Home / Rumah Tangga / Pemuas Nafsu Liar Majikanku / Jadilah Penghangat Ranjangku!

Share

Jadilah Penghangat Ranjangku!

Author: CitraAurora
last update Last Updated: 2025-03-26 21:08:35

Alea seketika membeku kala menyadari perbuatan suami dari majikannya itu. Belum lagi napas panas yang Adrian yang menggelitik tepat di tengkuknya, membuat Alea mulai merasa gerah.

“Apa maksud Anda, Tuan?!” tanyanya, memutar tubuhnya agar bisa mendorong Adrian.

Namun, apa yang terjadi berikutnya benar-benari di luar dugaan Alea. Tiba-tiba, ia merasakan sesuatu yang lembut dan basah bertemu dengan bibirnya. Adrian, suami dari majikannya, menciumnya!

Ciuman panas tak terelakkan, Adrian memaksa Alea untuk menerima ciumannya sementara Alea berusaha sekuat tenaga mendorong tubuh Adrian.

“Jaga sikap anda, Tuan!” Teriaknya.

Teriakan Alea, serta tatapan matanya yang sulit diartikan itu membuat Adrian menjauh dengan sendirinya. Melihat Alea yang mulai menitikkan air mata, Adrian pun memerintahkan Alea untuk keluar, sementara dirinya mengusap rambutnya dengan kasar, mengutuki diri sendiri karena bertingkah tanpa berpikir.

Memang, karena kebutuhan biologis Adrian yang jarang terpenuhi membuatnya sering bermain sendiri. Bahkan, tak jarang dia harus menahan hasratnya sendiri.

Setelah kejadian itu, Alea menjauh, mencoba menghindari Adrian, hingga suatu hari, Alea tiba-tiba mendapat telepon dari Rian yang meminta ia menanggung penalti atas kesalahan perusahaan setahun lalu.

“Tidak! Aku tidak mau. Bukankah perusahaan sudah kamu kuasai sekarang? Mengapa meminta aku menanggung penalti setahun yang lalu?” Alea menolak dengan tegas.

“Ada tanda tangan kamu di surat perjanjian, jadi kamu bertanggung jawab.” Rian tak menyerah.

Alea tak peduli, lagi pula dari mana uang untuk menanggung kerugian itu.

“Baiklah jika kamu tidak mau, siap-siap dilaporkan dan membusuk di penjara!” Mendengar itu, mata Alea berkaca-kaca, merasa tak percaya ada orang setega Rian.

Semua hartanya sudah dikuasai, bahkan cek peninggalan orang tuanya juga sudah dicairkan, tapi mengapa penalty juga harus dia yang tanggung?

“Biadab kamu, Mas!” caci Alea.

“Aku tunggu sampai minggu depan. Jika tidak ada uangnya, siapkan dirimu jadi narapidana.”

Alea terduduk lemas setelah menutup teleponnya. Dari mana ia bisa dapat uang sebanyak itu dalam waktu seminggu? Jangankan lima ratus juta, lima juta pun iatak punya.

Alea terus merenungkan masalah itu semalaman hingga tak bisa tidur, hingga ia memutuskan bahwa dokter Gina adalah satu-satunya harapan Alea.

“Nyonya, saya ingin bicara.” Kata Alea dengan wajah tak nyaman.

“Ada apa Alea?” tanya Gina sambil memainkan ponselnya. “Saya ingin pinjam uang Nyonya.” jawab Alea dengan gugup.

Gina menatap Alea, tetapi sebelum menjawab, ponselnya berbunyi. Dokter itu menerima panggilan telepon yang masuk dan mengabaikan Alea yang berharap pertolongan. Beberapa saat kemudian, telepon selesai tepat ketika Adrian muncul. “Aku buru-buru. Kamu ngomong saja sama Mas Adrian berapa yang kamu butuhkan.” kata Gina sambil mengambil tas kerjanya.

“Mau pinjam uang? Memangnya berapa yang kamu butuhkan?” tanya Adrian kepada Alea setelah Gina pergi.

“Lima ratus, Tuan.” Tubuh Alea bergetar hebat karena takut.

Awalnya, Adrian mengira nomial yang disebut Alea adalah lima ratus ribu, sehingga pria itu langsung mengeluarkan lima lembar uang merah dan meletakkannya di meja. Melihat hal itu, Alea menggeleng, “Bukan Tuan, saya perlu lima ratus juta.”

Mata Adrian membulat, terkejut bagaimana bisa seorang ART meminjam uang sebanyak itu pada majikannya. “Gila, kamu sadar dengan ucapanmu? Memangnya uang sebanyak itu kamu bisa mengembalikannya?”

