Share

74~

Penulis: Na_Vya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-02 21:27:41

'Dua tahun lalu kamu pergi ke kota untuk mengambil kembali milikmu dari tangan mereka, Shanum.'

'Shanum, ayahmu itu dulu punya yayasan yang diberi nama Panti Werda Cahaya Kasih. Lalu, ayahku bekerja di sana sebagai asisten ayahmu. Tapi, masalah datang waktu teman ayahmu tiba-tiba muncul dan meminta haknya. Dia mengeklaim kalau dia juga berhak atas yayasan itu.'

'Dia ... Tuan Ahmed. Ahmed Khalik. Si pincang itu.'

Pernyataan Esme layaknya kaset yang terus menerus berputar di ingatan Shanum. Isi kepala perempuan itu sangat berisik, hingga denyutan makin terasa dan sangat menyiksa.

Shanum terus memaksakan diri untuk mengingat masa lalunya. Namun, yang ada hanya kilasan samar, layaknya potongan puzzle, yang melintas di ingatan. Bayangan acak yang kian membuat rasa penasaran Shanum makin menjadi.

Tak hanya itu. Suara-suara tawa juga memenuhi gendang telinga Shanum. Suara tawa seorang pria, dan suara pria memohon ampun.

"Suara itu ... Suara tuan Ahmed." Shanum mencoba fokus pada apa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    78~

    Esme hampir jatuh pingsan setelah mendengar pengakuan dari Ozkhan. Bagaimana tidak? Saat ini dia berada di satu ruangan dengan orang yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan pembunuh ayah sahabatnya. Bisa saja 'kan, pria ini memang sedang merencanakan sesuatu untuk menyingkirkannya, pikir Esme. "Jadi ... Anda menantu tuan Ahmed? I-itu artinya Anda ingin menyingkirkan saya, begitu? Anda—" "Kamu sudah salah paham," sela Ozkhan, menampik asumsi konyol Esme yang dirasa memang masuk akal. Namun, itu semua tidak benar. "Saya memang menantunya, tapi ... saya tidak berada di pihaknya," tambah Ozkhan, menampilkan keseriusan di sorot matanya. Esme mengerjap bingung, selanjutnya dia merasa malu sendiri karena sudah berlebihan. "Maaf .... Saya sungguh minta maaf," ucapnya, sambil menunduk dalam-dalam, lalu menggigit bibir bawahnya kuat-kuat. Ozkhan pun bisa memaklumi ketakutan Esme. "Saya bisa mengerti ketakutanmu," ucapnya, lalu menghela panjang. "Saya berpikir untuk menca

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    77~

    Beberapa hari ini Ozkhan tidak bisa tidur lantaran ada banyak hal, yang harus dia selesaikan satu persatu. Dari mulai proyek pembangunan resort di Dubai, mengurus perceraian dan hak asuh anak. Ozkhan juga masih harus memantau orang-orang suruhannya, yang dia utus untuk memata-matai sang mertua. Belum lagi, dia pun sedang mencari informasi mengenai kehidupan Shanum terdahulu. Langkah tersebut diambil tanpa sepengetahuan Shanum tentunya. Ozkhan harus bertindak diam-diam agar tidak menimbulkan masalah baru. Bagaimana pun, kasus pembunuhan yang dilakukan ayah mertuanya tidak pernah terungkap di media. Membuat Ozkhan cukup kesulitan lantaran tidak memiliki petunjuk. Namun, usaha dan upaya pria itu tetap tak berhenti sampai di situ. Tekadnya sudah bulat. Ozkhan akan memberikan hukuman setimpal pada orang-orang yang telah menghancurkan hidup Shanum dan keluarganya. Belakangan ini dia sempat memikirkan satu nama yang kemungkinan akan memberinya petunjuk. Satu nama yang mengaku seb

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    76~

    "Ini ...." Shanum sampai tidak bisa berkata-kata saat membaca laporan hasil tes DNA Ozkhan dan Gul. Firasatnya akhirnya terbukti. Gul ternyata memang bukan putri kandung Ozkhan. Yang jadi pertanyaan Shanum, sejak kapan Ozkhan tahu jika Gul bukan putrinya. Lalu, perselingkuhan Numa dan pria lain. Insting Shanum mengarah pada pria yang secara tidak sengaja dia pergoki malam itu, ketika dia berada di pesta anniversary pernikahan Numa dan Ozkhan. 'Apa jangan-jangan pria itu? Nyonya Numa selingkuh dengan pria itu dan ... pria itu ayah kandungnya Gul.' Shanum hanya berani berasumsi dalam hati, sebab takut menyinggung perasaan Ozkhan. "Pria itu temanku. Bisa dikatakan kami dulu cukup dekat." Ozkhan tiba-tiba berkata padahal Shanum belum bertanya apa pun padanya. Pandangan Shanum sontak mengarah pada Ozkhan yang tengah menyesap wine di sampingnya. "Apa? Dia ... temanmu?" Hanya seulas senyum getir menjadi jawaban pria yang semasa kecilnya sering mendapat penghinaan dari sang ayah. Tak ada

