Home / Rumah Tangga / Pemuas Nafsu Liar Majikanku / Jadilah Penghangat Ranjangku!

Share

Jadilah Penghangat Ranjangku!

Author: CitraAurora
last update Last Updated: 2025-03-26 21:08:35

Alea seketika membeku kala menyadari perbuatan suami dari majikannya itu. Belum lagi napas panas yang Adrian yang menggelitik tepat di tengkuknya, membuat Alea mulai merasa gerah.

“Apa maksud Anda, Tuan?!” tanyanya, memutar tubuhnya agar bisa mendorong Adrian.

Namun, apa yang terjadi berikutnya benar-benari di luar dugaan Alea. Tiba-tiba, ia merasakan sesuatu yang lembut dan basah bertemu dengan bibirnya. Adrian, suami dari majikannya, menciumnya!

Ciuman panas tak terelakkan, Adrian memaksa Alea untuk menerima ciumannya sementara Alea berusaha sekuat tenaga mendorong tubuh Adrian.

“Jaga sikap anda, Tuan!” Teriaknya.

Teriakan Alea, serta tatapan matanya yang sulit diartikan itu membuat Adrian menjauh dengan sendirinya. Melihat Alea yang mulai menitikkan air mata, Adrian pun memerintahkan Alea untuk keluar, sementara dirinya mengusap rambutnya dengan kasar, mengutuki diri sendiri karena bertingkah tanpa berpikir.

Memang, karena kebutuhan biologis Adrian yang jarang terpenuhi membuatnya sering bermain sendiri. Bahkan, tak jarang dia harus menahan hasratnya sendiri.

Setelah kejadian itu, Alea menjauh, mencoba menghindari Adrian, hingga suatu hari, Alea tiba-tiba mendapat telepon dari Rian yang meminta ia menanggung penalti atas kesalahan perusahaan setahun lalu.

“Tidak! Aku tidak mau. Bukankah perusahaan sudah kamu kuasai sekarang? Mengapa meminta aku menanggung penalti setahun yang lalu?” Alea menolak dengan tegas.

“Ada tanda tangan kamu di surat perjanjian, jadi kamu bertanggung jawab.” Rian tak menyerah.

Alea tak peduli, lagi pula dari mana uang untuk menanggung kerugian itu.

“Baiklah jika kamu tidak mau, siap-siap dilaporkan dan membusuk di penjara!” Mendengar itu, mata Alea berkaca-kaca, merasa tak percaya ada orang setega Rian.

Semua hartanya sudah dikuasai, bahkan cek peninggalan orang tuanya juga sudah dicairkan, tapi mengapa penalty juga harus dia yang tanggung?

“Biadab kamu, Mas!” caci Alea.

“Aku tunggu sampai minggu depan. Jika tidak ada uangnya, siapkan dirimu jadi narapidana.”

Alea terduduk lemas setelah menutup teleponnya. Dari mana ia bisa dapat uang sebanyak itu dalam waktu seminggu? Jangankan lima ratus juta, lima juta pun iatak punya.

Alea terus merenungkan masalah itu semalaman hingga tak bisa tidur, hingga ia memutuskan bahwa dokter Gina adalah satu-satunya harapan Alea.

“Nyonya, saya ingin bicara.” Kata Alea dengan wajah tak nyaman.

“Ada apa Alea?” tanya Gina sambil memainkan ponselnya. “Saya ingin pinjam uang Nyonya.” jawab Alea dengan gugup.

Gina menatap Alea, tetapi sebelum menjawab, ponselnya berbunyi. Dokter itu menerima panggilan telepon yang masuk dan mengabaikan Alea yang berharap pertolongan. Beberapa saat kemudian, telepon selesai tepat ketika Adrian muncul. “Aku buru-buru. Kamu ngomong saja sama Mas Adrian berapa yang kamu butuhkan.” kata Gina sambil mengambil tas kerjanya.

“Mau pinjam uang? Memangnya berapa yang kamu butuhkan?” tanya Adrian kepada Alea setelah Gina pergi.

“Lima ratus, Tuan.” Tubuh Alea bergetar hebat karena takut.

