan Nona. Ada yang bisa saya bantu?”

    Last Updated : 2025-02-17
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 72. Rencana Licik Melissa

    “Aku senang sekali kamu tidak keberatan membawakan makanan untukku tiap hari.”Nina merespon ucapan Bryan dengan penuh senyum. Tanpa basa basi lagi, Nina langsung membuka kotak bekal itu dan menyuapinya ke mulut Bryan seperti biasa.“Kamu makin cantik saja,” puji Bryan.Nina tertawa kecil. “Ini juga karena Tuan Bryan yang ngasih saya modal buat perawatan.”Sepanjang menikmati bekal dari Nina, Bryan fokus memandangi wajah Nina yang semakin hari semakin cantik.Nina juga sadar jika Bryan memperhatikannya dari tadi. Mendadak kedua pipinya merah bersemu karena menahan malu. Nina tidak bisa ditatap lama-lama seperti ini. Apalagi orang yang menatapnya adalah orang yang dia cintai.“Jangan tatap saya seperti ini, Tuan. Saya malu.”“Bagaimana bisa aku berhenti menatapmu yang cantiknya bagai bidadari. Bidadari langit yang rela turun ke bumi untuk mencari seorang pangeran.”Waja

    Last Updated : 2025-02-18
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 73. Kena Jebakan

    Sepanjang perjalanan, Bryan terus fokus menyetir. Matanya tidak pernah melihat ke arah yang lain, bahkan untuk melirik gadis yang sedang duduk di sebelahnya pun tidak, meskipun hanya sedetik. Di pikirannya, hanya ada Nina seorang. Bryan merasa bersalah karena harus membuat Nina menunggunya di hotel. Bryan pun berharap pertemuannya dengan sang investor itu tidak akan berlangsung lama, jadi Bryan akan bisa ke hotel dengan cepat dan membawa Nina dinner.Sesampainya di restoran tujuan, Bryan dan Melissa bergegas menuju meja yang sudah di reservasi. Melissa sengaja mereservasi meja tersebut menggunakan nama Mr. Saddam agar dirinya tidak dicurigai.Sudah sepuluh menit lamanya mereka menunggu, orang yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang.“Aduh. Ini sudah sepuluh menit loh, Mel! Apa kamu serius kalau Mr. Saddam mau bertemu dengan saya sekarang?” tanya Bryan memastikan.“Serius kok, Pak.”“Lalu mana beliau? Kok sampe sekarang

    Last Updated : 2025-02-18
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 74. Masih Bertahan

    "Pak Bryan?" Melissa panik sendiri kala tubuh Bryan tumbang ke lantai.Sontak beberapa orang di sekitar menghampiri Bryan dan membantu Bryan untuk berdiri. Melissa hanya menyimak karena orang-orang itu menghalanginya.“Mas, gak apa-apa?” tanya seorang pemuda membantu Bryan bangkit. Pemuda itu memegangi lengan Bryan dengan kuat.“Saya baik-baik saja. Terima kasih ya,” sahut Bryan berusaha kuat.“Ya sudah, Mas. Kalau gitu hati-hati.” Pemuda itu pun melepaskan Bryan. Sementara Bryan kini berjalan dengan langkah yang berat. Tubuhnya masih oleng. Bryan melangkah sedikit demi sedikit seraya berpegangan pada apa saja yang bisa ia pegang.Melissa berlari kecil mengikuti Bryan yang hampir sampai di mobilnya.“Pak Bryan, apa Bapak baik-baik saja?” tanya Melissa. Kini mereka sejajar. Melissa hendak memapah tubuh Bryan, berniat membantunya. Namun langsung ditepis oleh pria itu.“Jangan sok bai

    Last Updated : 2025-02-19
  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   Bab 75. Kecewa

