Home / Fantasi / Penakluk Sihir Iblis / Tanghulu Dan gula Kapas Di Lengan Jubah Tiānyin

Share

Tanghulu Dan gula Kapas Di Lengan Jubah Tiānyin

Author: Aspasya
last update Last Updated: 2025-03-14 07:00:45

Sorak-sorai membahana, menyelimuti tempat itu dengan riuh kemenangan. Tiga laga berturut-turut telah berakhir, dan Qing Héng Zhì keluar sebagai pemenang mutlak dengan tangan kosong.

"Dia berhasil lolos!" seru Yāo Yu dengan gembira, langsung merangkul Qing Yǔjiā. Keduanya tertawa lega, berbagi kebahagiaan atas kemenangan yang baru saja diraih.

Lei dan Yāo Ming tersenyum kecil, sementara Ling Qingyu menyambut Qing Héng Zhì dengan pelukan hangat. Di sisi lain, Liú Zhǎng dan Yuè Lǜ Shén Jūn juga terlihat puas, meski tetap menjaga sikap mereka.

Tak jauh dari mereka, Huànyǐng tampak bergelayut di lengan Tiānyin, seolah menjadikan pemuda itu sebagai sandarannya. Tanpa peduli pada pandangan orang lain, ia merebahkan sedikit kepalanya ke bahu Tiānyin, menikmati kenyamanan tanpa beban.

"Tiānyin, ternyata benar. Ada banyak kultivator muda hebat di sekitar kita," ujarnya dengan nada santai. Seolah pertempuran sengi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Penakluk Sihir Iblis    Menang Dan Kalah Adalah Hal Yang Biasa

    Babak final dimulai setelah jeda beberapa saat. Kesempatan ini diberikan agar para peserta yang lolos bisa beristirahat sejenak, sementara berbagai pertunjukan telah disiapkan untuk menghibur penonton dan tamu undangan. Riuh rendah suara musik dan sorak-sorai mengisi udara. Namun, bagi mereka yang akan bertanding, kegelisahan lebih mendominasi daripada kesenangan.Di antara para peserta yang menanti giliran, Lei menghela napas panjang. "Kita tidak bisa mengetahui siapa lawan kita sebelum babak final dimulai," keluhnya.Liú Zhǎng baru saja mengumumkan aturan itu sesaat setelah mereka memastikan diri lolos ke final."Itu untuk menghindari kecurangan," sahut Liú Zhǎng dengan senyum kecil, seakan mengerti kegelisahan Lei."Kau benar, Liú Qianbei," Huànyǐng mengangguk, berusaha menerima keputusan tersebut dengan lapang dada."Pada intinya, di turnamen ini kita tidak bisa memilih lawan." Yu

    Last Updated : 2025-03-14
  • Penakluk Sihir Iblis    Tiān Xiāng Jiàn, Tinta Dan Fēngdié

    Aroma ramuan herbal memenuhi udara, membawa ketenangan sekaligus kebingungan begitu Yāo Yu menghunus pedangnya. Di tengah arena, Ling Qingyu berdiri tegak, matanya terpaku pada pedang yang berada di genggaman Yāo Yu."Tiān Xiāng Jiàn, Pedang Aroma Surgawi," gumamnya pelan. Seolah tak percaya harus menghadapi senjata legendaris itu."Ling Xiōng, jangan ragu! Keluarkan Mo Hua!" seru Yāo Yu seraya mengangkat pedangnya, siap menyerang.Ling Qingyu menghela napas. Meskipun sedikit gugup, ia tidak memiliki pilihan selain mengikuti kata-kata Yāo Yu. Dengan gerakan cepat, ia menghunus Mo Hua. Pedang hitam legam itu berkelebat, memercikkan cahaya pekat bak tinta yang menyebar di udara, membaurkan jarak pandang."Aish, kau benar-benar cerdik, Ling Xiōng!" keluh Yāo Yu dengan nada kesal.Ia segera melompat ke samping, menghindari gumpalan hitam pekat yang berputar di sekelilingnya. Ilusi tinta, salah satu kekuatan mengerikan Mo Hua—dapat menyesatkan