Awalnya, Adrian mengira nomial yang disebut Alea adalah lima ratus ribu, sehingga pria itu langsung mengeluarkan lima lembar uang merah dan meletakkannya di meja. Melihat hal itu, Alea menggeleng, “Bukan Tuan, saya perlu lima ratus juta.”

Mata Adrian membulat, terkejut bagaimana bisa seorang ART meminjam uang sebanyak itu pada majikannya. “Gila, kamu sadar dengan ucapanmu? Memangnya uang sebanyak itu kamu bisa mengembalikannya?”

Alea terdiam, tubuhnya masih bergetar karena takut dan panik.

“Anda bisa memotong gaji saya, Tuan.” jawab Alea dengan suara gemetar.

Adrian tertawa keras mendengar perkataan Alea. “Butuh berapa puluh tahun untuk melunaskan hutang sebanyak itu, Alea?” Adrian menggelengkan kepala, tak habis pikir dengan jawaban Alea.

“Saya mohon Tuan, bila perlu, saya bisa mengabdi ke keluarga ini untuk seumur hidup saya …” ucap wanita itu memohon, berharap tuannya berbaik hati padanya. Lagipula, Alea juga tahu, bagi Adrian uang sebanyak itu mungkin bukanlah apa-apa.

“Baiklah, tapi ada syaratnya.” ucap Adrian.

Alea merasa secercah harapan muncul saat mendengar jawaban dari suami majikannya, berpikir setidaknya ada jalan keluar.

“Apa syaratnya, Tuan?” tanyanya dengan penuh harap.

“Gampang. Kamu tinggal jadi pemuas nafsuku!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Kamu Janda Tapi...

    Permintaan gila dari suami majikannya itu membuat Alea mundur selangkah, menatap Adrian tak percaya.Seluruh tubuh Alea menolak, tapi, pikirannya hanya terpusat ke keinginannya untuk segera menyelesaikan urusannya dengan Rian, mantan suaminya. Dari mana lagi ia bisa mendapatkan uang? Bahkan, jika ia bekerja sampingan lain, ia tak akan pernah bisa mendapatkan uang sebanyak itu. “B-bagaimana mungkin, Tuan? Selain itu, bagaimana dengan Nyonya Gina?” Keputusasaan kembali menyelimuti Alea. Tak mungkin ia menerima penawaran gila dari suami majikannya itu. “Asal kamu tetap diam, Gina tidak akan tahu.” sahut Adrian. Alea tertegun, meskipun begitu, dia tidak bisa mengkhianati penolongnya. “Tapi semua terserah kamu, aku juga tidak memaksa, lanjut Adrian sambil mengambil remote TV dan menyalakan televisi besar di ruangan itu. Dilema melingkupi Alea. Ia tak ingin mengkhianati Gina yang telah memberinya pekerjaan. Haruskah ia menjadi narapidana? Bayangan seragam oranye menari di kepalan

    Last Updated : 2025-03-26
  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Kita Lakukan Di bathup Saja!

    Berbeda dengan Adrian yang menunjukkan kepuasan di wajahnya, Alea justru merasa khawatir kalau Gina tiba-tiba pulang, sehingga dia segera mengumpulkan pakaiannya meskipun nyeri di pangkal pahanya masih terasa. "Setelah ini siapkan makanan untukku, Alea." "Baik, Tuan," jawab Alea lemas, meninggalkan kamar dengan perasaan bersalah. Dia menyesali tindakannya, terlebih menyadari kalau ia menikmati permainan dari majikannya. Di kamar mandi, Alea membersihkan tubuhnya, menggosoknya dengan keras, dengan harapan dapat menghilangkan bau permainan panas bersama suami majikannya. "Mengapa nasibku begini?" keluhnya sambil menangis. Setelah selesai, Alea mulai memasak. Baru saja ia menyiapkan makanan di meja, Adrian turun dengan rambut basah. "Anda mau makan sekarang, Tuan?" tanyanya. "Iya, aku lapar," jawab Adrian sambil menatap Alea. Tanpa ingin membuat Adrian menunggu, Alea cepat-cepat menyajikan makanan di hadapannya. Adrian mengatakan telah mentransfer uang yang disepakati, dan Alea

