“Hadehhh… Kok kenyang ya? Perasaan, sebelum makan tadi, perutku terasa lapar deh? Tapi, setelah makan, eh malah kenyang.” Kata Cassey sembari memegangi perutnya.
“Apa!? Kamu kenyang Cass? Wahh, keren banget kamu… Apa tadi? Sebelum makan, perut kamu terasa lapar?” Tanya Chelsea.
“Iya Chel” Jawab Cassey.
“Terus, setelah makan, kamu merasa kenyang dan tidak lapar lagi?”
“Iya nih. Menurut kamu, itu kenapa ya Chel?”
“Emm… Entah, aku juga bingung Cass. Mungkin, karena otakku masih normal kali ya?”
“Loh, jadi maksud kamu, otakku tidak normal begitu!?”
“Eh, kamu sendiri yang bilang loh, bukan aku, hahaha” Kata Chelsea sembari tertawa.
“Kalian bahas apa sih? Kok aku jadi kayak bego banget ya? Sejak dari tadi kalian mengobrol, mengapa hanya aku yang sampai sekarang belum paham tentang apa yang sedang kalian bahas.&rd
“Hahaha… Kalian ini ada-ada saja… Oh iya, semua sudah selesai makan siang kan? Yasudah, kita pulang ke rumahku yuk, aku sudah tidak sabar nih…” Kata Angel.“Kakak serius mau pulang? Tidak mau istirahat dulu?” Tanya William.“Yakin Will. Lagian, apa bedanya di Hotel ini dengan rumahku?”“Sama aja sih, tapi kan…”“Maaf tuan, tapi menurut saya, apa yang di katakan nona Angel ada benarnya juga. Karena…”“Yaudah iya-iya, terserah kalian saja lah.” Kata Samuel memotong perkataan Samuel.Setelah itu, William dan yang lain kembali ke kamar mereka masing-masing terlebih dahulu untuk mengemas semua barang-barang mereka. Setelah selesai, mereka langsung berkumpul di depan Hotel Mendez. Lalu, Jordi berlari menuju parkiran untuk mengambil mobil Limousine dan kemudian, kembali ke depan Hotel untuk menjemput William dan yang lain. Setelah Jordi tiba m
“Nah, kita sudah sampai nih…” Kata Chelsea.Sontak, William dan yang lain langsung melihat kearah luar mobil.“Kak? Ini rumah kamu?” Tanya William kepada Angel sembari pandangannya masih terfokus pada rumah Angel.“Hah? Aku juga gatau Will. Perasaan, aku juga tidak begitu asing dengan rumah ini. Tapi…” Jawab Angel.Tin tin…Jordi membunyikan klakson mobilnya. Mendengar itu, para penjaga gerbang rumah Angel langsung bergegas membuka gerbang dan mempersilahkan mobil mereka masuk ke dalam rumah.Sesampainya di halaman rumah Angel,Brakk!“Wahhh… Ini serius rumah kakak? Besar banget… Rumahku saja, tidak sebesar ini loh kak. Dan, wahhh… Aku jadi iri, hahaha” Kata William sembari menutup pintu mobil.“Maaf tuan, jika anda memiliki pertanyaan seputar rumah nona Angel, anda bisa bertanya kepada saya. Sebisa mungkin, saya akan menjawab
“Eh, ngomong-ngomong nih, Camille apa kabar ya? Melihat Ace di penjara, reaksi Camille bakalan gimana ya?” Tanya Cassey.“Emm… Kalau menurutku sih, Camille pasti senang banget.” Jawab Chelsea.“Emm… Iya juga ya, secara kan, kelakuan Ace sudah keterlaluan banget sih. Untung ada Samuel. Kalau tidak, mungkin sampai sekarang mereka masih menjalin hubungan tanpa tahu apa yang telah dilakukan Ace terhadap teman-temannya Camille.” Kata Cassey.“Iya, pacarku memang paling The Best lah, hahaha…” Kata Fanny sembari memeluk Samuel.“Ace? Camille? Tunggu-tunggu, kalian sedang membicarakan siapa sih? Tolong dong, ceritakan sedikit. Siapa tahu, aku bisa mengingat sesuatu.” Kata Angel.“Nona, kalau seandainya di ceritakan, nanti bakalan panjang banget. Lagian, kita juga bingung harus mulai dari mana.” Kata Samuel.“Emm… Begitu ya. Emm… Aku ngant
“Hah? Itu kan punya kamu Ngel.” Kata Fanny.“Hah!? Punya ku? Serius kamu Fan? Jadi, aku juga seorang pemulung disini?” Tanya Angel kepada Fanny.“Ya-iya Ngel. Jadi, ketika kamu pertama kali pindah kesini, kamu adalah seorang pemulung. Kamu mengumpulkan barang-barang bekas, untuk memenuhi kebutuhan kamu di kampus. Ya, meskipun, aku, Chelsea, Cassey dan juga kamu mendapatkan Beasiswa, tapi kita juga membutuhkan uang tambahan untuk kebutuhan lain, seperti tugas misalnya.” Jawab Fanny.“Hah? Jadi…”“Iya, kamu adalah seorang pemulung, aku adalah seorang pegawai di sebuah toko, Cassey bekerja di sebuah laundry, dan Chelsea bekerja di kampus, sebagai pesuruh oleh para mahasiswa untuk mengerjakan tugas-tugas mereka, dan kalau sudah selesai, mereka membayar Chelsea dengan uang.”“Aduh, Fan. Sumpah, kepalaku pusing banget. Kalau kamu mau turun, yasudah, kamu duluan saja. Aku mau istirah