    Last Updated : 2025-03-14
  • Penakluk Sihir Iblis    Pertarungan Yang Berakhir Dengan Kekacauan Dalam Damai

    Yāo Yu membelalakkan mata saat bisikan halus menyelinap di telinganya. Refleks, ia berbalik cepat—namun seketika, selarik tinta hitam menyambar ke arahnya. Dengan gerakan secepat kilat, ia menangkis serangan itu menggunakan pedangnya, menciptakan jejak gelap yang terhapus dalam hembusan angin.Aroma herbal yang menyengat segera memenuhi udara. Itu aroma yang paling dibenci Ling Qingyu—sesuatu yang membuatnya mual seketika. Dengan gerakan cepat, pemuda itu melompat menjauh, napasnya memburu."Cih! Hanya seperti itu saja, Ling Xiōng?" seru Yāo Yu dengan nada mengejek.Ling Qingyu mendengus kesal. Ia tidak punya waktu untuk memikirkan mual yang menggelayuti perutnya. Dengan mata menyala-nyala, ia berbalik dan menyerang lagi, mengabaikan bau ramuan yang seakan mengepungnya."Hēi, Ling Xiōng, jangan nekat!" seru Yāo Yu. Ia terkejut melihat rekannya berani menerobos serangan herbal yang biasanya membuatnya mundur tanpa berpikir dua kali.Gadis

    Last Updated : 2025-03-15
  • Penakluk Sihir Iblis    Kue Manis Yang Mengakhiri Perkelahian

    Sementara itu, perkelahian antara Huànyǐng dan Lei berakhir saat Tiānyin melangkah di antara mereka. Sosoknya yang tegak dan tegap menjadi penengah. Huànyǐng, tanpa ragu, segera bersembunyi di balik punggung kokoh Tiānyin, menghindari tatapan berapi-api sang kakak."Yuè Èr Gōngzǐ, minggir!" seru Lei, suaranya masih sarat dengan kemarahan.Namun, Huànyǐng hanya meleletkan lidah, menatap Lei dengan ekspresi mengejek."Jian Yi," tegur Tiānyin. Suaranya tetap datar tetapi cukup untuk membuat Huànyǐng bersikap lebih tenang.Tiānyin merogoh lengan jubahnya. Mengeluarkan sebuah kantong kecil, lalu menyerahkannya pada Huànyǐng."Aiyo, Chénxī!" Huànyǐng bersorak riang begitu melihat isinya, beberapa potong kue manis dengan aroma lembut yang menggoda.Setelah menerima kantong itu, Huànyǐng menoleh ke Lei dengan senyum usil. "Lei, kau mau tidak?" tanyanya dengan nada menggoda.Lei mendengus, jelas masih kesal, tetapi tangannya teta

    Last Updated : 2025-03-15
  • Penakluk Sihir Iblis    Bukan Pedang Pembunuh

    Xú Wén memicingkan mata menatap Yāo Yu. Meski dalam hierarki akademi ia adalah senior, bakat dan tingkat kultivasi mereka setara. Usia mereka pun hanya terpaut satu atau dua tahun.“Yāo Gūniang, mohon untuk tidak sungkan,” sapanya dengan lembut dan sopan, sembari menggenggam gagang pedangnya dengan santai.“Oh, tentu saja. Aku tidak akan sungkan, Qianbei.” Yāo Yu tersenyum manis, namun matanya menyiratkan kesungguhan.Tanpa menunggu lebih lama, pedangnya berkelebat dengan cepat. Begitu mata pedangnya berkilat, aroma harum herbal segera menguar, membungkus arena dengan keharuman yang lembut tetapi menusuk. Udara di sekeliling bergetar, seolah merespons energi yang ia lepaskan.Xú Wén menyipitkan mata, lalu tersenyum tipis. Ia mengangkat Shuāng Huá Jiàn—Pedang Bunga Salju—dan dalam sekejap, hawa dingin menyeruak liar, menjalar hingga ke tribun penonton dan tribun kehormatan. Angin dingin menusuk kulit, membuat banyak orang tanpa sadar merapatkan jub

    Last Updated : 2025-03-15
  • Penakluk Sihir Iblis    Tidak Hanya Menonton Saja Bukan?