    Kini mereka telah sampai di hotel tujuan, Pak Jaka memapah tubuh Bryan dan membawanya ke kamar yang dimaksud.“Permisi,” ucap Pak Jaka sembari mengetuk pintu kamar tersebut.Tidak lama setelahnya, pintu itu pun terbuka. Nina terperanjat kaget saat melihat Pak Jaka sedang memapah Bryan yang tertidur. Namun lebih kaget lagi Pak Jaka yang mendapati sosok pemilik kamar itu adalah Nina.“Loh, kamu Neng?”“Pak Jaka?” Nina sedikit menunduk karena malu. Ia malu karena ketahuan oleh sopir pribadi Bryan. Nina takut apabila Pak Jaka berpikiran yang macam-macam kepadanya. Tapi Nina juga khawatir dengan kondisi Bryan saat ini. Nina mempersilakan Pak Jaka untuk masuk.Pak Jaka merebahkan Bryan ke atas ranjang. Pak Jaka lalu bertanya sebenarnya apa yang terjadi.“Kenapa kamu bisa di sini, Neng? Kamu open bo ya?” ucap sopir itu dengan entengnya.Nina menggeleng dengan cepat. “Bu-bukan seperti itu,

    Last Updated : 2025-02-19

Latest chapter

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 28. Tolong!

    Alex kembali menjalankan mobil itu dengan laju. Tak lupa juga Alex mengaktifkan fitur door lock sehingga Nina tidak bisa membuka pintu selama perjalanan.Hati Nina was-was saat ini. Rasa gugup dan takut menyertainya. Apalagi Alex membawanya keluar jauh dari pusat kota. Namun, Nina tidak tinggal diam. Nina mengambil ponselnya dari dalam tas, hendak menghubungi suaminya, namun panggilan itu tidak diangkat.[Mas, please. Jawab telponku!][Tolong aku, Mas. Aku dibawa kabur sama temanmu. Dia mengaku namanya adalah Alex][Aku sharelock lokasiku sekarang. Tolong cari aku di area sini, Mas. Sumpah, aku tidak tau sekarang berada di jalan apa]“Kau menghubungi suamimu?”Suara Alex membuat Nina terkesiap. Tangannya mendadak tremor sehingga menjatuhkan ponselnya ke bawah kabin, tepatnya di bawah kursi pengemudi. Nina hendak menunduk untuk mengambil ponselnya yang terjatuh. Namun apa yang didapatnya setelah kembali mendongak membuatnya terkej

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 27. "Tebus Kesalahan Suamimu!"

    Siang ini Nina kembali mengunjungi kantor Bryan untuk membawakan makan siang sekaligus mengingatkan Bryan untuk meminum obatnya. Tugas yang biasa dilakukan oleh Devika, dokter yang juga merangkap sebagai sekretaris itu kini berpindah tangan ke Nina. Nina tidak rela jika Bryan lebih diperhatikan oleh Devika, meskipun dia adalah seorang dokter. Sebagai seorang istri, Nina tidak mau kalah. Makanya hampir setiap hari saat suaminya pergi bekerja, Nina selalu menyempatkan diri untuk membawakan Bryan makan siang dan juga buah-buahan sebagai pelengkap.“Kamu langsung pulang saja ya. Soalnya sebentar lagi akan ada tamu yang datang,” imbuh Bryan kepada Nina yang baru saja datang membawakan makanan untuknya.“Bukannya ini jam istirahat makan siang, Mas? Kok kamu mau menerima tamu jam segini?” tanya Nina kemudian dengan santainya duduk di sofa sembari membuka kotak bekal itu. “Sini, Mas. Biar aku suapin.”“Aku makannya nanti saja. Kamu pulanglah. Soalnya tamuku sudah