Alea terdiam, tubuhnya masih bergetar karena takut dan panik.

“Anda bisa memotong gaji saya, Tuan.” jawab Alea dengan suara gemetar.

Adrian tertawa keras mendengar perkataan Alea. “Butuh berapa puluh tahun untuk melunaskan hutang sebanyak itu, Alea?” Adrian menggelengkan kepala, tak habis pikir dengan jawaban Alea.

“Saya mohon Tuan, bila perlu, saya bisa mengabdi ke keluarga ini untuk seumur hidup saya …” ucap wanita itu memohon, berharap tuannya berbaik hati padanya. Lagipula, Alea juga tahu, bagi Adrian uang sebanyak itu mungkin bukanlah apa-apa.

“Baiklah, tapi ada syaratnya.” ucap Adrian.

Alea merasa secercah harapan muncul saat mendengar jawaban dari suami majikannya, berpikir setidaknya ada jalan keluar.

“Apa syaratnya, Tuan?” tanyanya dengan penuh harap.

“Gampang. Kamu tinggal jadi pemuas nafsuku!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Imey Fahrani
laah ktnya gajih nya besar mknya d Sruh layani kbutuhan majikan laki .itu duit 5jt ajh gapunya.brarti yg dsbut gajih gde itu brpa dong.msa 3jt disebut gede
goodnovel comment avatar
Ade Virlita
kerjaan yg tak bisa langsung dijawab dengan hati yg tenang....wkwkwkwk
goodnovel comment avatar
Retno Anggiri Milagros Excellent
Kasihan Alea... sabar ya .
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Berakhir Dengan Bahagia

    Baru saja hendak naik ke atas terlihat Azalea dan grey turun. Aea yang kesel menatap anak dan menantunya. “Bagus! dari tadi ditunggu ngapain saja di kamar!” Sambil berkacak pinggang. Azalea dan Grey saling pandang, mereka menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Itu Ma, perut Kak Grey mules,” sahut Azalea berbohong. “Mules apa ngebet.” Masih dalam mode kesal. Adrian berjalan mendekati istrinya pria itu merangkul sang istri mencoba menenangkannya.“Sudahlah sayang ayo kita berangkat,” ujar pria itu. Netra Adrian juga menatap Azalea dan Grey mengkode anak serta menantunya untuk mengikutinya. “Ayo.”Singkat cerita mereka kini telah berada di pelabuhan mereka semua bersiap naik kapal yang telah bersandar dari kemarin. Kamar VVIP untuk keluarga besar Aiden. Sedangkan lainnya memakai kamar VIP dan kamar kelas satu. Suara kapal hendak berangkat berbunyi, jangkar mulai ditarik dan kapal perlahan berjalan. Sebenarnya Aiden dan sekeluarga ingin naik pesawat tapi mereka mengurungkannya

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Berlibur Ke Pulau Aiden

    Aiden terkejut mendengar ucapan sang istri, “Apa! kembar!” Tanyanya. “Iya tadi waktu di USG ada dua titik di perut Melati dan katanya itu janin yang kembar.” Jelas Aira dengan tersenyum. Terlihat sekali kalau wanita itu sangat bahagia. Dia berpesan pada Arya agar selalu memperhatikan istrinya karena hamil anak kembar tidaklah mudah. “Arya belilah hadiah yang banyak untuk istrimu.” Pinta Aiden kemudian mengelus rambut Melati. Alea yang mendengar itu juga turut berbahagia anak Arya adalah cucunya juga. “Mas kita akan memiliki cucu kembar.” kata Alea yang kemudian memeluk Adrian. “ Lihatlah mamamu Azalea, bagaimana kalau juga kamu juga memberikan kami cucu kembar.” Sindir Adrian sambil menatap Azalea dan Grey. Azalea menggeleng keras anak satu saja sudah membuatnya kewalahan apalagi anak kembar. “Azalea tak sanggup Pa, anak kembar itu benar-benar menguras tenaga.” Cicit Azalea dengan melemas. “Kan sekarang banyak baby sitter Azalea, ngapain harus bingung,” sahut Aiden. Semua te