    Pertarungan antara Yāo Yu dan Xu Wen akhirnya berakhir dengan kemenangan Xu Wen. Lawannya selanjutnya adalah Qing Héng Zhì.Sejak awal, pertarungan mereka berlangsung sengit. Keduanya sama-sama kuat, memiliki kecepatan dan teknik yang sulit ditandingi. Namun, seperti halnya di pertarungan sebelumnya, Qing Héng Zhì tetap tidak menggunakan pedangnya.Xu Wen menyipitkan mata, tatapannya menyiratkan sedikit rasa meremehkan. “Qing Gōngzǐ, pedangmu pun sama seperti Tiān Xiāng Jiàn milik Yāo Gūniang,” ucapnya, nada suaranya menyiratkan tantangan.Qing Héng Zhì tersenyum tipis, ekspresinya santai seolah tak terganggu. “Itu bukan masalah untukku, Xu Qiánbèi.”Xu Wen mendengus. “Iya tentu saja, Qing Gōngzǐ. Tanganmu itu lebih kuat dari pedang mana pun di Kekaisaran Bìxiāo.”Tanpa membuang waktu, Xu Wen menebaskan pedangnya, menghunuskan hawa dingin yang langsung menyergap Qing Héng Zhì. Udara di sekitar mereka bergetar, menimbulkan kabut tipis akib

    Last Updated : 2025-03-16
  • Penakluk Sihir Iblis    Siapa Yang Akan Menang?

    "Yāo Gōngzǐ," sapa Qing Héng Zhì dengan sedikit canggung.Dia tidak pernah membayangkan akan berhadapan dengan Yāo Ming. Apalagi Jian bersaudara, Yuè Tiānyin, atau bahkan sang kakak, Qing Yǔjiā. Namun, ini adalah turnamen. Tidak peduli siapa lawannya, dia harus siap bertarung."Santai saja, Qing Xiōng. Anggap saja ini latihan biasa," ujar Yāo Ming sambil tersenyum dan mengedipkan mata.Qing Héng Zhì tersenyum kecut. Latihan biasa? Baginya, menghadapi Yāo Ming dalam duel terbuka adalah tekanan besar. Tapi mau bagaimana lagi? Turnamen ini menempatkan mereka sebagai lawan, meskipun di luar arena mereka tetap bersahabat."Baiklah, Yāo Gōngzǐ! Ayo kita mulai!" serunya dengan semangat membara.Yāo Ming tersenyum menanggapi. Di tribun kehormatan, Jìng Jūnlán Wángyé memperhatikan pertarungan dengan mata berbinar. Perkembangan Qing Héng Zhì sungguh luar biasa. Dulu sepupunya itu pemalu dan ragu-ragu, kini ia berdiri tegap dengan percaya diri.

    Last Updated : 2025-03-16
  • Penakluk Sihir Iblis    Kekacauan Di Arena

    Qing Héng Zhì kembali mengayunkan pedangnya. Cahaya dingin melesat di antara deru angin, memaksa Yāo Ming mundur beberapa langkah. Pemuda itu segera melemparkan rantai putih dari gagang pedangnya, berharap bisa menahan laju serangan. Namun, di saat itulah sesuatu yang aneh mulai terasa. Selapis kabut hitam tipis menyelimuti tubuh Qing Héng Zhì."Qing Xiōng!" seru Yāo Ming, suaranya menggema di arena. Sorot matanya membelalak panik saat menyadari ada yang tidak beres dengan lawannya.Di tribun peserta, Qing Yǔjiā yang mengamati dari kejauhan juga tersentak. Tatapannya segera beralih ke Huànyǐng dan Tiānyin."Qing Gūniang, apa yang terjadi pada Qing Héng Zhì?" tanya Yāo Yu dengan bingung."Aku tidak tahu..." Qing Yǔjiā menjawab lirih, kegelisahan tampak di wajahnya. Ia menoleh ke arah Yuè Tiānyin yang berdiri tak jauh darinya. "Yuè Èr Gōngzǐ, apakah mungkin ini..."Tiānyin menatapnya da