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 26. Ancaman untuk Nina

    Bryan sedikit kecewa mendengar sang istri yang tidak ingin hamil lagi. Tapi Bryan mencoba memahami keadaan Nina. Lagi pula, mereka juga telah memiliki empat orang anak. Bryan rasa, itu sudah lebih dari cukup.“Oke, sayang. Aku paham kalau kamu gak mau hamil lagi. Tolong ambilkan kondomku di dalam laci.”Suasana kamar yang sebelumnya sunyi kini terdengar desahan dari keduanya. Selain itu, terdengar juga deru napas yang memburu dari pasangan suami istri yang sedang melakukan penyatuan.Nina segera merebahkan tubuhnya di samping Bryan kala dia sudah selesai melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri. Dia lalu mengambil selimut untuk menutupi tubuh polos mereka berdua.Bryan merengkuh tubuh istrinya yang dipenuhi keringat. Dia mengusap wajah istrinya yang banjir pelu dengan telapak tangannya yang lebar, lalu dia kecup kening sang istri dengan mesra.“Terima kasih, sayang. Kamu hebat sekali,” ucap Bryan sembari mempererat peluka

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 25. Masih Trauma

    Satu bulan kemudian...Setelah melakukan serangkaian proses terapi, kini kondisi Bryan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dia kini sudah jarang merasakan yang namanya sesak napas atau pun nyeri dada yang biasanya dia alami. Hal itu membuat Nina merasa bahagia.“Sudah ku bilang kan, Mas. Kamu pasti bisa sembuh. Apalagi kankermu belum terlalu parah. Kita tinggal rajin-rajin periksa ke rumah sakit saja dan berobat biar sel kankermu cepat musnah.”“Iya, sayang. Ini semua juga berkat kamu yang merawat aku tiap hari, mengatur pola makanku, mengingatkan aku untuk minum obat dan lain sebagainya. Kalau tidak ada kamu, mungkin penyakitku tambah parah.”Mereka baru saja selesai melakukan kontrol. Nina selalu setia mendampingi Bryan ke rumah sakit untuk berobat. Dan saat ini pasangan suami istri itu sedang duduk menunggu di taman rumah sakit sembari menunggu sopir menjemputnya.“Ayo, Mas. Kita pulang. Pak Jaka sudah sampai,&rdq

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 24. Promise?

    “J-jangan marah ya, Mas. Aku beneran gak sengaja. Maaf, aku ceroboh,” lanjut Nina enggan menatap suaminya. Dia takut dan merasa bersalah karena telah merusak mobil baru milik Bryan yang kata Pak Jaka harganya tembus ratusan milliar.Bryan menghela napas pasrah. “Ya sudahlah, gak apa-apa. Lagian cuman penyok sedikit, kan? Untung saja kita gak mati.”Bryan kembali merebahkan tubuhnya di ranjang perawatan. “Terus anak-anak gimana kabarnya? Di mana mereka sekarang?”“Mereka masih sekolah, Mas. Ini masih jam sembilan pagi,” jawab Nina.Bryan termenung sejenak sembari menatap istrinya yang sedang duduk tepat di samping ranjangnya. “Nina… aku ingin jujur tentang semuanya.”Kini Nina memberanikan diri menatap sang suami. Tatapan mereka saling bertemu. Manik mata Bryan tampak berkaca-kaca.“Aku sudah tau semuanya, Mas. Aku tau dari dokter tentang penyakitmu ini.”&l

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 23. Terungkap

    “Mas, jawab aku! Kamu tuh sebenarnya ada apa? Jawab aku dengan jujur! Jangan diam aja kayak orang bisu gini!” desak Nina. “Kamu cuman akting ya, Mas? Biar aku merasa kasihan dan bisa memaafkan kamu dengan mudah? Begitu ya?”Nina pasrah melihat keterdiaman suaminya. Bryan masih saja enggan terbuka. “Kalau kamu masih tertutup begini, aku beneran akan pergi. Aku muak, Bryan! Urus saja hidupmu sendiri! Aku pun akan mengurus hidupku sendiri!”Nina kembali melangkah menjauhi suaminya. Dia benar-benar kecewa berat dan marah.“Nina, stop! Jangan pergi, Nina. Kembali, sayangku. Please. Jangan tinggalkan aku. Aku mohon. Aku tidak sanggup hidup tanpamu,” teriak Bryan kepada Nina yang semakin jauh.“Urus saja hidupmu sendiri, Bryan! Aku tidak peduli lagi denganmu!” balas Nina dengan teriak pula.Saat Nina hendak melanjutkan langkahnya, Bryan justru mendadak diam seperti patung. Bryan lalu memegangi da

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 22. "Ayo, Cerai!"

