Share

14. Penyerahan diri

Leon langsung mengunci pintu kamarnya sesaat setelah membawa paksa Luna masuk bersama. Ia sudah hampir menggila melihat sikap pemuda tidak tahu diri tadi yang terus menyela kalimat Luna, dan sialnya tidak ada sikap tegas dari gadis itu.

"Apa yang ingin kau tujukan dengan makan di tempat itu, hah! Kedekatanmu dengan pemuda sialan tadi?"

"Kenapa kau bisa semarah ini? Kau bahkan tidak membiarkan aku menghabiskan buburku!"

Leon nyaris meledak jika tidak ingat rona bahagia Luna ketika bubur disajikan. Ia tahu seberapa ingin gadis itu menghabiskan pesanannya, sebelum akhirnya ia hilang kesabaran karena tingkah pemuda tadi.

"Aku hanya ingin menghabiskan buburku, itu saja," sanggah Luna berusaha menutupi ketakutannya.

Ia masih tidak menyangka, Leon akan langsung menyeretnya keluar setelah sempat membuat hidung Abbas berdarah. Tetapi alasan apa yang mendasari Leon bertindak segila itu yang tidak Luna mengerti.

Luna memang akan selalu tidak mengerti dengan tindakan dan aturan-aturan Leon yang
Damaya

Maaf babnya ini sedikit menantang di awal puasašŸ˜ Marhaban ya Ramadahan untuk yang menjalankankan, semoga kita senatiasa mendapat berkah dan rahmat di bulan suci inišŸ¤² Maaf jika ada kata serta postingan saya yang salah juga menyinggung di hati kakak semuašŸ™ selamat berpuasa... Dan, tidak lupa saya ingatkan untuk tinggalkan jajak terbaik kalian di ulasan beserta bintang ya kakak, terima kasihšŸ˜˜

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status