    Last Updated : 2025-03-29
  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Dia Tidak Pernah Memenuhi Kebutuhan Biologisku

    Kamar mandi menjadi saksi bisu atas perbuatan mereka. Kenikmatan yang Adrian berikan membuat Alea tak kuasa, tubuhnya benar-benar sudah berkhianat, “Ahhhh Tuan.” Dia mengerang penuh nikmat hingga tubuhnya lemas. Sementara itu Adrian tersenyum karena sanggup membuat wanitanya terpuaskan. “Sekarang giliranku,” katanya sambil mempercepat gerakan pinggulnya. Sesaat kemudian, Adrian juga mengerang hebat, tanda jika sudah sampai ke puncak kenikmatan. Habis bercinta, mereka mandi bersama, ketika Alea hendak memakai pakaian basahnya kembali, Adrian melarangnya. “Pakai saja ini, baju basah jangan dipakai.” Adrian memberikan handuk istrinya kepada Alea. Alea merasa tak pantas menggunakan handuk Gina tapi Adrian memaksanya.“Jangan buang waktu, habis ini segera siapkan pakaian kerjaku!” Di depan wardrobe Alea berdiri menatap tubuhnya dari pantulan cermin.Bercinta, mandi bersama dan kini memakai handuk Gina, benar-benar membuatnya seperti Nyonya di rumah ini. “Maafkan saya Nyonya.” Perm

    Last Updated : 2025-05-05
  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Jangan Coba-Coba Mengakhiri Hubungan Ini!

    Plak…“Laporan apa ini!” Dengan kasar Adrian melempar laporan yang sekretarisnya bawa. Merosotnya pendapatan perusahaan membuat Adrian murka. Sebenarnya untung rugi dalam bisnis itu biasa tapi respon Adrian kali ini tidak seperti biasanya. “Ngapain terus disitu! Keluar!” CEO itu kembali tantrum membuat Anita sekretarisnya pamit. Dia melonggarkan dasinya, kemudian bersandar di kepala kursi keberasannya.. “Apa yang terjadi denganku! Alea Argh!” CEO itu nampak kesal sendiri. Tangannya langsung menyambar kunci mobil di atas meja, dan keluar. Di rumah, Alea yang baru saja mandi berbaring di tempat tidurnya. Dia ingin rehat sejenak untuk meregangkan ototnya namun baru saja hendak memejamkan mata, terdengar suara mobil masuk carport. “Siapa yang pulang, Nyonya atau Tuan?” Dia bangkit keluar untuk mengecek tapi ketika hendak membuka pintu Adrian sudah membuka pintu terlebih dahulu. Melihat Ale

    Last Updated : 2025-05-06
  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Diusir

    “Ah… Terus Mas.” Lenguhan terdengar ketika Alea hendak masuk ke dalam kamar. Buah tangan untuk sang suami jatuh begitu saja. Dengan tangan bergetar, dia membuka pintu. Pagi itu, Alea berniat memberi kejutan untuk suaminya. Tapi ... siapa sangka kini justru Alea sendiri yang terkejut kala pemandangan polos suaminya yang terlihat menggagahi seorang wanita nampak jelas di depan mata. Sontak tangisnya keluar, disusul dengan suara lantangnya. “Apa yang kalian lakukan?!” Detik itu juga, Rian, suaminya, buru-buru menarik tubuhnya. Pria itu terlihat terburu-buru mencari celana, sementara kekasihnya, Sheryl, menutup tubuhnya dengan selimut. Usai memakai celana, Rian berjalan mendekati Alea dengan senyuman manisnya. “Sayang, kamu sudah pulang? Kenapa tidak menghubungi aku?” Mendengar kata sayang, seketika membuat Alea geram, sehingga dirinya tak kuasa melayangkan tamparan tepat di pipi sang Suami. “Jelaskan semua ini!” Teriaknya yang diikuti tangisan keras. "Tidak ada yang

    Last Updated : 2025-03-26
  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Berhenti Bekerja Hari Ini Juga!