    Last Updated : 2025-03-16

Latest chapter

  • Penakluk Sihir Iblis    Pusaran Roh Di Hēi Hu

    Perahu mereka melaju perlahan menembus kabut tipis yang menyelimuti permukaan Hēi Hu. Semakin mendekati pusat danau, kabut energi spiritual terasa semakin pekat. Yu Shi mendesis pelan di bahu Huànyǐng, bulu-bulunya berdiri seolah merasakan bahaya."Lihat itu!" seru Huànyǐng tiba-tiba, menunjuk ke tengah danau.Di kejauhan, sebuah pusaran air muncul, mula-mula kecil tetapi dengan cepat membesar. Bukan hanya air yang berputar. Energi roh berpilin membentuk tornado kecil di atasnya, menciptakan pemandangan yang menakjubkan sekaligus mengkhawatirkan."Itu bukan pusaran biasa," gumam paman perahu, wajahnya pucat. "Sudah kuduga... energi spiritual danau semakin tak terkendali."Tiānyin memicingkan mata birunya, merasakan fluktuasi qi yang kacau. "Jian Yi, bersiaplah."Huànyǐng mengangguk, ekspresinya berubah serius. Suatu pemandangan langka dari pemuda yang biasanya ceria. Ia bisa merasakan Heibing Hùfú di dalam tubuhnya beresonansi dengan ener

  • Penakluk Sihir Iblis    Pagi di Zǐténg Lán (Kabut Wisteria)

    Sinar matahari pagi menerobos lembut melalui cabang-cabang pohon wisteria yang menjuntai di sekitar Zǐténg Lán, kediaman Jian Huànyǐng di tepi Sungai Ungu Gelap. Bunga-bunga wisteria yang bergantungan, bergoyang pelan tertiup angin, menciptakan bayangan yang menari di atas lantai kayu paviliun.Air Terjun Lánluò mengalir dengan gemericik menenangkan, mengisi udara dengan kesegaran abadi. Sungguh tempat yang cocok dengan jiwa bebas sang Mófǎ Shī. Berbeda dengan kediaman Tiānyin yang tenang, Zǐténg Lán terasa hangat dan penuh kehidupan.Tiānyin sudah menyelesaikan meditasi paginya bahkan sebelum mentari sepenuhnya bangkit. Tubuhnya bergerak dalam ritme sempurna, pedang Xīn menari di udara pagi, meninggalkan jejak embun beku yang segera menguap terkena hangatnya sinar matahari. Setelah latihan yang tak bercela, ia duduk menikmati teh pagi, menunggu—seperti biasa—sang tuan rumah yang masih terlelap.Di dalam kamar utama, Huàn

  • Penakluk Sihir Iblis    Artefak Di Hēi Hu

    Huànyǐng masih bergetar ketakutan dalam pelukan Tiānyin, wajahnya tersembunyi sempurna di dada pemuda itu. Tidak peduli bahwa mereka berada di tengah keramaian, dengan puluhan pasang mata yang mulai menatap penasaran. Dan tentu saja dengan Yu Shi yang menatap seakan-akan malas melihat drama sang tuan."Yo, benarkah ini Mófǎ Shī? Penyihir Iblis yang mengerikan itu?" Sebuah suara familiar terdengar, sarat dengan nada mengejek.Tiānyin menoleh dengan wajah datar, sementara Huànyǐng mengintip dari balik punggungnya. Matanya langsung berbinar melihat sosok Yāo Ming yang berdiri santai, lengan dilipat di dada dengan senyum menjengkelkan di wajahnya."Yāo Ming!"Seketika, Huànyǐng melepaskan pelukannya pada Tiānyin dan berlari memeluk Yāo Ming dengan semangat berlebihan. Ekspresi Tiānyin berubah dalam sekejap, datar, lebih datar, dan akhirnya beku sempurna. Patung es di musim dingin tidak ada apa-apanya diband

