Share

Usul Jasmine

Perut Caca kenyang meskipun belum menyentuh dua paket makanan yang ada di depannya. Digaruknya punggung tangannya meskipun tidak terasa gatal. Kakinya tidak bisa diam, mengetuki lantai. Akhirnya, dirinya bangkit dari duduknya dan berjalan menutup pintu ruangan kerjanya yang ada di Gedung Rektorat lantai tiga.

Sekarang aman, tidak ada seorang pun yang bisa melihat dirinya yang sedang rentan. Paket itu berisikan makanan dari sebuah resto terkenal. Tanpa membuka pun, Caca tahu isinya adalah makan siang dan kukis untuknya yang dikirimkan oleh Satrio.

Perutnya yang lapar meronta minta diisi. Sedangkan pikirannya menolak ide tersebut. Bahkan dia sendiri tidak tahu kenapa dia menolak makanan tersebut.

“Bodoh.” kutuknya, “Seharusnya tadi aku tidak bilang kalau aku belum makan.”

Caca mengambil ponselnya dan menghubugi Jasmine. Dalam waktu kurang dari lima menit, Jasmine sudah ada di ruangannya.

“Ya Bu Kapolres, ada apa?”

“Saya ada sedikit rejeki. Mohon diberikan pada Si Kembar ya?” tangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status