    "Terima kasih, Nyonya," ucap Alea sambil tersenyum.Tak lama, Alea langsung diajak mengelilingi rumah, "Ini kamar kamu, Alea," katanya seraya menunjukkan kamar pembantu kepada Alea.Saat melihat kamar tersebut, Alea menarik napas panjang, kembali meratapi nasibnya. Dulu kamarnya begitu luas dengan berbagai fasilitas mewah, sementara kini ia harus tidur di kasur kecil dan hanya ditemani kipas kecil.Setelah meletakkan barang-barang pribadinya, Alea kembali keluar untuk mendengarkan majikannya menjelaskan tugas Alea sebagai ART. “Selain bersih-bersih dan masak, kamu juga harus melayani suami saya ya. Bangunkan dia, dan siapkan pakaian juga.” Permintaan dari majikannya seketika membuat Alea tercengang. Apakah memang semua ART memiliki tugas seperti itu? Kenapa ia harus melayani segala hal kebutuhan pribadi suami majikannya? Bukankah Alea bukan mahramnya?"Nyonya, apakah saya juga yang harus menyiapkan keperluan yang bersifat pribadi itu?" tanya Alea dengan ragu."Aku menggaji kamu deng

    Last Updated : 2025-03-26
  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Kamu Berniat Menggodaku Kan?

    "Kenapa? Kamu tidak mau melayani aku?" tanya suami dari majikannya dengan senyuman kecil di wajahnya, membuat Alea tercengang.Pikiran Alea melayang jauh, padahal, ucapan suami majikannya itu adalah respon dari kegeraman Alea yang baru saja terpaksa bekerja dua kali karena keinginannya yang kerap berubah. Sejak kejadian malam itu, entah mengapa Alea tak bisa menghapus suara aneh itu dari memorinya. Alea jelas tahu apa yang dilakukan oleh Adrian, apalagi Alea juga bukan anak kecil. “Apa maksud Tuan!?” tanya Alea panik, semburat merah mulai muncul di wajahnya. “Defensif sekali. Saya minta buatkan susu, bukan kopi. Jadi, buatkan saya susu sekarang juga!”"Oh … baik, Tuan. Tunggu sebentar," jawab Alea cepat, bergegas agar bisa segera menjauh dari suami majikannya yang mulai ia anggap sebagai pria aneh. **Sebulan pun berlalu. Kini waktunya Alea menerima gaji pertamanya sejak bekerja di rumah ini. "Berapa nomor rekening kamu, Alea?" tanya Gina saat hendak memberikan gaji."Maaf, Nyonya

    Last Updated : 2025-03-26

Latest chapter

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Jangan Coba-Coba Mengakhiri Hubungan Ini!

    Plak…“Laporan apa ini!” Dengan kasar Adrian melempar laporan yang sekretarisnya bawa. Merosotnya pendapatan perusahaan membuat Adrian murka. Sebenarnya untung rugi dalam bisnis itu biasa tapi respon Adrian kali ini tidak seperti biasanya. “Ngapain terus disitu! Keluar!” CEO itu kembali tantrum membuat Anita sekretarisnya pamit. Dia melonggarkan dasinya, kemudian bersandar di kepala kursi keberasannya.. “Apa yang terjadi denganku! Alea Argh!” CEO itu nampak kesal sendiri. Tangannya langsung menyambar kunci mobil di atas meja, dan keluar. Di rumah, Alea yang baru saja mandi berbaring di tempat tidurnya. Dia ingin rehat sejenak untuk meregangkan ototnya namun baru saja hendak memejamkan mata, terdengar suara mobil masuk carport. “Siapa yang pulang, Nyonya atau Tuan?” Dia bangkit keluar untuk mengecek tapi ketika hendak membuka pintu Adrian sudah membuka pintu terlebih dahulu. Melihat Ale

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Dia Tidak Pernah Memenuhi Kebutuhan Biologisku