    Di sisi lain, Nina sedang meratapi nasibnya. Wanita itu berdiri di tepi jembatan flyover sembari termenung. Pandangannya kosong. Manik matanya memandangi kendaraan yang berlalu-lalang di bawah fly over tersebut.Nina kembali terisak mengingat kejadian yang dia lihat di kantor. “Ah sial. Aku menangis lagi. Kenapa air mata ini gak mau berhenti sih?” umpat Nina di sela-sela isakan tangisnya.Sudah beberapa jam Nina berdiam diri di fly over itu bagaikan orang gila. Nina sengaja tidak pulang ke rumah dan tidak mengaktifkan ponselnya agar Bryan merasa bersalah lalu mencari-carinya. Tetapi Nina merasa Bryan sudah tidak peduli lagi padanya. Buktinya, hari hampir malam, tetapi Bryan masih juga belum menemukannya di tempatnya sekarang ini.“Kenapa aku goblok banget ya nungguin dia? Dari tadi diam di sini terus. Kenapa dia belum muncul-muncul juga? Seluas apa sih kota Jakarta sampai dia gak bisa menemukan aku di sini? Atau jangan-jangan dia gak nyariin aku? Apa dia masih b

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 21. Nina Menghilang

    Bryan kemudian ikut berlari meninggalkan ruangan, hendak menyusul Nina.“Nina!! Tunggu aku!” teriak Bryan saat melihat istrinya sudah berada di anak tangga pada lantai bawah. “Nina! Jangan salah paham! Dengarkan penjelasanku dulu!”Bryan terus mengikuti langkah istrinya yang cepat itu sampai di lobi kantor.“Nina! Jangan lari dong. Aku gak sanggup ngejar kamu,” teriak Bryan lagi. Namun istrinya itu tetap menggerakkan kakinya keluar dari gedung. Sementara Bryan memilih untuk berhenti dan mengatur napasnya yang sudah tidak beraturan.“Oh My God! Kepalaku seperti diputar-putar. Rasanya mau pingsan,” keluh Bryan dengan napas yang terputus-putus.Salah satu karyawannya menghampirinya dan bertanya, “Pak Bryan baik-baik saja?”Bryan menggeleng. “Tidak. Saya tidak baik-baik saja. Tolong susul istri saya itu. Cegat dia. Jangan sampai dia pergi.”“Baik, Pak.”

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 20. Ketahuan Selingkuh?

    “Tidak. Kamu ini jangan asal menuduh.”Nina merebahkan tubuhnya di ranjang mengikuti Bryan yang lebih dulu rebah di sana. Nina menoleh ke suaminya yang tidur dengan posisi membelakanginya. “Mas, kamu langsung mau tidur ya? Kamu gak mau minta jatah dulu?” tawar Nina.“Iya, sayang. Aku mau langsung tidur,” jawab Bryan tanpa berbalik badan.Tubuh Nina makin menempel ke tubuh Bryan. Nina sengaja ingin memancing gairah suaminya. Nina lalu memeluk erat Bryan kemudian berkata dengan manja. “Kok gitu, Mas? Biasanya kan kamu gak bisa tidur kalau gak dilayani dulu. Ayo, Mas. Kita habiskan malam ini dengan bercinta menggunakan seribu macam gaya.”Bryan menjauhkan tangan Nina yang melingkar di perutnya. “Lain kali saja ya, sayang. Aku benar-benar lelah malam ini. Aku mau tidur sekarang.”“Mas, ayo dong. Kita main! Aku kebelet, Mas. Pengen dicolokin sama kamu,” ucap Nina berusaha menggoda i

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status