Share

Ratapan Hati Izzy

Izzy masih duduk di kursi meja makan. Hening. Tidak ada seorangpun di meja tersebut kecuali dia. Telinganya hanya menangkap suara gemericik air terjun buatan yang mengaliri tembok yang ada di taman samping ruang makan. Papa dan Mamanya sudah berangkat pagi-pagi buta. Di rumah yang cukup untuk delapan lapangan futsal itu, hanya tinggal dirinya dan empat asisten rumah tangga yang tak tahu entah dimana.

Selasa pagi ini tidak ada yang istimewa. Selasa pagi ini seperti hari biasa. Tetapi, ada yang istimewa di siang nanti, yaitu bertemu Indra.

Tangannya mengetuki piring yang berisi sarapannya yang sama sekali belum masuk ke mulutnya. Bukan karena sarapannya yang tidak enak, tetapi karena tenggorokannya susah untuk diajak menelan. Mulutnya juga kering. Dari mata yang memandang kosong ke depan, sesekali mengalir air mata.

Izzy letakkan begitu saja sendoknya ke piring hingga membuat suara berdecing yang keras. Dia meraih ponselnya dan membuka aplikasi Whatsapp. Ada satu pesan yang disematkan d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status