    Kamar mandi menjadi saksi bisu atas perbuatan mereka. Kenikmatan yang Adrian berikan membuat Alea tak kuasa, tubuhnya benar-benar sudah berkhianat, “Ahhhh Tuan.” Dia mengerang penuh nikmat hingga tubuhnya lemas. Sementara itu Adrian tersenyum karena sanggup membuat wanitanya terpuaskan. “Sekarang giliranku,” katanya sambil mempercepat gerakan pinggulnya. Sesaat kemudian, Adrian juga mengerang hebat, tanda jika sudah sampai ke puncak kenikmatan. Habis bercinta, mereka mandi bersama, ketika Alea hendak memakai pakaian basahnya kembali, Adrian melarangnya. “Pakai saja ini, baju basah jangan dipakai.” Adrian memberikan handuk istrinya kepada Alea. Alea merasa tak pantas menggunakan handuk Gina tapi Adrian memaksanya.“Jangan buang waktu, habis ini segera siapkan pakaian kerjaku!” Di depan wardrobe Alea berdiri menatap tubuhnya dari pantulan cermin.Bercinta, mandi bersama dan kini memakai handuk Gina, benar-benar membuatnya seperti Nyonya di rumah ini. “Maafkan saya Nyonya.” Perm

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Kita Lakukan Di bathup Saja!

    Berbeda dengan Adrian yang menunjukkan kepuasan di wajahnya, Alea justru merasa khawatir kalau Gina tiba-tiba pulang, sehingga dia segera mengumpulkan pakaiannya meskipun nyeri di pangkal pahanya masih terasa. "Setelah ini siapkan makanan untukku, Alea." "Baik, Tuan," jawab Alea lemas, meninggalkan kamar dengan perasaan bersalah. Dia menyesali tindakannya, terlebih menyadari kalau ia menikmati permainan dari majikannya. Di kamar mandi, Alea membersihkan tubuhnya, menggosoknya dengan keras, dengan harapan dapat menghilangkan bau permainan panas bersama suami majikannya. "Mengapa nasibku begini?" keluhnya sambil menangis. Setelah selesai, Alea mulai memasak. Baru saja ia menyiapkan makanan di meja, Adrian turun dengan rambut basah. "Anda mau makan sekarang, Tuan?" tanyanya. "Iya, aku lapar," jawab Adrian sambil menatap Alea. Tanpa ingin membuat Adrian menunggu, Alea cepat-cepat menyajikan makanan di hadapannya. Adrian mengatakan telah mentransfer uang yang disepakati, dan Alea

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Kamu Janda Tapi...

    Permintaan gila dari suami majikannya itu membuat Alea mundur selangkah, menatap Adrian tak percaya.Seluruh tubuh Alea menolak, tapi, pikirannya hanya terpusat ke keinginannya untuk segera menyelesaikan urusannya dengan Rian, mantan suaminya. Dari mana lagi ia bisa mendapatkan uang? Bahkan, jika ia bekerja sampingan lain, ia tak akan pernah bisa mendapatkan uang sebanyak itu. “B-bagaimana mungkin, Tuan? Selain itu, bagaimana dengan Nyonya Gina?” Keputusasaan kembali menyelimuti Alea. Tak mungkin ia menerima penawaran gila dari suami majikannya itu. “Asal kamu tetap diam, Gina tidak akan tahu.” sahut Adrian. Alea tertegun, meskipun begitu, dia tidak bisa mengkhianati penolongnya. “Tapi semua terserah kamu, aku juga tidak memaksa, lanjut Adrian sambil mengambil remote TV dan menyalakan televisi besar di ruangan itu. Dilema melingkupi Alea. Ia tak ingin mengkhianati Gina yang telah memberinya pekerjaan. Haruskah ia menjadi narapidana? Bayangan seragam oranye menari di kepalan

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Jadilah Penghangat Ranjangku!

    Alea seketika membeku kala menyadari perbuatan suami dari majikannya itu. Belum lagi napas panas yang Adrian yang menggelitik tepat di tengkuknya, membuat Alea mulai merasa gerah.“Apa maksud Anda, Tuan?!” tanyanya, memutar tubuhnya agar bisa mendorong Adrian. Namun, apa yang terjadi berikutnya benar-benari di luar dugaan Alea. Tiba-tiba, ia merasakan sesuatu yang lembut dan basah bertemu dengan bibirnya. Adrian, suami dari majikannya, menciumnya! Ciuman panas tak terelakkan, Adrian memaksa Alea untuk menerima ciumannya sementara Alea berusaha sekuat tenaga mendorong tubuh Adrian. “Jaga sikap anda, Tuan!” Teriaknya. Teriakan Alea, serta tatapan matanya yang sulit diartikan itu membuat Adrian menjauh dengan sendirinya. Melihat Alea yang mulai menitikkan air mata, Adrian pun memerintahkan Alea untuk keluar, sementara dirinya mengusap rambutnya dengan kasar, mengutuki diri sendiri karena bertingkah tanpa berpikir. Memang, karena kebutuhan biologis Adrian yang jarang terpenuhi membua

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Kamu Berniat Menggodaku Kan?