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    75~

    Sembilan tahun yang lalu~"Bulan depan kamu menikah dengan putri Tuan Ahmed," ucap Tuan Baris kala itu. Tanpa meminta izin Ozkhan, beliau diam-diam menjodohkan anak haramnya itu. Baginya Ozkhan hanyalah alat. Dia yang sejak awal menutupi fakta—bila putra keduanya itu lahir dari kesalahan telah berbuat tidak adil. Menikahi wanita selingkuhannya adalah aib baginya. Karenanya, Tuan Ahmed merahasiakan pernikahannya tersebut. Secara hukum, Ozkhan adalah putra dari istri pertamanya. Nyonya Aika. Tuan Baris merahasiakan status Ozkhan dari media sebab tak ingin nama baik keluarganya tercoreng, hingga merusak reputasinya sebagai pebisnis. Pada saat itu namanya sedang naik daun lantaran perusahaannya berhasil menduduki tingkat teratas di dunia bisnis. Namun, entah darimana Tuan Ahmed—salah satu pemilik perusahaan media di kota itu mengetahui aib Tuan Baris. Sehingga pada suatu waktu dia dengan lancangnya mengancam akan menyebar berita tersebut jika Tuan Baris tidak mau menerima tawarannya.

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    74~

    'Dua tahun lalu kamu pergi ke kota untuk mengambil kembali milikmu dari tangan mereka, Shanum.' 'Shanum, ayahmu itu dulu punya yayasan yang diberi nama Panti Werda Cahaya Kasih. Lalu, ayahku bekerja di sana sebagai asisten ayahmu. Tapi, masalah datang waktu teman ayahmu tiba-tiba muncul dan meminta haknya. Dia mengeklaim kalau dia juga berhak atas yayasan itu.' 'Dia ... Tuan Ahmed. Ahmed Khalik. Si pincang itu.' Pernyataan Esme layaknya kaset yang terus menerus berputar di ingatan Shanum. Isi kepala perempuan itu sangat berisik, hingga denyutan makin terasa dan sangat menyiksa. Shanum terus memaksakan diri untuk mengingat masa lalunya. Namun, yang ada hanya kilasan samar, layaknya potongan puzzle, yang melintas di ingatan. Bayangan acak yang kian membuat rasa penasaran Shanum makin menjadi. Tak hanya itu. Suara-suara tawa juga memenuhi gendang telinga Shanum. Suara tawa seorang pria, dan suara pria memohon ampun. "Suara itu ... Suara tuan Ahmed." Shanum mencoba fokus pada apa

  • Pemuas Hasrat Tuan Atasan    73~

    Langit mendadak gelap, disusul suara gemuruh, yang menandakan bila sebentar lagi akan turun hujan. Waktu pun terasa melambat. Dunia seakan berhenti berputar. Dua tahun lalu di sebuah tempat yang sudah disepakati, pertemuan antara Orhan dan Tuan Ahmed terjadi. "Singkirkan gadis ini tanpa jejak. Saya akan memberikan bayaran yang sepadan untuk hasil kerjamu," ucap Tuan Ahmed, dengan tatapan datar dan aura wajah dingin. Selembar foto dia sodorkan ke meja. Orhan mengambil foto tersebut, maniknya memicing, kemudian dia membatin, 'Seorang gadis?' Dia mengamati sebentar wajah polos Shanum, yang masih terbilang muda. Lumayan cantik, pikirnya. "Siapa dia? Kenapa Anda ingin menyingkirkannya?" Orhan bertanya hanya sekadar ingin tahu, bukan ingin ikut campur. Meski menurutnya, perbuatan si tuan bertongkat di hadapan ini sangat berisiko. "Bukan urusanmu." Tuan Ahmed menjawab sarkas. "Tugasmu hanya menyingkirkannya. Jangan banyak bertanya." Selanjutnya, dia menyodorkan kembali secarik kertas,

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status