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Hangatnya Keluarga

    Mereka semua menunggu kabar Arya dan Melati dengan cemas, terlebih Yesa yang tak sabar ingin mendengar kabar baik dari kakaknya. “Apa Om Aiden yakin kalau Kak Melati hamil?” Yesa menatap Aiden yang duduk tenang sambil menghisap rokok. “Yakin, kalau orang mual karena melihat makanan apalagi kalau bukan tanda kehamilan,” sahut pria paruh baya itu. Adrian juga turut menimpali dulu Alea maupun Azalea juga sama, mencium aroma makanan tertentu pasti langsung muntah-muntah. “Katanya kamu juga hamil, udah berapa minggu?” Azalea berbasa-basi kepada adik Arya.“Berjalan 12 minggu.” Jawab Yesa. Azalea tersenyum kemudian dia mengelus perutnya sendiri berharap ada kehidupan di dalam perutnya. “Apa kamu ingin hamil sayang?” tanya Grey ketika melihat tangan istrinya. “Pengen tapi aku tidak mau, aku ingin Arsen tumbuh besar dulu baru memikirkan adik untuknya.” Azalea takut kalau Arsen merasa iri dengan adiknya, lagipula dia juga masih belum tega membagi kasih sayang antara Arsen dan adiknya.

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Melati Mual Lagi

    Beberapa orang bermasalah di kantor Laura sudah dipecat, Papa Yesa yang merupakan pendiri perusahaan turun tangan langsung yang dibantu oleh Arya. Setelah para tikus berdasi telah diusir, Papa Yesa membagi perusahaan itu. Beliau kembali menawarkan pada Arya untuk membantu sang adik tapi jawaban Arya tetap sama, dia tidak ingin meminta apapun dari papa kandungnya. Selama ini Yesa lah yang berjuang jadi biar Agam yang membantu istrinya.“Tapi Agam sibuk dengan restorannya Arya.” Ujar Sang Papa. “Tidak Pa, Arya yakin dia bisa membagi waktu.” Arya membujuk papanya. Menjadi konglomerat ternyata repot juga, banyak perusahaan yang harus dihandle tapi pewarisnya hanya sedikit. Mewarisi perusahaan Aiden saja Arya sudah repot apalagi harus mewarisi perusahaan Papa kandungnya. Malam itu Arya meminta semua untuk berkumpul, termasuk Agam dan Yesa. Ada yang ingin dibicarakan mengenai perusahaan. “Ada apa Kak?” Tanya Yesa. Arya menghitung beberapa perusahaan yang akan mereka warisi. Disin

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Terus Terang

    Sudah seperti ini Agam tidak bisa mengelak lagi. Netranya menatap Yesa dan papa mertuanya.Seolah tahu apa yang Agam pikirkan, Yesa mengangguk, memberi kode pria itu untuk memberitahukan siapa dia. “Sebenarnya Yesa adalah istriku,” ungkapnya. Semua orang yang berada di sana terkejut siapa sangka asisten yang mereka anggap tidak berkompeten adalah suami CEO-nya sendiri. Mereka saling tatap, ekspresi mereka menunjukkan rasa tak enak, bagaimana tidak orang yang sedari tadi mereka jelek-jelekan dan mereka anggap tidak berkompeten adalah orang dalam sendiri. Sebelum terlambat mereka berpura-pura tertawa dan bersikap baik. Mereka mengatakan kalau apa yang mereka ucapkan tidak bermaksud apa-apa. “Tidak bermaksud apa-apa gimana! Jelas tadi anda bilang dia tidak becus apa-apa.” Kekesalan Yesa merangkak naik. Padahal selama ini kinerjanya begitu baik,” Sambung Yesa. Melihat ekspresi orang-orang itu Agam pun tersenyum tipis kemudian duduk menghadap mereka semua. “Justru kalianlah yang t

  • Pemuas Nafsu Liar Majikanku   Cebongnya Tok Cer Juga

    “Apa Dok istri saya hamil?” Agam nampak tak percaya dengan apa yang Dokter katakan. “Iya, selamat Pak.” Dokter memberikan selamat atas kehamilan pasiennya. Netra Agam kini mengarah pada istrinya, dia sungguh tak percaya akan secepat ini menjadi seorang ayah. “Sayang aku akan menjadi ayah?” Agam menunjuk dirinya sendiri. Yesa mengangguk kemudian mereka berpelukan di depan dokter. Dalam pelukan Agam, Yesa menangis, Tuhan telah mempercayakan seorang anak padanya dan Agam. Melihat mereka, dokter turut terharu, terlebih ucapan Yesa yang begitu menyentuh. Kecupan demi kecupan mendarat di wajah Yesa, membuat Dokter dan suster saling pandang. “Maaf mengganggu, silahkan tebus obatnya.” Tak mungkin dokter menunggui orang yang tengah berbahagia bisa-bisa pasien lainnya kelamaan mengantri. Kini mereka telah berada di dalam mobil, karena takut terjadi apa dengan janinnya Agam menyetir dengan kecepatan yang sangat rendah. “Mas kapan sampainya?” Protes Yesa. “Aku tidak ingin terjadi apa-

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status