  • Penakluk Sihir Iblis    Mófǎ Shī Sang Penyihir Iblis Takut Ular

    Tiga tahun berlalu sejak kejadian di Shén Wu Gǔ. Luka-luka telah Huànyǐng telah sembuh, tetapi bekas yang tertinggal tak akan pernah hilang sepenuhnya.Siang itu Pasar Lanyin di kaki Lembah Wisteria dipenuhi hiruk-pikuk kehidupan. Pedagang berseru menawarkan dagangan, pembeli menawar dengan semangat, dan aroma berbagai makanan bercampur dalam harmoni yang khas."Kembalilah ke sini, kucing nakal!"Teriakan itu memecah keramaian pasar. Jian Huànyǐng berlari dengan kecepatan luar biasa, mengejar sosok berbulu putih yang melompat dari satu atap ke atap lainnya dengan keanggunan yang menjengkelkan.Yu Shi, kucing spiritual miliknya, tampak sangat menikmati permainan kejar-kejaran ini. Di mulutnya tergenggam gelang jade berharga, milik seorang pedagang yang kini berteriak marah."Maafkan kucingku!" seru Huànyǐng tanpa menghentikan larinya, senyum tanpa rasa bersalah terukir di wajahnya yang

  • Penakluk Sihir Iblis    Janji Yuè Tiānyin

    Ketenangan setelah badai hanyalah ilusi. Di Hé Yún Gé, Paviliun Awan Harmonis, ketegangan masih terasa kental meski pertemuan para tetua telah usai. Bulan menggantung rendah di langit, menyaksikan takdir yang mulai bergerak di bawah naungannya.Di sebuah ruangan privat, Yuè Tiānyin berlutut dengan sikap formal di hadapan ayahnya. Wajahnya yang biasanya tanpa ekspresi kini menampakkan kesungguhan yang jarang terlihat."Izinkan aku membawa Huànyǐng ke Kediaman Aroma Wisteria, A Tiě," ucapnya, suaranya tenang namun tegas.Yīnlǜ Shengzhe menatap putranya dengan sorot mata penuh perhitungan. Jemarinya yang lentik mengusap Xiǎo, seruling abadi yang selalu menemaninya."Kau yakin tempat itu lebih aman dari Bi Hai Wan?" tanyanya dengan nada rendah."Energi spiritual di sana hampir sama dengan kabut di Shén Wu Gǔ," Tiānyin menjawab tanpa keraguan. "Dan aku bisa lebih mudah melindunginya di wil

  • Penakluk Sihir Iblis    Keputusan Telah Dibuat

    Wu Chéng kini diselimuti ketegangan yang terasa di setiap sudutnya. Insiden dengan Heibing Hùfú telah menyebar bagai api di padang rumput kering, dan semua sekte besar yang berpartisipasi dalam Perburuan Roh menyadari bahwa dunia kultivasi akan segera mengalami perubahan besar.Di Hé Yún Gé, Paviliun Awan Harmonis, yang semula disediakan sebagai penginapan bagi Sekte Pemecah Langit dan Musik Abadi, kini berubah menjadi tempat perundingan rahasia. Aula utama dipenuhi oleh para pemimpin sekte yang duduk dengan wajah serius.Wúshuāng Jiàn Shèng dan Yīnlǜ Shengzhe duduk di tengah, dikelilingi oleh para tetua dan pemimpin sekte lainnya. Sikap mereka tenang, tetapi siapapun bisa merasakan tekanan qi yang menguar dari tubuh keduanya."Kita harus menentukan langkah berikutnya," Wúshuāng Jiàn Shèng memulai dengan suara dalam yang berwibawa. "Setelah insiden ini, kekaisaran dan sekte-sekte besar akan bergerak. Kita harus bersiap."