    "Kenapa? Kamu tidak mau melayani aku?" tanya suami dari majikannya dengan senyuman kecil di wajahnya, membuat Alea tercengang.Pikiran Alea melayang jauh, padahal, ucapan suami majikannya itu adalah respon dari kegeraman Alea yang baru saja terpaksa bekerja dua kali karena keinginannya yang kerap berubah. Sejak kejadian malam itu, entah mengapa Alea tak bisa menghapus suara aneh itu dari memorinya. Alea jelas tahu apa yang dilakukan oleh Adrian, apalagi Alea juga bukan anak kecil. “Apa maksud Tuan!?” tanya Alea panik, semburat merah mulai muncul di wajahnya. “Defensif sekali. Saya minta buatkan susu, bukan kopi. Jadi, buatkan saya susu sekarang juga!”"Oh … baik, Tuan. Tunggu sebentar," jawab Alea cepat, bergegas agar bisa segera menjauh dari suami majikannya yang mulai ia anggap sebagai pria aneh. **Sebulan pun berlalu. Kini waktunya Alea menerima gaji pertamanya sejak bekerja di rumah ini. "Berapa nomor rekening kamu, Alea?" tanya Gina saat hendak memberikan gaji."Maaf, Nyonya

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Berhenti Bekerja Hari Ini Juga!

    "Terima kasih, Nyonya," ucap Alea sambil tersenyum.Tak lama, Alea langsung diajak mengelilingi rumah, "Ini kamar kamu, Alea," katanya seraya menunjukkan kamar pembantu kepada Alea.Saat melihat kamar tersebut, Alea menarik napas panjang, kembali meratapi nasibnya. Dulu kamarnya begitu luas dengan berbagai fasilitas mewah, sementara kini ia harus tidur di kasur kecil dan hanya ditemani kipas kecil.Setelah meletakkan barang-barang pribadinya, Alea kembali keluar untuk mendengarkan majikannya menjelaskan tugas Alea sebagai ART. “Selain bersih-bersih dan masak, kamu juga harus melayani suami saya ya. Bangunkan dia, dan siapkan pakaian juga.” Permintaan dari majikannya seketika membuat Alea tercengang. Apakah memang semua ART memiliki tugas seperti itu? Kenapa ia harus melayani segala hal kebutuhan pribadi suami majikannya? Bukankah Alea bukan mahramnya?"Nyonya, apakah saya juga yang harus menyiapkan keperluan yang bersifat pribadi itu?" tanya Alea dengan ragu."Aku menggaji kamu deng

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku    Diusir

    “Ah… Terus Mas.” Lenguhan terdengar ketika Alea hendak masuk ke dalam kamar. Buah tangan untuk sang suami jatuh begitu saja. Dengan tangan bergetar, dia membuka pintu. Pagi itu, Alea berniat memberi kejutan untuk suaminya. Tapi ... siapa sangka kini justru Alea sendiri yang terkejut kala pemandangan polos suaminya yang terlihat menggagahi seorang wanita nampak jelas di depan mata. Sontak tangisnya keluar, disusul dengan suara lantangnya. “Apa yang kalian lakukan?!” Detik itu juga, Rian, suaminya, buru-buru menarik tubuhnya. Pria itu terlihat terburu-buru mencari celana, sementara kekasihnya, Sheryl, menutup tubuhnya dengan selimut. Usai memakai celana, Rian berjalan mendekati Alea dengan senyuman manisnya. “Sayang, kamu sudah pulang? Kenapa tidak menghubungi aku?” Mendengar kata sayang, seketika membuat Alea geram, sehingga dirinya tak kuasa melayangkan tamparan tepat di pipi sang Suami. “Jelaskan semua ini!” Teriaknya yang diikuti tangisan keras. "Tidak ada yang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status