Pukul 19.00 malam, Angel terbangun dari tidurnya. Kemudian, dia berjalan keluar kamar, berniat untuk menemui William dan yang lain. Lalu, baru saja Angel menuruni 4 anak tangga menuju lantai 2, langkah Angel terhenti sejenak, sembari memandangi ruang playstation yang tampak sedikit terbuka.“Loh, pintu ruangannya terbuka, tapi? Kok tidak ada suara ya? William dan yang kemana?” kata Angel pada dirinya sendiri.Kemudian, Angel berjalan menuju ruangan itu, untuk melihat, siapa yang ada di dalamnya. Lalu, setibanya Angel di depan pintu ruangan itu,“Eh? Mereka mabuk, ya? Dan, William? Kok Cassey tidur, sembari memeluk William? Hah!?” kata Angel dengan nada bicara yang sedikit berbisik.Melihat itu, Angel menepuk kening dan menggelengkan kepalanya, sembari tersenyum kecil. Tapi, Angel tak mau ambil pusing. Angel menutup pintu itu secara perlahan, kemudian, Angel langsung turun kebawah, membuat segelas kopi, lalu pergi menonton TV di rua
“Huaaahhh… Emm… Eh? Joe dan tuan William, kemana?” tanya Samuel, yang baru saja terbangun dari tidurnya, sembari melihat ke sekeliling ruangan.Mendengar itu, Chelsea, Fanny dan Cassey, terbangun seketika.“Ada apa sih, Sam?” tanya Cassey pada Samuel.“Ini, Cass, tuan William dan Joe, tidak ada disini. Mereka kemana, ya?”“Ah, kamu ini, bikin kaget saja. Tuan William pergi ke kamar mandi. Kalau Joe, aku sih tidak tahu. Mungkin, ikut ke kamar mandi, bersama dengan tuan William.” kata Cassey dengan wajah yang sedikit sembab.“Huaaahhh… Kalian ribut sekali. Jam berapa sih ini?” kata Chelsea.“Astaga! Sudah pukul 20.30 malam! Serius ini? Wah, bakalan begadang kalau begini.” kata Samuel, sembari melihat kearah jam tangannya.“Wahh, efek anggurnya gila banget, ya. Kita tertidur sampai malam begini, karena anggur itu. Tapi, kepalaku … Ko
“Hai… Kalian sedang membahas apaan sih? Kayaknya, seru banget?” tanya Fanny, yang baru saja tiba, bersama dengan Samuel, dan juga Cassey.“Ah, ternyata kalian. Sini duduk dulu. Ini, Angel bertanya kepadaku, 2 hari lagi, kita akan mulai masuk kuliah. Nah, yang membuat aku merasa sedikit syok, Angel bertanya, dimana kampus kita. What!? Are you serious?” kata Chelsea.“Lah, kamu serius, Ngel? Kamu tidak tahu, dimana kampus kita? Terus, tentang pelajaran, yang sudah kita pelajari selama di kampus? Selama hampir 4 tahun? Kamu tidak ingat?” tanya Cassey pada Angel.“Iya, aku tidak ingat, Cass. Yang aku ingat, hanya usiaku saja. Aku sekarang, berusia 23 tahun. Dan,aku tidak tahu, kapan aku mulai kuliah.” jawab Angel, sembari menggelengkan kepalanya.“Ngel, kita masuk kuliah, saat berusia 19 tahun. Kita sudah hampir 4 tahun, bersama-sama di kampus. Dan, sebentar lagi, kita selesai. Dan sekarang, kamu ma
Setibanya William, Samuel, dan Joe di luar rumah Angel, 2 orang yang bertugas menjaga gerbang rumah Angel, datang menghampir mereka.“Selamat pagi, tuan muda.” kata salah seorang penjaga gerbang itu.“Pagi…” kata William.“Ah, begini, tuan muda. Emm… Malam tadi, ada sebuah mobil Chevrolet, berhenti di seberang jalan rumah nona Angel. Nah, kami perhatikan, sepertinya mobil itu mencurigakan. Mobil itu berhenti di seberang jalan, dengan lampu mobilnya yang mengarah ke rumah ini, tuan. Nah, karena kami sangat penasaran, dengan mobil itu, akhirnya, kami memutuskan untuk mendatangi mobil itu. Namun, ketika kami berdua baru saja tiba di dekat mobil itu, mobil itu langsung pergi, tidak tahu kemana. Mohon maaf, tuan. Apakah, anda tahu, siapa pemilik dari mobil itu?” kata seorang penjaga gerbang pada William.“Chevrolet?” tanya Samuel pada penjaga gerbang itu.“Iya, tuan.” jawab penjag