  • Penakluk Sihir Iblis    Apakah Mereka Berencana Melawanku?

    Lán Tiān Gōng, Istana Langit Biru, berdiri megah di pusat Kekaisaran Bìxiāo. Ruang pertemuan kaisar diselimuti atmosfer mencekam. Malam telah larut, tetapi Kaisar Jìng Yǔhàn masih terjaga, tangan terkepal di atas meja kayu berukir naga sembilan kepala.Mata tajamnya menatap laporan di hadapannya. Jemarinya yang kuat mengetuk-ngetuk meja dengan ritme tak beraturan, mencerminkan kegelisahan yang bergejolak dalam benaknya."Keberadaan Mófǎ Shī bukanlah kebetulan," gumamnya pelan, suaranya menggema dalam ruangan luas yang hanya diterangi lilin-lilin besar.Bayangan kejadian di Shén Wu Gǔ terus berputar dalam ingatannya. Bagaimana Heibing Hùfú, Amulet Es Hitam, bukan sekadar artefak biasa. Namun, telah menyatu dengan jiwa dan raga Jian Huànyǐng. Artefak itu seolah memilih pemuda itu sebagai wadahnya.Yang lebih mengganggunya lagi adalah sikap Wúshuāng Jiàn Shèng. Kaisar tahu betul bahwa ketua Sekte Pemecah Langit itu tidak akan membiarkan siapapun meny

  • Penakluk Sihir Iblis    Para Penguasa Turun Tangan

    Tekanan energi semakin memuncak, membuat langit Shén Wu Gǔ bergemuruh dengan kilatan petir ungu kehitaman. Di Panggung Kehormatan, Wúshuāng Jiàn Shèng dan Yīnlǜ Shengzhe bergerak hendak turun tangan.Kaisar Jìng Yǔhàn menaikkan alisnya, menatap mereka dengan tajam. "Kalian hendak melanggar aturan Perburuan Roh?""Dia adalah putraku," Wúshuāng Jiàn Shèng berkata dengan tegas, tanpa sedikitpun keraguan di matanya. Jubah hitamnya berkibar oleh tekanan qi yang ia keluarkan."Bìxiā, ini sudah di luar kendali. Mohon berikan perintah pada kami," Jìng Jūnlán Wángyé berlutut di hadapan kaisar, wajahnya menyiratkan kekhawatiran mendalam. Bagaimanapun, ia sangat memahami kegelisahan Wúshuāng Jiàn Shèng. Adik sepupunya, Qing Héng Zhì juga terpengaruh oleh kekuatan Heibing Hùfú."Bìxiā, semua roh target dalam Perburuan Roh telah ditangkap. Dan roh ini bukanlah target para peserta. Saya rasa tidak ada masalah jika Wú

  • Penakluk Sihir Iblis    Heibing Hùfú Tak Terkendali

    Langit di atas Shén Wu Gǔ bergetar hebat, diselubungi aura es hitam yang semakin pekat. Di tengah kabut kegelapan, sosok Jian Huànyǐng melayang, tubuhnya dikelilingi kilatan energi gelap dari Heibing Hùfú—Amulet Es Hitam.Jian Wei menghentikan langkahnya mendadak, merasakan tekanan qi yang mencekam hingga ke sumsum tulang."Huànyǐng..." matanya melebar menyaksikan kilatan aura kehitaman yang menari liar di sekeliling adiknya.Mo Chén menggenggam erat Yǐng Mó Jiàn, menyadari bahwa semua yang mereka takutkan kini telah terjadi."Sial! Tekanan energinya tidak stabil," gumam Mo Chén, mengamati bagaimana kabut hitam dari Míng Bīng Shì Pò mulai tertarik ke dalam tubuh Huànyǐng.Jian Wei dan Mo Chén berada dalam kebimbangan. Haruskah mereka menghentikan roh purba yang belum sepenuhnya lenyap, atau melindungi Huànyǐng dari kekuatan artefak yang kini tak terkendali?Tepat pada saat mereka terombang-ambing dalam dilema, Huànyǐng melesat de

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status